Ekaristi SABTU BIASA XVI, 28 Juli 2018

Antifon Pembukaan – Mazmur 84:5.6a

 Berbahagialah orang yang diam dirumah-Mu,
yang memuji-muji Engkau tanpa henti.
Berbahagialah para peziarah
yang mendapat kekuatan daripada-Mu

Pengantar

Tuhan itu sabar. Dibiarkan-Nya ilalang tumbuh bersama dengan gandum. Pada saat panen gandum akan tersisa. Pesan-Nya ialah, agar kita jangan tergesa-gesa menilai, tetapi lebih dulu mawas kelemahan dan dosa kita. Pertobatan benar-benar dimulai dari hati dan akan meluap dalam perbuatan nyata dalam keadilan dan cinta kasih.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maha pengasih,
Engkau tinggal dalam diri kami
bila kami melakukan amal baik.
Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu
dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu,
jalan kehidupan kami.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, ….

Bacaan Pertama – Yeremia 7:1-11
Yeremia mengingatkan agar kehadiran Tuhan dalam bait Allah dan ibadat kepada-Nya, jangan sampai dianggap enteng. Berbakti kepada Allah tak ada artinya, jika kita tidak mengakui bahwa Tuhan hadir pada sesama, jika membuat rugi sesama atau memberi dia batu sandungan.

“Sudahkah menjadi sarang penyamun
rumah yang atasnya nama-Ku diserukan?”

Pembacaan dari Kitab Yeremia:
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya.

Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat,’ agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkah menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 84:3-6a.8a.11

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu,
ya Tuhan semesta alam.

Mazmur:
 Jiwaku merana
karena merindukan pelataran rumah Tuhan;
jiwa dan ragaku bersorak-sorai
kepada Allah yang hidup.

 Bahkan burung pipit mendapat tempat,
dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang,
tempat mereka menaruh anak-anaknya,
pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam,
ya Rajaku dan Allahku!

 Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu,
yang memuji-muji Engkau tanpa henti.
Berbahagialah para peziarah
yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.
Langkah mereka makin lama makin tinggi.

 Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu
daripada seribu hari di tempat lain;
lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku
daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

BAIT PENGANTAR INJIL Yak 1:21

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Terimalah dengan lemah lembut
sabda yang tertanam dalam hatimu,
yang mampu menyelamatkan jiwamu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 13:24-30
Sering kita ingin langsung bertindak bila melihat suatu kejahatan. Tetapi Tuhan tidaklah demikian. Ilalang yang tumbuh bersama gandum dibiarkan-Nya saja. Sebab jika ilalang kejahatan itu dicabut, mungkin gandumnya ikut tercabut. Tuhan itu sabar dan selalu memberi kelonggaran.

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak. “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.

Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu, ‘Seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’

Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah beberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa sumber kehidupan,
semoga benih yang Kautaburkan
menghasilkan buah dalam diri kami.
Semoga Putra-Mu menjadi rezeki kehidupan kami.
Sebab Dialah, ….

Antifon Komuni – Matius 13:30

 Kumpulkanlah dulu rumput itu,
dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar.
Tetapi kumpulkanlah gandum ke dalam lumbungku.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa mahasetia,
kami bersyukur atas kesabaran dan kasih setia-Mu.
Kami mohon, agar apa yang telah Kaukehendaki
benar-benar terlaksana,
apabila kami mengimani
serta mematuhi Putra-Mu terkasih,
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.



Tinggalkan Balasan