Ekaristi Rabu, 17 Oktober 2018: Santo Ignasius dari Antiokia (uskup dan martir, +107)

St. Ignatius dari Antiokhia telah dikenal sejak masa gereja perdana. Ia dilahirkan pada tahun 50. St. Hieronimus dan St. Yohanes Krisostomus keduanya berpendapat bahwa makamnya terletak dekat pintu gerbang kota Antiokhia. Ignatius adalah Uskup Antiokhia yang ketiga. Di kota inilah St. Petrus berkarya sebelum ia pindah ke Roma. Di kota ini jugalah pertama kalinya para pengikut Kristus disebut Kristen. Ignatius dijatuhi hukuman mati dalam masa pemerintahan Kaisar Trajan. Ia digiring dari Antiokhia ke gelanggang pertunjukan di pusat kota Roma.

Meskipun kepergiannya ke Roma berada dalam pengawalan ketat pasukan, Ignatius sempat singgah di Smyrna dan Troas. Dari kota-kota tersebut ia menulis beberapa pucuk surat kepada umat Kristiani. Dengan demikian, ia menggunakan cara yang sama dengan St. Paulus dalam mewartakan Kabar Sukacita. Salah satu surat yang ditulis Ignatius dari Troas ditujukan kepada St. Polikarpus, seorang rekan uskup, yang kelak juga menjadi seorang martir.

Ketika Ignatius yang terkasih tiba di Roma, ia bergabung dengan umat Kristiani yang pemberani yang menantinya di penjara. Akhirnya, tibalah hari dimana sang uskup dilemparkan ke arena pertunjukan. Dua ekor singa ganas menerkamnya. St. Ignatius wafat sekitar tahun 107. Ia mewariskan kepada kita kesaksian hidup Kristiani serta surat-suratnya yang indah.

“Berdoalah bagiku, supapa aku jangan jatuh dalam pencobaan.”
St. Ignatius.

Antifon Pembukaan –Gal 2:19-20

Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup dalam kepercayaan akan Putera Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

Pengantar

Orang yang dibawa ke tempat hukuman biasanya amat ketakutan. Bagi Ignasius, uskup Antiokia, perjalanan itu masih diperpanjang. Hukuman mati dijatuhkan di Antiokia, tetapi harus dibawa ke Roma melalui daratan untuk menjalani hukuman itu di sana. Namun baginya perjalanan itu bukan perjalanan duka. Di tempat-tempat yang dilaluinya ia menyampaikan pesan-pesan kepada umat Kristen untuk menabahkan hati mereka. Bebarapa suratnya itu masih tersimpan baik. Tiada keluhan terbaca di situ. Hanyalah keprihatinan atas umat dan ucapan syukur atas iman yang dianutnya.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-Mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus.
Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa.
Demi Yesus Kristus,…

Bacaan I – Galatia 5:18-25
Pohon itu dapat dilihat pada buahnya. Kalau kita mau melihat sudahkah kita menyalibkan diri dan hidup menurut Roh, agar dapat mewarisi kerajaan Allah, hendaknya ditilik saja bagaimana buah hasil Roh.

Barangsiapa menjadi milik Kristus,
ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemujaan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, percabulan, kecemaran, hawa nafsu, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan, seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.

Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 1:1-2.3.4.6

Ref: Yang mengikuti Engkau, ya Tuhan, hidup dalam cahaya.

Mazmur:
 Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan daunnya tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

 Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 10:27

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan;
Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 11:42-46
Menyuruh orang melakukan yang tidak dilakukan sendiri, itulah yang disebut munafik. Apalagi kalau masih minta dihormati dan dilayani! Dengan tegas dan keras Yesus melawan sikap demikian itu.

Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi!
Celakalah kalian, hai ahli-ahli kitab!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakakah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya.

Seorang ahli Taurat menjawab, “Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.” Tetapi Yesus berkata lagi, “Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang. tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa yang maharahim,
Santo Ignasius telah menyamakan diri dengan gandum Kristus,
yang digiling menjadi roti murni karena penderitaan dan kesaksiannya.
Sebagaimana Engkau menyambut persembahannya, demikian pula sudilah menerima roti dan anggur persembahan kami ini.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni 

Aku ini gandum Kristus, yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:

Allah Bapa, pemberi hidup,
semoga kami dikuatkan dengan santapan surgawi yang kami sambut pada hari Santo ignasius dilahirkan dalam kehidupan baru.
Tolonglah kiranya kami menjadi orang Kristen, bukan saja karena sebutan, tetapi karena perbuatan.
Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan