Ruang Doa di Keluargaku (Majalah Mekar Edisi Maret 2017)

POJOK DOA

gbr dp mekar 03 2017Teman-teman yang baik, ketika Kakek dan Nenekku masih hidup, mereka selalu rajin mengajakku berdoa di pojok kamar mereka. Mereka menempatkan salib Yesus di atas meja kecil. Aku  bertanya kepada Nenek, “Nek, mengapa kita harus berdoa setiap hari di tempat ini?”. Jawab Nenek, “Karena Yesus mau tinggal dalam rumah kita setiap hari”.  Aku bertanya  kepada Kakek tentang hal yang sama, jawab Kakek, “Di tempat ini Yesus mau datang karena kita mengundang-Nya. Yesus mau tinggal dalam hati kita”.

Jawaban Kakek Nenek itu selalu kuingat sampai hari ini, karena di rumah kami, Ayah dan Ibu juga membuat pojok tempat berdoa bagi anggota keluarga. Setiap pagi dan malam kami berdoa bersama. Sementara pada waktu lain pun kami boleh berdoa sesuai kemauan masing-masing. Memang kami selalu berdoa bersama kalau mengikuti Ekaristi setiap hari Minggu di gereja atau di rayon, mengikuti aneka bentuk doa lainnya. Tetapi berdoa di pojok doa rumah sendiri rasanya beda juga khusuknya.

Aku merasa semakin dekat dengan Yesus. Apa saja yang kualami setiap hari kuceritakan pada Yesus. Ketika aku sedih atau gembira, aku ingin Yesus mengetahuinya lebih jelas dari doa-doaku itu. Aku memohon bantuan pada-Nya atas banyak kesulitan yang dialami. Aku bersyukur pada-Nya atas banyak kebaikan yang kuterima. Kami semua seisi rumah merasakan ketenangan bila dekat dengan Yesus. Bagaimana dengan teman-teman yang lain? Mau mencoba membuat pojok doa di rumahmu? Cobalah, dan kamu akan merasakan manfaatnya. Santo Paulus berkata,“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” (Roma 12: 12). Dan kita akan memperoleh kelegaan bersama Yesus.cover mekar 03 2017varia mekar 03 2017

Tinggalkan Balasan