Senin Pekan Biasa XXIX, 23 Oktober 2017
Antifon Pembukaan – Roma 4:21-22
Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa
untuk melaksanakan apa yang telah la janjikan.
Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Pengantar
Tiada harta benda betapapun besarnya, yang dapat mengamankan hidup kita. Setiap orang yang mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri, dan menggenggam miliknya sekuat kuasanya, akan mengalami bahwa uangnya akan berkurang daya belinya. Tepatlah bagi kita bahwa hal itu disebut-sebut dalam Injil. Sebab kita sering mudah mengabaikan hal itu. Hanya iman akan Tuhan, yang mendampingi kita, yang mampu membantu kita hidup secara kristiani.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami di surga, sumber sukacita,
bangunlah kiranya kami menjadi Gereja,
yang didasari batu sendi sejati, ialah Yesus Kristus.
Semoga kami Kaupenuhi pula dengan sukacita,
karena diperkenankan mengimani Engkau.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan Pertama – Roma 4:20-25
Abraham adalah bapa iman kita. Ia menerima kesanggupan yang tampaknya tidak masuk akal: usianya sudah lanjut, demikian pula istrinva, tetapi toh masih akan memperoleh anak dan keturunan yang tak terbilang jumlahnya. Namun, apa saja yang dikehendaki Allah dilaksanakannva. Kita pun akan selamat berkat iman akan Allah yang membangkitkan Yesus dari wafat-Nya.
“Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah.”
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:
Saudara-saudara, terhadap janji Allah, Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan –
Ref: Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Kidung:
Tuhan telah mengangkat bagi kita
seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya
Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala
dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,
dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.
Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita
dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,
akan membebaskan kita dari tangan musuh,
agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut,
dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.
BAIT PENGANTAR INJIL Mat 5:3
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 12:13-21
Yesus diminta memecahkan perselisihan tentang warisan, tetapi menolak. Harta dunia bukanlah jaminan bagi hidup sejati. Orang tidak mampu mengatur hidup tanpa Tuhan. Apa arti harta milik, kalau mengingat maut?
“Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.”
Kemudian Ia menceriterakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku.’ Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa kami di surga,
semoga iman kami Kaupuaskan dengan roti anggur,
lambang Putra-Mu terkasih,
yang telah melimpahkan Roh-Nya kepada kami.
Sebab Dialah ….
Antifon Komuni – Lukas 1:68
Terpujilah Tuhan, Allah Israel,
sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang mahamulia,
jadikanlah kiranya kami kaya di hadapan-Mu,
perkenankanlah kami menikmati anugerah,
yang telah Kaulimpahkan kepada kami
berkat Yesus Tuhan kami,
dan ajarilah kami hidup sesuai dengan anugerah-Mu itu.
Sebab Dialah ….
RENUNGAN
WASPADA
Saudara-saudari yang terkasih, dalam bacaan injil hari ini Yesus berpesan kepada kita agar berwaspada akan kelimpahan harta. Memang kita diberi bakat oleh Allah untuk selalu berusaha mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri kita. Namun, apa yang telah diberikan Tuhan semestinya kita syukuri, bukan membanggakannya, seperti orang kaya yang bodoh dalam bacaan injil hari ini, yang dengan segala keegoisan, dan arogansinya membanggakn apa yang ia miliki. Kelimpahan akan harta terkadang membuat kita semakin arogan, lupa diri, dan merasa hidup bisa diatur dengan kelimpahan yang kita miliki. Seakan-akan karena harta yang banyak kita yakin bisa mengatur masa depan dengan diri kita sendiri.
Harta yang berlimpah juga membuat kita lupa bahwa Allah sendirilah yang mengatur segala-galanya. Namun jika kiat merenungkannya secara mendalam, semua yang kita miliki itu adalah pemberian dari Allah, tugas kita mengembangkannya bukan untuk membanggakan atau merasa diri kitalah yang paling hebat. Hidup kita didunia hanya sementar, maka semestinya kita mensyukuri apa yang ada pada kita, karena tujuan kita hidup didunia ini untuk mencapai kemuliaan abadi di berssama Bapa, bukan untuk mengumpulkan harta dunia yang tidak ada faedahnya
Keselamatan tidak dijamin oleh harta yang melimpah, tetapi oleh kasih Allah yang kaya dengan rahmat yang menghidupkan kita. Tidak ada alasan bagi kita untuk menyombongkan diri tatkala memiliki harta yang berlimpah. Tetapi hendaknya kita menjadi kaya akan iman di hadapan Allah . dengan demikian kita akan memperoleh kekayaan rohani dalam kemuliaan Allah yang Maha Kuasa.
“Tuhan bantulah aku untuk selalu waspada akan segala yang menjauhkan kami dari hadapan-Mu” (Fr. Alfonsus Gaspar – PRAUNIO PADANG)