SABDA YANG KEKAL (Renungan JUMAT BIASA XXXIV, 25 November 2016 Oleh Fr. Thery Cholma)

Jumat, 25 November 2016 (H)
Why. 20:1-4,11-21:2 ; Mzm. 84: 3,4,5-6a,8a ; Luk. 21:29-33 ;
BcO Dan. 10:1-11:1
SABDA YANG KEKAL

Sewaktu di TOR (Tahun Orientasi Rohani), saya pernah mengamati apa yang terjadi pada bunga mawar yang saya tanam di depan kamar saya. Awalnya, saya melihat pokok mawar yang sudah layu dan hampir mati. Saya keyakinan bahwa mawar itu masih dapat tumbuh kembali. Segera saya potong batangnya yang masih bewarna hijau pekat dan saya tanam di pot lain yang sebelumnya sudah saya letakan kompos di dalamnya.

Saya menyiramnya setiap hari, di pagi dan di sore hari. Bila rumput-rumput liar mulai tumbuh di sekitarnya, saya bersiihkan dan saya gemburkan lagi tanahnya. Perlahan-lahan, muncul tunas baru yang diikuti tumbuhnya daun-daun muda nan segar. Setelah tunas dan daunnya banyak, muncul juga beberapa bunga yang bermekaran. Warna bunga mawar itu merah cerah dan semerbak wanginya.

Ternyata, lama kelamaan mahkota bunga itu mulai berguguran dan akhirnya lenyap. Daun-daunnya juga mulai gugur dan tunas-tunasnya menua. Akan tetapi, batang mawar yang berakar itu tetap tegak berdiri. Setelah saya amati lagi, beberapa hari kemudian muncul kembali tunas dan daun yang baru. Proses berbunga dan gugur pun terulang kembali, dan begitulah seterusnya. Selama batang itu tetap kuat dan berakar, maka mawar itu tidak akan mati.

Saudara-i terkasih dalam Kristus, Injil selama satu minggu ini adalah bagian dari kotbah Yesus di hari-hari terakhirnya di Yerusalem yang tertera pada Lukas bab 21. Khusus untuk hari ini, Yesus hendak menjelaskan bagaimana dunia ini akan berlalu, namun sabdaNya akan tetap kekal.

Tanaman mawar pada cerita di atas hendak melukiskan gambaran tentang pohon ara  yang diperluas dengan pohon-pohon lainnya. Hal itu untuk menjelaskan bagaimana tunas baru muncul dan musim panas akan segera tiba pada ayat 29-30.

Daun dan bunga mawar hendak mengumpamakan bagaimana dunia ini akan berlalu. Namun, ada bagian yang tetap bertahan, yakni batang mawar yang telah berakar. Dari batang itulah kelak akan tumbuh kembali tunas-tunas yang baru yang melambangakan kehidupan baru. Begitu juga lah Yesus yang menjadi batang dan akar bagi dunia ini. Sabda-Nya kekal dan tak akan berkesudahan.

Manusia adalah makhluk fana yang kelak akan kembali pada Sang Pencipta. Hanya Tuhan lah yang abadi dan menjadi asal segala kehidupan. Bila kita percaya dan berpegang pada sabda-Nya, maka kita pun akan mendapat kebahagiaan dan kehidupan baru bersama dengan-Nya di surga.

Pesan kita kita adalah ; sanggupkah kita untuk selalu percaya dan berpegang pada sabda-Nya yang hidup, yakni Yesus Kristus?

Tuhan Yesus Kristus, mampukanlah kami untuk tetap setia dan berpegang pada sabdaMu mana kala kami lemah dan tak berdaya… Amin  (Fr.Komes)

Liturgi Hari ini: JUMAT BIASA XXXIV, 25 November 2016…. Klik di sini!!

Tinggalkan Balasan