Ekaristi, Sabtu 10 Februari 2018 (PW Santa Skolastika)
St. Skolastika dan St. Benediktus adalah saudara kembar. Mereka dilahirkan di Nursia, Italia pada tahun 480. Skolastika adalah seorang gadis yang cerdas dan peramah. Ia juga seorang yang religius; sejak belia ia telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan.
Ketika mereka berusia duapuluh tahun, Benediktus pergi mengasingkan diri sebagai pertapa dalam sebuah gua terpencil di Subiako. Di kemudian hari, ia pergi ke Monte Kasino dan mendirikan biara di sana. Skolastika menyusul saudaranya dan tinggal di Plombariola yang berjarak kurang lebih 5 mil dari biara Benediktus. Dengan bantuan dan petunjuk Benediktus, Skolastika mendirikan dan memimpin biara wanita.
Setahun sekali Skolastika mengunjungi saudaranya untuk membicarakan masalah-masalah rohani. Karena perempuan tidak diperbolehkan memasuki biara Monte Kasino, maka Benediktus ditemani dengan beberapa muridnya akan menemui Skolastika di sebuah rumah yang tidak jauh letaknya dari gerbang biara. Pada suatu hari Skolastika datang berkunjung dan Benediktus menemuinya bersama beberapa murid. Sepanjang hari itu mereka memuji Tuhan dan berbicara mengenai hal-hal rohani. Ketika malam tiba mereka makan malam bersama. Pembicaraan terus berlanjut sementara malam semakin larut. Berkatalah Skolastika kepada saudaranya,
“Jangan tinggalkan aku malam ini; mari kita berbicara mengenai sukacita kehidupan rohani sampai pagi.”
“Saudariku,” jawab Benediktus, “Apakah yang engkau katakan itu? Aku tidak boleh tinggal di luar biaraku.”
Ketika didengarnya bahwa Benediktus menolak permintaannya, perempuan kudus itu menangkupkan kedua tangannya di atas meja, menundukkan kepala dan berdoa. Sementara ia mengangkat kepalanya kembali, halilintar datang sambar-menyambar, gemuruh guntur bersahut-sahutan dan hujan badai membasahi bumi, sehingga baik Benediktus maupun murid-muridnya tidak dapat pulang. Karena sedih, Benediktus mengeluh:
“Semoga Tuhan mengampuni engkau, saudariku. Apa ini yang telah engkau lakukan?”
“Yah,” sahutnya, “aku mohon padamu tetapi engkau tidak mau mendengarkan aku; jadi aku mohon pada Tuhan-ku dan Ia sungguh mendengarkan aku. Sekarang pergilah jika engkau bisa, tinggalkan aku dan kembalilah ke biaramu.”
Jadi, demikianlah malam itu mereka tidak tidur semalaman, asyik dengan pembicaraan mereka tentang sukacita kehidupan rohani.
Tiga hari kemudian, Benediktus sedang berada di kamarnya di biara. Ketika ia menengadah menatap langit, ia melihat jiwa saudarinya meninggalkan jasadnya dalam rupa seekor burung merpati, dan terbang tinggi menuju suatu tempat rahasia di surga. Benediktus amat bersukacita, ia berterima kasih kepada Tuhan yang Mahakuasa dengan nyanyian serta puji-pujian. Kemudian ia memerintahkan para muridnya untuk menjemput jenasah saudarinya dan membawanya ke biara. Benediktus membaringkan jenasah Skolastika dalam kubur yang telah dipersiapkannya bagi dirinya sendiri; kubur di mana kelak tubuhnya pun dibaringkan. Skolastika wafat pada tahun 543. Pestanya dirayakan setiap tanggal 10 Februari.
St. Skolastika bantulah kami untuk menempuh hidup Kristiani yang saleh. Bantulah kami untuk menyerahkan diri kami dalam bimbingan Roh Kudus agar kami pun memiliki iman yang sempurna seperti yang engkau miliki. Amin.
Antifon Pembukaan – Mazmur 15:5-6
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku,
dalam tangan-Mulah nasibku.
Tanah permai akan menjadi bagianku,
milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Pengantar
Orang sering menanyakan arti biara tertutup, “Mengapa orang-orang itu mengurung diri seumur hidup? Kan Tuhan tak dapat menuntut itur Jawaban tepat atas misteri panggilan ilahi dan jawaban insani sulit diberikan. Tetapi Skolastika, adik Santo Benediktus, telah menjawabnya. Baginya bukanlah pengurungan diri melainkan suatu pembebasan diri, suatu kebebasan yang dibaktikan kepada Tuhan.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa yang mahakudus,
pada hari ini kami memperingati Santa Skolastika.
Kami mohon, semoga kami meniru teladannya
dan mengabdi Engkau dengan cinta kasih,
sehingga dapat memperoleh hasil kasih sayang-Mu.
Demi Yesus Kristus…
Bacaan I – I Raja-Raja 11:29-32; 12:19
Karena Salomo tidak setia, maka negara terbagi dua. Sepuluh suku yang memisahkan diri. Hanya satu yang masih tetap berkat Daud dan berkat rencana yang akan dilanjutkan Tuhan. Sekalipun manusia ingkar, Tuhan tetap mau melaksanakan janji-Nya.
Israel memberontak terhadap keluarga Daud.
Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:
Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem Di tengah jalan ia bertemu dengan Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru. Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang ada di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel.
Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 81:10-11ab.12-13.14-15
Ref: Akulah Tuhan Allahmu. Dengarkanlah Aku.
Mazmur:
Janganlah ada di antaramu allah lain,
dan janganlah engkau menyembah allah asing.
Akulah Tuhan, Allahmu,
yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku,
dan Israel tidak suka kepada-Ku.
Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya;
biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
Sekiranya umat-Ku mendengar Aku;
sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan,
seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan,
dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
BAIT PENGANTAR INJIL Mat 4:4b
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 8:1-10
Kutipan ini mengacu ke Ekaristi. Yesus menaruh belas kasih kepada orang banyak, lalu memperbanyak roti. Dalam Ekaristi Ia akan bertindak demikian pula. Tubuh-Nya sendiri yang akan dibagikan sebagai rezeki kehidupan.
Mereka semua makan sampai kenyang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hatiku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti yang ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.”
Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
dalam diri Santa Skolastika
Kaulebur manusia lama
dan Kauciptakan manusia baru menurut citra-Mu.
Semoga kami pun Kauperbaharui,
sehingga Engkau berkenan menerima
kurban perdamaian yang kami rayakan ini.
Demi Kristus,…..
Antifon Komuni – lih. Mat 19:27-29
*Sungguh Aku bersabda kepadamu,
kalian telah meninggalkan semuanya
dan mengikuti Aku.
Kalian akan menerima ganjaran
seratus kali lipat dan menerima hidup abadi.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,
semoga berkat sakramen cinta kasih ini
kami belajar dari teladan Santa Skolastika.
Kiranya kami mengutamakan Dikau di atas segalanya
dan di dunia ini hidup sebagai manusia baru
yang penuh cinta kasih.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.