Ekaristi SENIN BIASA XXIV, 17 September 2018
Antifon Pembukaan – 1 Korintus 11:26
Setiap kali kalian makan roti ini dan minum piala ini,
kalian wartakan wafat Tuhan, sampai Ia datang.
Pengantar
Belum lama setelah Gereja berdiri sudah terjadi perselisihan di Korintus. Paulus menunjuk kepincangan itu. Orang-orang yang berhimpun di sekitar Kristus tak dapat diharapkan semua sempurna, namun perselisihan mengacaukan segalanya. Sedikit iman seperti yang dimiliki seorang perwira kita perlukan. Menyadari kesalahan kita mau minta maaf dan memberikan maaf, akan membantu kita merayakan Ekaristi sebagai kenangan akan Tuhan kita.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa, sumber kerukunan,
sembuhkanlah kami dari semangat perselisihan,
dan semoga kami rukun bersatu padu
berkat sabda Yesus, Putra kesayangan-Mu.
Semoga Ia sudi menjadi batu sendi
yang mempersatukan kami.
Sebab Dialah Tuhan dan ….
Bacaan Pertama – 1 Korintus 11:17-26
Di kalangan umat di Korintus ada cara-cara yang kurang baik. Pada zaman Paulus itu, sebelum ekaristi diadakan perjamuan yang malahan menggambarkan suatu pertentangan. Maka Paulus mengulang ajaran tentang ekaristi, sebagaimana diterimanya dari Tuhan sendiri. Di situ semangat perselisihan tidak ditemukan.
“Bila ada perpecahan di antara kalian,
itu bukanlah caranya untuk makan perjamuan Tuhan.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudaraku, dalam hal mengatur yang berikut ini aku tidak dapat memuji kalian. Sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, melainkan keburukan. Pertama-tama aku mendengar bahwa apabila kalian berkumpul sebagia jemaat, ada perpecahan di antaramu; hal itu sedikit banyak aku percaya. Memang perpecahan harus ada di antara kalian, supaya nyatalah siapa di antara kalian yang tahan uji. Apabila kalian brkumpul bersama-sama, ternyata berkumpulmu itu bukan untuk perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu masing-masing memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar, dan yang lain mabuk. Apakah kalian tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Ataukah kalian mau menghina jemaat Allah, dan membuat malu orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang akan kukatakan kepadamu? Memuji kalian? Dalam hal ini, pastilah tidak!
Sebab apa yang kuteruskan kepadamu, telah kuterima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya Ia memecahkan roti itu seraya bersabda, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku.” Demikianlah Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu bersabda. “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kalian meminumnya, perbuatlah ini sebagai kenangan akan Daku.” Sebab setiap kali kalian makan roti ini dan minum dari cawan ini kalian mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 40:7-10.17
Ref: Wartakanlah wafat Tuhan sampai Ia datang.
Mazmur:
Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan,
tetapi Engkau telah membuka telingaku;
kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut.
Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang.”
Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:
“Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Taurat-Mu ada di dalam dadaku.”
Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar,
bibirku tidak kutahan terkatub;
Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Biarlah bergembira dan bersukacita
semua orang yang mencari Engkau:
Biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu
tetap berkata, “Tuhan itu besar!”
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 3:16
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Begitu besar kasih Allah kepada dunia,
sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
Setiap orang yang percaya akan Dia, memiliki hidup abadi.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 7:1-10
Orang Yahudi dilarang memasuki rumah orang asing. Namun, dengan perwira Romawi ini sikap mereka baik, bahkan mau menjadi perantara dalam permohonannya kepada Yesus. Yesus menghormati hukum dan menyembuhkan hamba perwira itu dari jauh, setelah menyatakan kagum akan kepercayaan perwira itu.
“Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hamba-Nya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Maka pergilah Yesus bersama mereka.
Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.”
Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.”
Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa sumber segala rahmat,
berkenanlah melimpahkan rahmat-Mu kepada kami
dan semoga kami dapat menyaksikan
siapa yang berkenan di hati-Mu,
siapa yang melaksanakan janji-Mu kepada kami,
membela kami dan umat manusia.
Dialah Kristus …..
Antifon Komuni – Lukas 7:4-5
Orang tua-tua Yahudi datang kepada Yesus dan berkata,
‘Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita
dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat.’
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa maha pengasih,
kami bersyukur telah disembuhkan
berkat Yesus Putra Manusia.
Kami mohon perkenankanlah kami percaya kepada-Nya.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
Amin