Tergerak Hati-Nya oleh Belas Kasihan (Renungan Minggu Biasa X, 5 Juni 2016 Oleh Fr. Prian Doni Malau)

Tergerak Hati-Nya oleh Belas Kasihan

Minggu, 5 Juni 2016
Hari Minggu Biasa X
1 Raj.17:17-24; Mzm.30:2,4,5-6,11,12a,13b;
Gal. 1:11-19; Luk 7:11-17

Rasa belas kasihan yang dimiliki oleh masing-masing pribadi kita kerap disalahgunakan orang lain. Saya mengatakan demikian bermenung dari beberapa peristiwa yang telah terjadi. Mungkin kita pernah melihat dan mendengar berita di televisi yang menginformasikan bahwa ada penipu yang berkedok sebagai pengemis. Mereka menampilkan wajah yang menyerukan pertolongan dari kita dengan memberikan sedekah bagi mereka. Tentu hati kita tergerak dengan mimik wajah yang sedemikian sedih dan menderita. Peristiwa itu hanyalah contoh sederhana bahwa sebagian orang dengan tega menggunakan cara yang salah untuk memperoleh belas kasihan dari kita.

Ibu – bapak – saudara-saudari, bacaan Injil hari ini mengungkapkan kepada kita bagaimana kemurahan hati Yesus kepada seorang janda dengan membangkitkan anak laki-lakinya. Pada bacaan dari kitab raja-raja juga menampilkan bagaimana Allah melalui perantaraan nabi Elia membangkitkan anak perempuan dari seorang janda di Sarfat. Kemurahan hati dan rasa belas kasihan dari Allah kepada manusia tiada batas. Allah sangat mencintai kita manusia yang penuh dengan kelemahan dan juga penuh dengan dosa. Tiada batasan yang dipergunakan Allah bagi kita manusia untuk memperoleh kemurahan hati-Nya dan belas kasihan-Nya. Sangat berbeda dengan kita manusia yang memberikan kemurahan hati dan rasa belas kasihan kepada orang lain dengan alasan yang harus masuk akal bagi kita. Jika kita tahu bahwa orang menipu kita untuk memperoleh belas kasihan maka kita kecewa atau barangkali kesal dan marah kepada penipu itu.

Bapak – ibu – saudara-saudari, apa pesan yang dapat kita tarik bagi diri dan kehidupan kita? Kemurahan hati ataupun rasa belas kasih yang ada dalam diri kita haruslah kita bagikan dengan penuh keikhlasan dan tanpa pamrih. Kita berbuat kebaikan bagi orang lain bukan untuk memperoleh kembali kebaikan yang kita berikan. Sebab jika kita berharap akan ada balasan dari perbuatan baik yang kita perbuat maka kekecewaanlah yang kerap mendatangi kita. (Fr. Prian Doni Malau)

Ekaristi hari ini: MINGGU BIASA X/C, 5 JUNI 2016….. Klik disini!!

Tinggalkan Balasan