Senin, 2 November 2015: Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

Setelah kita merayakan pesta Semua Orang Kudus (1 November), maka pada hari ini secara khusus Gereja mengajak kita untuk berdoa bagi semua orang yang menantikan keselamatannya di tempat penyucian. Dengan penuh kerinduan mereka menantikan saat diperkenankan bergabung dengan Para Orang Kudus di surga. Secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga, sahabat dan kenalan kita. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang sudah mendahului kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui batas-batas maut. Cinta itu melibatkan Tuhan: Dialah yang tetap menyatukan kita –yang hidup dan yang mati- dalam ikatan kasih. Hal ini secara khusus terungkap dalam Perayaan Ekaristi yang mengingatkan kita bahwa Darah Yesus telah ditumpahkan bagi semua orang “demi pengampunan dosa”.


Marilah kita mengingat arwah semua orang yang telah meninggal-siapa pun mereka- dengan doa, derma dan ulah tapa agar penderitaan mereka diringankan dan masa pemurnian dipersingkat.

————-

Antifon Pembukaan –Bdk. 1Tes 4:14;1Kor 15:22

Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian juga Allah akan membangkitkan bersama Yesus mereka yang telah meninggal dalam Dia. Dan seperti dalam Adam semua orang mati, demikian juga dalam Kristus semua orang akan dihidupkan.

Pengantar

Cinta kasih Kristiani tak mengenal batas tetapi melampaui batas-batas ruang dan waktu sehingga memungkinkan kita untuk mengasihi mereka yang telah meninggalkan dunia ini.”Sebab itu, bukan hanya keyakinan akan api penyucian, melainkan juga kewajiban rohani untuk berdoabagi jiwa-jiwa di api penyucian tetap merupakan bagian dari iman Katolik kita. Konsili Vatikan II dalam Konstitusi dogmatis tentang Gereja (LG, 51) menegaskan:”Itulah iman yang layak kita hormati, pusaka para leluhur kita: iman akan persekutuan hidup dengan para saudara yang sudah mulai di surga, atau sesudah meninggal masih mengalami penahiran”.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami kematian sebagai manusia, tetapi dibangkitkan oleh kekuasaan Bapa dalam Roh Kudus.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya kepada-Mu akan memperoleh kehidupan kekal.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau akan datang dengan mulia untuk mempersatukan kami semua dalam Kerajaan Surga.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa
Ya Allah, Engkaulah kemuliaan kaum beriman dan kehidupan semua orang yang tulus hati. Dengan wafat dan kebangkitan-Nya, Putra-Mu telah menebus kami. Berbelaskasihlah kepada hamba-hamba-Mu yang telah Engkau panggil menghadap hadirat-Mu, agar mereka yang telah mengakui misteri kebangkitan, diperkenankan menikmati sukacita kebahagiaan kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
Ayub merasa sangat menderita. Ia merasa bahwa semua orang telah meninggalkan dia dan mempersalahkan dia. Tetapi ia yakin kalau tidak bersalah meskipun menderita. Kini ia hanya berharap kepada Allah. Ayub berpegang pada pengharapan atas penyelamatan terakhir yang akan dialami. Ia mau melihat pembebasannya di hadapan Allah

“Aku tahu bahwa penebusku hidup.”

Pembacaan dari Kitab Ayub:
Ayub berkata kepada Bildad, sahabatnya, “Ah, kiranya perkataanku ditulis dan dicatat dalam kitab; sekiranya perkataanku dipahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah. Aku akan melihat sendiri Dia memihak kepadaku.

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan –Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5

Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap
kerahiman-Mu.

Mazmur
. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.

. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.

. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

Bacaan Kedua –Rom 5:5-11
Pengharapan akan hidup kekal menjadi kuat oleh karena Kristus yang rela mati untuk orang berdosa. Kematian Kristus sebagai Penguasa Kehidupan bukanlah kekalahan, melainkan peristiwa di mana Dia menyelamatkan kita.

“Kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan”.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar — tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati –.
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL –Yoh 6:40

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
U: Alleluya

Bacaan Injil –Yohanes 6:37-40
Kristus datang untuk menyelamatkan manusia. Kehadiran Kristus terlaksana atas kehendak Bapa. Maka, manusia diminta untuk mempercayakan diri kepada Kristus demi keselamatannya.

“Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.

Demikianlah Injil Tuhan!
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Allah sumber kehidupan telah menciptakan manusia supaya hidup dan bahagia. Dia akan memberikan kita hidup kekal dan tidak akan menyerahkan kepada maut. Maka, marilah kita panjatkan doa kepada-Nya:

Bagi anggota keluarga serta umat paroki kita yang meninggal; bagi arwah semua orang yang kita cintai semasa hidup mereka.
Ya Bapa, panggillah mereka dengan nama masing-masing dan gabungkanlah mereka dengan persekutuan para kudus di surga.
Marilah kita mohon,..

Bagi arwah mereka yang telah amat menderita semasa hidup, karena penyakit, ketidakadilan dan kemiskinan.
Ya Bapa akhirilah kesusahan mereka dan anugerahilah mereka kebahagiaan kekal berama-Mu di surga.

Marilah kita mohon,..

Bagi arwah mereka yang semasa hidupnya kurang mendapat perhatian dari sahabat-sahabat, ditinggalkan oleh keluarga dan anak-anak mereka.
Ya Bapa, Mahabaik, tuntunlah mereka semua dalam menemukan kebahagiaan kakal karena ditemani oleh para kudus-Mu di surga.
Marilah kita mohon,..

Bagi kita sendiri.
Ya Bapa, tinggallah bersama kami selalu, agar di perjalanan hidup kami ini, kami saling menolong dan mendukung. Tuntunlah kami di jalan-Mu untuk saling bahu-membahu dan berbagi hidup dengan seama kami karena kasih-Mu.
Marilah kita mohon,…

Allah Bapa kami, kami bersyukur atas jaminan-Mu, bahwa arwah umat beriman ada ditangan-Mu, dan bahwa kami semua Kaupanggil untuk bangkit bagi hidup kekal karena kebangkitan Kristus, Putra-Mu. Janganlah membiarkan hati kami gelisah, tetapi teguhkanlah perjalanan peziarahan kami menuju kepada-Mu. Berilah kepada kami Putra-Mu sebagai jalan, kebenaran, dan hidup kami, kini dan sepanjang masa.
Amin.

Doa Persembahan

Ya Allah, berkenanlah menerima persembahan kami. Semoga hamba-hamba-Mu yang telah meninggal dunia diterima ke dalam kemuliaan bersama Putra-Mu yang mempersatukan kami dengan diri-Nya yang agung ini. Dialah Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.

Antifon Komuni –Yoh. 11:25-26

Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan.
Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun ia sudah mati.
Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

Doa sesudah Komuni

Marilah kita berdoa:
Ya Allah, kami telah merayakan misteri Paskah sambil memohon belas kasih-Mu untuk saudara-saudari kami yang telah meninggal. Semoga mereka beralih ke tempat kediaman yang terang benderang dan penuh kedamaian. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin

———-
Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Sepanjang zaman orang bergumul dengan arti kematian. Pelbagai pendapat diajukan. Mamun baru Kristus yang sanggup memberikan pemecahan yang memadai. Apa yang dianggap sebagai akhir segalahnya, hanyalah suatu peralihan. Berkat kebangkitan-Nya Kristus menumbuhkan hidup dari kematian. Setiap perayaan Ekaristi merupakan santapan kekal dalam perjalanan dari hidup sekarang menuju hidup kekal yang paripurna. Maka bekal perjalanan itu setiap kali merupakan jaminan persatuan kita dengan Kristus dan sesama yang telah mendahului kita.

Tinggalkan Balasan