Ekaristi SABTU PEKAN PASKAH III, 11 Mei 2019
Antifon Pembukaan – Kolose 2:12
Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan
dan dibangkitkan bersama dengan Dia pula
berkat kepercayaan kita akan kuasa Allah,
yang telah membangkitkan Kristus dari alam maut. Alleluya.
Pengantar
Sungguh bahagia orang yang dapat berdoa dalam untung dan malang. Juga kalau kita prihatin dan mohon sesuatu, hendak-nya kita meniru Santo Petrus, “Tuhan, Engkau memiliki sabda kehidupan kekal. Kepada siapa lagi kami harus menghadap?” Kita pun percaya bahwa Tuhan memperhatikan kita dalam sakit dan sedih, dan kita percaya bahwa Yesus memberikan rezeki yang mengantar kita menuju hidup abadi.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa sumber kehidupan,
orang sakit disembuhkan,
orang mati dihidupkan,
berkat sabda yang memberi kehidupan.
Kami mohon,
buatlah kami serupa dengan Putra-Mu
dan semoga hidup kami
merupakan ucapan syukur kepada Dia,
yang hidup dan berkuasa ….
Bacaan I – Kisah Para Rasul 9:31-42
Ketika penganiayaan agak mereda, maka Petrus mengunjungi orang sakit dan melayat. Hal ini mengingatkan kita akan karya Yesus dulu, yang kini dilanjutkan para murid dengan menggunakan kekuatan-Nya. Yang menyolok ialah bahwa kedua kisah itu ditutup dengan kepercayaan dan pertobatan.
Jemaat dibangun, dan jumlahnya makin bertambah besar,
oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Selama beberapa waktu setelah Saulus bertobat, jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida. Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Kata Petrus kepadanya, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.
Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita, dalam bahasa Yunani: Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. Adapun Lida dekat dengan Yope. Maka ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan, “Segeralah datang ke tempat kami.”
Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas, dan semua janda datang berdiri di dekatnya. Sambil menangis, mereka menunjukkan kepada Petrus semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Tetapi Petrus menyuruh mereka keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata, “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya, dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang tangannya dan membantu ia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup. Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope, dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Sesudah peristiwa itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 116: 12-13.14-15.16-17
Ref: Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan
segala kebaikan-Nya kepadaku?
Atau: Alleluya.
Mazmur:
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan
segala kebaikan-Nya kepadaku.
Aku akan mengangkat piala keselamatan,
dan akan menyerukan nama Tuhan.
Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan
di depan seluruh umat-Nya.
Sungguh berhargalah di mata Tuhan
kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
Ya Tuhan, aku hamba-Mu!
Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu!
Engkau telah melepaskan belengguku:
Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu,
dan akan menyerukan nama Tuhan.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 6:63b.68b
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Perkataan-perkataan-Mu adalah roh dan hidup.
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 6:60-69
Yang bergaul dengan Yesus setiap hari pun masih diliputi pertanyaan-pertanyaan. Bahkan, ada yang tidak setia, karena tidak mau mendengarkan bisikan Roh. Petruslah yang mengungkapkan kemantapannya, “Kepada siapa lagi kami akan pergi? Sebab Petrus percaya akan sabda kehidupan kekal”.
Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?”
Yesus dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, maka berkatalah Ia kepada mereka, “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.”
Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata, “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Mulai dari waktu itu banyak murid Yesus mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”
Jawab Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persiapan
Allah Bapa kami,
kumpulkanlah kami di sekitar roti anggur
dan semoga kami tetap taat setia akan sabda-Mu.
Demi Kristus, ….
Antifon Komuni – Yohanes 17:20-21
Tuhan bersabda, “Ya Bapa, Aku berdoa bagi mereka,
semoga mereka bersatu dalam Kita, agar dunia percaya,
bahwa Engkau telah mengutus Aku. Alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber kehidupan sejati,
andaikan kami tidak diperkenankan
mengikuti Roh Kudus,
kami tentu mati dan tidak berdaya sama sekali,
meski tampaknya hidup.
Maka kami mohon,
jadikanlah kami kuat dan siap sedia
mengikuti Putra-Mu dalam kehidupan,
penderitaan, dan penghinaan,
agar kelak Kauperkenankan ikut serta hidup
demi Engkau untuk selama-lamanya. ….