Ekaristi Rabu, 3 Juni 2020: PW. St Karolus Lwanga dan Teman-teman (martir, † 1886)
Kekristenan masih merupakan hal baru di Uganda, Afrika, ketika suatu misi Katolik dimulai di sana pada tahun 1879. Para imam yang diutus adalah para imam Misionaris Afrika. Karena jubah mereka yang putih, mereka lebih dikenal dengan sebutan “Imam-imam Putih”. Raja Mwanga tidak mengerti apa itu Kristen. Tetapi, ia menjadi amat marah ketika seorang Katolik, Yosef Mkasa, menasehatinya untuk memperbaiki cara hidupnya. Raja kemudian membunuh sekelompok orang Kristen dan Uskup Anglikan mereka. Raja Mwanga juga terlibat dalam kehidupan homoseksual. Ia terutama tertarik pada para pemuda pelayan istana. Murka raja Mwanga berubah menjadi rasa benci dan dendam terhadap Yosef Mkasa dan agamanya. Segelintir pejabat istana yang ambisius mengobarkan murka raja dengan dusta mereka. Yosef Mkasa dihukum penggal pada tanggal 18 November 1885. Penganiayaan pun dimulailah. Seratus orang terbunuh, dua puluh dua di antaranya kelak dinyatakan kudus.
Dengan wafatnya Yosef Mkasa, Karolus Lwanga menjadi pemimpin guru agama dari para pelayan istana yang beragama Katolik. Pada tanggal 26 Mei 1886, raja mendapati bahwa sebagian dari para pelayannya telah menjadi Katolik. Ia memanggil Denis Sebuggwawo. Ia bertanya apakah Denis mengajarkan agama kepada pelayan-pelayan istana yang lain. Denis menjawab ya. Raja segera menyambar pedangnya lalu menusukkannya dengan keji ke tenggorokan pemuda itu. Kemudian, raja menyerukan bahwa tidak seorang pun diijinkan meninggalkan istana. Genderang perang ditabuh sepanjang malam. Dalam suatu ruangan tersembunyi, Karolus Lwanga secara sembunyi-sembunyi membaptis empat pelayan istana. Seorang di antaranya adalah St. Kizito, seorang remaja periang serta murah hati yang baru berumur tiga belas tahun. Dialah yang paling muda dalam kelompok mereka. St. Karolus Lwanga telah seringkali menyelamatkan Kizito dari nafsu jahat raja.
Sebagian besar dari keduapuluh dua martir Uganda yang telah dinyatakan kudus itu, wafat dimartir pada tanggal 3 Juni 1886. Mereka dipaksa berjalan tiga puluh tujuh mil jauhnya (± 60 km) ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Setelah beberapa hari dipenjara, mereka dilemparkan ke dalam kobaran api. Tujuh belas dari para martir tersebut adalah para pelayan istana. Salah seorang dari remaja yang wafat dimartir adalah St. Mbaga. Ayahnya sendiri yang bertugas sebagai algojo pada hari itu. Seorang martir yang lain, St. Andreas Kagwa, wafat pada tanggal 27 Januari 1887. Ia termasuk salah seorang dari dua puluh dua martir yang dinyatakan kudus oleh Paus Paulus VI pada tahun 1964.
Semoga kita “tetap teguh dalam iman dan kasih” menghadapi situasi-situasi sulit dalam hidup kita. Semoga kesaksian hidup kita membawa semakin banyak orang kepada Tuhan.
Antfion Pembukaan
Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, matu tidak mereka takuti.
Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya. Alleluya
Kata Pengantar
Para misionaris di Afrika sering mendengar, bahwa kesucian adalah privilegi orang kulit putih. Ucapan itu dapat dipahami, meskipun tidak benar. Di antara para kudus hitam yang tak terhitung jumlahnya, yang secara mendalam dan sederhana menghayati hdiup Kristen, ada beberapa yang menonjol seperti Karolus dan para temannya, hamba-hamba istana. Mereka termasuk kasta istimewa, tetapi kemewahan istana tidak mencekik iman mereka. Mereka memilih maut daripada hidup mewah yang mendatar.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa
Allah Bapa, Tuhan panenan,
Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru.
Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika, yang sudah disiram dengan darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah.
Demi Yesus Kristus, …
Bacaan I – II Timotius 1:1-3.6-12
Dari penjara Paulus mengirimkan suratnya kepada Timotius, teman dan sahabatnya. Timotius dinasihati, jangan sampai malu memberi kesaksian tentang Kristus dan ikut serta menderita karena Injil. Kita pun harus percaya kepada-Nya seperti Paulus sendiri.
“Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku.”
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk mewartakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih. Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan dari Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai engkau.
Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku. Sebab Allah memberi kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karenaku, orang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya. Allah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri. Semua itu dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman, dan semua itu sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus. Dengan Injil-Nya Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pewarta, sebagai rasul dan sebagai guru.
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu. Sebab aku tahu siapa yang kuandalkan, dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memelihara apa yang dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 123: 1-2a. 2bcd
Refren: Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Mazmur:
- Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
- Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 11: 25a. 26
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.
Bacaan Injil – Markus 12:18-27
Sekalipun tak dapat menggambarkan bagaimana rupa hidup sesudah kebangkitan, tak usahlah orang mengingkari kebangkitan badan. Semuanya itu tidak dapat dibandingkan dengan keadaan kita kini. Selain itu, Allah kita bukanlah Allah orang-orang mati, tetapi Allah orang hidup. Ini termasuk prinsip dalam iman.
” Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, “Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, ‘Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.’
Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia.” Jawab Yesus kepada mereka, “Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam ceritera tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, ‘Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa, sumber kesucian kami,
kepada-Mu kami unjukkan dengan rendah hati persembahan dan permohonan umat-Mu
semoga pilihan para martir-Mu untuk lebih baik mati daripada berdosa, mendorong kami untuk mengabdi Engkau dengan setia dan sepenuh hati.
Demi Kristus, …
Antfion Komuni
Para pemenang akan bersantap makan buah pohon kehidupan yang tumbuh di taman Allah. Alleluia
Doa Komuni
Marilah berdoa
Allah Bapa, kekuatan umat-Mu,
pada peringatan kemenangan para martir-Mu telah Kauperkenankan kami menyambut santapan surgawi.
Santapan ini telah menguatkan mereka . semoga iman dan cinta kasih kami pun Kaukuatkan, agar kami tetap teguh dalam segala derita.
Demi Kristus, …