SABTU ADVEN I, 9 DESEMBER 2017

Antifon Pembukaan – Mazmur 80:4.2

 Datanglah, ya Tuhan, perlihatkanlah wajah-Mu,
maka selamatlah kami.

Pengantar

Bagi umat Israel, kesejahteraan merupakan alasan untuk bersyukur. Para nabi merupakan pewarta pengharapan akan masa depan yang cerah. Yesus pun memberikan tugas yang penuh harapan kepada murid-murid-Nya: mereka diutus sebagai pekerja panenan dan mewartakan Kerajaan Allah.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa sumber kebahagiaan,
utuslah Guru dan Pembimbing hidup kami,
yaitu Putra-Mu sendiri,
yang akan menunjukkan jalan mana yang harus kami tempuh,
serta menunjukkan kedamaian kepada siapa pun
yang mendengarkan sabda-Mu dengan penuh iman.
Sebab Dialah ….

Bacaan I – Yesaya 30:19-21.23-26
Bagi kita, sudah merupakan suatu hiburan bahwa seruan kita kepada Tuhan takkan pernah sia-sia. Asal sanggup menghentikan penyelewengan dan berniat memperbaiki hidup, kita pasti akan didengarkan oleh Tuhan. Masyarakat akan ikut serta menikmati hasilnya. Benteng-benteng akan dibongkar dan bumi akan menjadi subur kembali.

Pastilah Tuhan mengasihi kalian, apabila kalian berseru-seru.

Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan, Yang Mahakudus Allah Israel, “Hai bangsa di Sion yang mendiami Yerusalem, kalian tidak akan terus menangis. Pastilah Tuhan akan mengasihani kalian, apabila kalian berseru-seru. Begitu mendengar teriakmu Ia akan menjawab.

Walaupun Tuhan memberi kalian roti dan air serba sedikit, namun Gurumu, tidak akan menyembunyikan diri lagi. Kalian akan terus melihat Dia dan entah kalian menyimpang ke kanan entah ke kiri, sabda-Nya ini akan kalian dengar dari belakangmu, “Inilah jalannya, ikutilah jalan ini!”

Pada waktu itu Tuhan akan mencurahkan hujan bagi benih yang baru kalian taburkan di ladang, dan dari hasil tanah itu kalian akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan merumput di padang rumput yang luas. Sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak.

Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh. Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik, dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas-bekas pukulan.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 147:1-6

Ref: Berbahagialah orang yang menanti-nantikan Tuhan.
Atau: Alleluya.

MaZmur:
 Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik,
bahkan indah, dan layaklah memuji-muji Dia.
Tuhan membangun Yerusalem,
Ia menghimpun orang-orang Israel yang tercerai berai.

 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati,
dan membalut luka-luka mereka;
Ia menentukan jumlah bintang-bintang,
masing-masing dipanggil dengan menyebut namanya.

 Besarlah Tuhan kita dan berlimpahlah kekuatan-Nya,
kebijaksanaan-Nya tidak terhingga.
Tuhan menegakkan kembali orang-orang yang tertindas,
tetapi orang-orang fasik direndahkan-Nya ke tanah.

BAIT PENGANTAR INJIL Yes 33:22

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Inilah raja kita, Tuhan semesta alam.
Ia datang membebaskan umat-Nya.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 9:35-10:1.6-8
Allah Perjanjian Lama selalu penuh belas kasih terhadap orang yang berkeluh kesah di hadapan-Nya. Yesus pun terharu dan menaruh belas kasih kepada umat, sebab mereka lesu dan tak terpelihara, bagaikan domba- domba tanpa gembala. Maka, Ia mengutus para murid untuk menuai panenan dan mewartakan Kerajaan Allah.

Melihat orang banyak itu tergerak hati Yesus oleh belas kasihan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan.

Yesus mengutus mereka dan berpesan, “Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa sumber keselamatan,
semoga persembahan bakti
senantiasa diunjukkan kepada-Mu.
Kiranya oleh persembahan ini
rencana karya penyelamatan terlaksana sepenuhnya.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Wahyu 22:12

 Tuhan bersabda, “Lihatlah, Aku datang segera,
dan Aku membawa serta anugerah-Ku
bagi setiap orang menurut perbuatannya.”

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami,
semoga sakramen ini membersihkan kami
dari segala dosa dan kekurangan,
dan mempersiapkan kami
menghadapi hari raya mendatang.
Demi Kristus, ….

RENUNGAN

TERGERAK OLEH DORONGAN HATI

            Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini begitu peka terhadap apa yang terjadi pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Kalau kita amati dalam kutipan Injil dapat kita lihat bahwa sebenarnya Yesus sangat lelah karena begitu banyak yang dibuat, “berkeliling ke semua kota dan desa, mengajar, memberitakan Injil, dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.” (Mat 9:35).

            Meskipun demikian, Yesus mampu melihat jiwa-jiwa yang  kelelahan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu Yesus tergerak hati-Nya oleh belas kasihan. Yesus mampu dan sanggup memenuhi kebutuhan orang-orang yang meminta kepadaNya. Yesus tidak membiarkan begitu saja para murid terlantar dan mengalami kesusahan. Yesus selalu setia menyertai kita kapan pun dan dalam situasi apa pun.

            Saudara-saudari yang terkasih, dalam perjalanan hidup kita, kita terkadang menjumpai begitu banyak orang dengan segala situasinya. Apakah ketika kita melihat ada pengemis, dan kelaparan di jalan-jalan kota besar atau di lampu merah hati kita tergerak untuk menolongnya? Perasaan apa yang timbul. Pada mulanya mungkin akan timbul perasaan kasihan, tetapi hanya sampai batas itu saja?

            Kita lihat di sekitar kita, bahkan dalam keluarga kita, bisa jadi ada yang mengalami kekeringan baik secara rohani maupun jasmani atau bahkan keduanya. Tetapi yang terjadi justru malah sebaliknya, orang yang paling  dekat, anggota keluarga sendiri lepas dari perhatian kita karena kita lebih perhatian dengan orang yang kita anggap lebih dekat. Tetapi dari situlah kita diajak untuk berbalik arah, membuang sikap kurang peduli itu dengan membangun sikap peduli dan berbelas kasih. Oleh karena itu, kalau ada anggota keluarga yang mengalami keletihan dan membutuhkan bantuan kita diajak untuk membuka hati terhadapnya. Menanamkan di dalam diri sikap untuk memperhatikan sesama yang berkekurangan dan yang berada dalam kesusahan hidup. Semoga. Amin. (By: John Mezer Manullang – FRATER PRAUNIO PADANG)

Tinggalkan Balasan