SELASA BIASA XXVI, 27 SEPTEMBER 2016

Antifon Pembukaan – Mazmur 88:2-3

 Ya Tuhan, Allah penyelamatku,
siang malam aku berseru kepada-Mu.
Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu.
Dengarkanlah jeritan tangisku.

Pengantar

Pertanyaan-pertanyaan pribadi Ayub dan penentangan terhadap Yesus suatu waktu dialami setiap orang. Maka dapat terjadi orang tidak tahu lagi arah atau makna hidupnya. Seakan-akan setiap orang menentang. Penggunaan pemberontakan atau kekerasan ditolak Yesus. Dalam iman Ia melangkah dan tetap pasrah kepada Bapa yang beserta Dia.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa kami di surga,
semoga hati kami terbuka
dan bersedia menerima Engkau,
agar dapat masuk kerajaan-Mu
dan menjadi putra dan putri-Mu,
berkat Dia Putra-Mu,
yang menjadi pembimbing hidup kami.
Dialah Yesus Kristus Putra-Mu ….

Bacaan Pertama – Ayub 3:1-3.11-17.20-23
Kitab Ayub sebagian besar berisi wawancara Ayub dengan para sahabat. Inti keluh kesah Ayub ada dua tahap. Yang pertama dibacakan pada hari ini. Di situ tampak bahwa penyerahan diri Ayub tidak mudah. Ayub sendiri harus berjuang, agar dapat memasuki misteri yang agung ini.

“Mengapa orang malang diberi terang?”

Pembacaan dari Kitab Ayub:
Dalam kemalangannya, Ayub membuka mulut dan mengutuki hari kelahirannya, katanya, “Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku, dan malam yang mengatakan, ‘Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan.’ Mengapa aku tidak mati waktu lahir? Atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? Mengapa ada pangkuan yang menerimaku? Mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?

Andaikata semua itu tidak ada, aku sekarang berbaring dengan tenang. Aku tertidur dan dapat beristirahat bersama para raja dan para penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya; atau bersama para pembesar yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak. Mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang? Di sanalah orang jahat berhenti menimbulkan huru-hara; di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapatkan istirahat.

Mengapa orang malang diberi terang dan orang yang pedih hati dibiarkan hidup? Mereka menantikan maut, yang tak kunjung datang, mereka mengejarnya lebih daripada menggali harta terpendam; bila mereka menemukan kubur, mereka bersukaria dan bersorak-sorai dengan gembira. Mengapa dibiarkan hidup orang yang tidak tahu mesti ke mana? orang yang dikepung oleh Allah?”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 88:2-8

Ref: Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.

Mazmur:
 Ya Tuhan, Allah yang menyelamatkan daku,
siang hari aku berseru-seru,
dan pada waktu malam aku menghadap Engkau.
Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku.

 Sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka,
dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
Aku telah dianggap termasuk orang-orang
yang turun ke liang kubur,
aku seperti orang yang tidak berkekuatan.

 Aku harus tinggal di antara orang-orang mati,
seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur,
yang tidak Kauingat lagi,
sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.

 Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah,
dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
Aku tertekan oleh panas murka-Mu,
dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku.

BAIT PENGANTAR INJIL Mrk 10:45

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Anak Manusia datang untuk melayani
dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 9:51-56
Yesus hendak pergi ke Yerusalem untuk terakhir kalinya. Para murid belum menangkap apa maksud-Nya. Maka mereka mau mempersiapkan jalan, bila perlu dengan kekerasan. Mereka belum juga menangkap, bahwa kenyataan Ia ditolak, menderita dan sebagainya itu semua termasuk yang harus dialami Kristus.

“Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga, Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem. Diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria di situ tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, “Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit untuk membinasakan mereka?”

Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan. Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.” Lalu mereka pergi ke desa lain.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa kami di surga,
jadikanlah kiranya kami
orang-orang yang hidup di hadapan-Mu
berkat Yesus Putra-Mu terkasih,
yang telah patuh setia sampai wafat.
Sebab Dialah kekuatan kami, yang ….

Antifon Komuni – Yohanes 3:16

 Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia,
sehingga ia menyerahkan Putra-Nya yang tunggal.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami di surga,
kami bersyukur,
bahwasanya Engkau telah memperhatikan kami
sekalipun hidup kami rasanya serba gelap.
Semoga sabda-Mu selalu menumbuhkan harapan baru.
Demi Kristus, ….

Tinggalkan Balasan