Sabtu, 17 Oktober 2015 St. Ignasius dari Antiokia (uskup dan martir, +107)

St. Ignatius dari Antiokhia telah dikenal sejak masa gereja perdana. Ia dilahirkan pada tahun 50. St. Hieronimus dan St. Yohanes Krisostomus keduanya berpendapat bahwa makamnya terletak dekat pintu gerbang kota Antiokhia. Ignatius adalah Uskup Antiokhia yang ketiga. Di kota inilah St. Petrus berkarya sebelum ia pindah ke Roma. Di kota ini jugalah pertama kalinya para pengikut Kristus disebut Kristen. Ignatius dijatuhi hukuman mati dalam masa pemerintahan Kaisar Trajan. Ia digiring dari Antiokhia ke gelanggang pertunjukan di pusat kota Roma.

Meskipun kepergiannya ke Roma berada dalam pengawalan ketat pasukan, Ignatius sempat singgah di Smyrna dan Troas. Dari kota-kota tersebut ia menulis beberapa pucuk surat kepada umat Kristiani. Dengan demikian, ia menggunakan cara yang sama dengan St. Paulus dalam mewartakan Kabar Sukacita. Salah satu surat yang ditulis Ignatius dari Troas ditujukan kepada St. Polikarpus, seorang rekan uskup, yang kelak juga menjadi seorang martir.

Ketika Ignatius yang terkasih tiba di Roma, ia bergabung dengan umat Kristiani yang pemberani yang menantinya di penjara. Akhirnya, tibalah hari dimana sang uskup dilemparkan ke arena pertunjukan. Dua ekor singa ganas menerkamnya. St. Ignatius wafat sekitar tahun 107. Ia mewariskan kepada kita kesaksian hidup Kristiani serta surat-suratnya yang indah.

“Berdoalah bagiku, supaya aku jangan jatuh dalam pencobaan.”
Mari menimba keberanian dalam kesaksian hidup serta doa-doa St. Ignatius.

—————
Antifon Pembukaan –Gal 2:19-20

Aku disalibkan bersama Kristus.
Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku.
Aku hidup dalam kepercayaan akan Putera Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

Pengantar

Orang yang dibawa ke tempat hukuman biasanya amat ketakutan. Bagi Ignasius, uskup Antiokia, perjalanan itu masih diperpanjang. Hukuman mati dijatuhkan di Antiokia, tetapi harus dibawa ke Roma melalui daratan untuk menjalani hukuman itu di sana. Namun baginya perjalanan itu bukan perjalanan duka. Di tempat-tempat yang dilaluinya ia menyampaikan pesan-pesan kepada umat Kristen untuk menabahkan hati mereka. Beberapa suratnya itu masih tersimpan baik. Tiada keluhan terbaca di situ. Hanyalah keprihatinan atas umat dan ucapan syukur atas iman yang dianutnya.

Doa pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-Mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa.
Demi Yesus Kristus,…

Bacaan Pertama – Roma 4:13-16-18
Janji Tuhan kepada umat dan Abraham itu bukan hasil karya mereka. Karya itu dapat dikatakan sering gagal. Tuhan sendirilah yang selalu memulai lagi. Sekalipun segala harapannya sia-sia tampaknya, namun Abraham tetap percaya. Maka ia disebut bapa kaum beriman.

“Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan Sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah bersabda kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 105:6-9.42-43

Ref: Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Atau: Alleluya.

Mazmur
 Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya,
hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!
Dialah Tuhan, Allah kita,
ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

 Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya,
akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan;
akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham,
dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

 Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus,
yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya.
Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan,
dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 15:26b.27a

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Roh kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku,
dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 12:8-12
Ketika dibaptis kita menerima Roh Kristus. Tetapi dapat saja bisikan-Nya tidak kita hiraukan; dapat saja kita mengecewakan-Nya atau bahkan mengusir dan mengingkari Dia. Dosa membangkang terhadap Roh Kudus, oleh Lukas dianggap yang paling berat. Memang dosa itu condong kepada dasar pengkhianatan.

Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu, apa yang harus kalian katakan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah.

Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia. ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaimana dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa yang maharahim,
Santo Ignasius telah menyamakan diri dengan gandum Kristus, yang digiling menjadi roti murni karena penderitaan dan kesaksiannya. Sebagaimana Engkau menyambut persembahannya, demikian pula sudilah menerima roti dan anggur persembahan kami ini. Demi Kristus, ….

Antifon Komuni

Aku ini gandum Kristus,
yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa, pemberi hidup, semoga kami dikuatkan dengan santapan surgawi yang kami sambut pada hari Santo ignasius dilahirkan dalam kehidupan baru. Tolonglah kiranya kami menjadi orang Kristen, bukan saja karena sebutan, tetapi karena perbuatan.
Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan