Semangat Hamba (Renungan SELASA DALAM PEKAN SUCI, 11 April 2017 Oleh Fr. Lukas Lumbangaol)

Selasa 11 April 2017

Dalam Pekan Suci (U)

Bacaan I : Yes. 49 : 1 – 6

Injil : Yoh. 13 : 21 – 33, 36 – 38

Semangat Hamba

Saudara – saudari terkasih, pada bacaan – bacaan hari ini bertitik tolak pada sikap yang dihidupi oleh hamba. Sikap itu tidaklah lebih tinggi dari majikannya. Pelayanan yang dilakukan oleh hamba tersebut bukan hanya semata – mata dipandang baik oleh majikan namun lebih pada pengaktualan diri yang melayani secara total. Jika dilakukan hanya dipandang baik oleh majikan maka hamba tersebut hanya hamba mata. Sebab jika majikannya tidak berada bersama dia maka hamba itu akan berkuasa atas milik majikannya dan pantaslah hamba itu disebut penguasa sementara.

Dalam kitabnya, Yesaya memaparkan keberadaan diri seorang hamba. Ketika  hamba itu masih dalam kandungan Allah telah mengincarnya menjadi hamba-Nya. Dalam  Yesaya ayat 3, Allah menjadikan hamba pilihan-Nya itu menjadi suatu tanda keagungan-Nya. Dengan demikian, hamba itu menjadi terang dan garam di tengah dunia.

Dalam Injil, Yesus menegur serta mengingatkan kita kembali akan keberadaan diri kita sebagai hamba Allah. Model hamba yang dilakoni oleh Yudas Iskariot dan Petrus kadangkala kita hidupi demi pencapaian sesuatu hal. Kita menghianati isi dan inti dari semangat seorang hamba. Pemanfaatan yang menguntungkan diri sendiri orang lain dan sekitar kerap menjadi praktek dasar kita. Jika hal itu senantiasa berlaku terus menerus apakah kita tidak meyakiti hati dan menghianati Allah?

Saudara – saudari, kita bukanlah penghianat seperti Yudas Iskariot. Kita adalah pendosa yang kadang kala ingkar dengan kesetiaan-Nya. Mari dalam pekan suci ini, kita menjalani pertobatan dengan kembali kepada semangat hamba yang dipaparkan oleh Yesaya. Hati, budi, dan kita adalah milik Allah, maka kembalikanlah kepada-Nya melalui semangat hamba. (Fr. Lukas Lumbangaol)

EKARISTI HARI INI: SELASA DALAM PEKAN SUCI, 11 April 2017… Klik disini!!

Tinggalkan Balasan