Jumat 4 November 2016: Santo Karolus Borromeus (uskup, 1538-1584)

Karolus hidup pada abad keenambelas. Ia adalah putera seorang bangsawan Italia yang kaya. Sama seperti para pemuda kaya lainnya, ia bersekolah di Universitas Pavia. Tetapi, tidak seperti kebanyakan dari mereka, ia tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang mengundang dosa. Karolus terkesan sebagai murid yang lamban karena ia tidak dapat berbicara dengan lancar, tetapi sungguh ia memperoleh kemajuan yang menggembirakan.

Usianya baru dua puluh tiga tahun ketika pamannya, Paus Pius IV, menyerahkan banyak tugas penting kepadanya. Karolus berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Namun demikian, ia senantiasa cemas kalau-kalau ia semakin jauh dari Tuhan karena banyaknya godaan di sekelilingnya. Oleh sebab itulah, ia berlatih menyangkal diri terhadap segala kesenangan dan senantiasa berusaha untuk rendah hati serta sabar. Sebagai seorang imam, dan kemudian Uskup Agung Milan, St. Karolus menjadi teladan bagi umatnya. Ia menyumbangkan sejumlah besar uang kepada kaum miskin. Ia sendiri hanya memiliki sehelai jubah lusuh berwarna hitam. Tetapi, di hadapan umum, ia berpakaian seperti layaknya seorang kardinal. Ia ambil bagian dalam upacara-upacara Gereja dengan penuh hormat dan wibawa.

Penduduk kota Milan mempunyai banyak kebiasaan buruk, mereka juga percaya takhayul. Dengan peraturan-peraturan yang bijakasana, dengan kelemahlembutan dan kasih sayang, serta dengan teladan hidupnya sendiri yang mengagumkan, St. Karolus menjadikan keuskupannya teladan bagi pembaharuan gereja seluruhnya. Ia tidak pernah dapat berbicara dengan lancar – umat hampir-hampir tidak dapat mendengarkannya – namun demikian kata-kata yang diucapkannya menghasilkan perubahan.

Ketika suatu wabah ganas menyerang dan mengakibatkan banyak kematian di Milan, Kardinal Borromeus tidak memikirkan hal lain kecuali merawat umatnya. Ia berdoa dan bermatiraga. Ia membentuk kelompok-kelompok umat yang membantunya membagikan makanan bagi mereka yang kelaparan. Ia bahkan mendirikan altar di jalan-jalan agar orang-orang yang sakit itu dapat ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi lewat jendela rumah mereka. Orang besar ini tidak pernah terlalu sibuk untuk menolong rakyat sederhana. Suatu ketika ia menghabiskan waktunya untuk menemani seorang bocah penggembala hingga bocah tersebut dapat berdoa Bapa Kami dan Salam Maria. Menjelang ajalnya, pada usia empatpuluh enam tahun, St. Karolus dengan tenang dan damai berkata, “Lihat, aku datang!” St. Karolus Borromeus wafat pada tanggal 3 November 1584 dan dinyatakan kudus oleh Paus Paulus V pada tahun 1610.

“Kita perlu berdoa sebelum, selama dan sesudah melakukan segala sesuatu. Nabi mengatakan: `Aku akan berdoa, dan kemudian aku akan mengerti.’  Inilah cara agar kita dapat dengan mudah mengatasi begitu banyak kesulitan yang harus kita hadapi dari hari ke hari, yang memang, adalah bagian dari hidup kita. Dengan doa kita menemukan kekuatan untuk menghadirkan Kristus dalam diri kita dan sesama.”

Antifon Pembukaan –Yeh 14:11.23-24

Tuhan bersabda, “Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.”

Kata Pengantar

Nasib hari depan berada di tangan kaum muda. Usia muda dapat menghembuskan nafas baru ke dalam kehidupan. Pada usia 22 tahun Karolus telah menjadi cardinal dan sekretaris Sri Paus. Ia telah meremajakan Gereja dengan dinamikanya. Ia ikut menangani persiapan Konsili Trente. Memang ia tepat pada tempatnya. Sebagai uskup agung Milan ia mengenal keuskupannya. Ketika wabah pes berjang kita ia selalu siap di rumah sakit. Maka ia menjadi pelindung para uskup.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber segala pembaharuan,
kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Karolus Borromeus.
Semoga Gereja-Mu selalu diperbaharui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia.
Sebab Kristuslah ….

Bacaan Pertama – Filipi 3:17 – 4:1
Paulus menyerahkan diri seutuhnya kepada Kristus dan ikut serta dalam penderitaan dan wafat-Nya. Umat diminta, jangan hanya dalam bidang keduniawian saja mengikuti dirinya, tetapi hendaknya dilanjutkan di jalan menuju kota surgawi. Di situlah orang akan dibangun baru dalam Kristus .

“Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang
hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di di Filipi:
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Karena itu, Saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 122:1-5

Ref: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.

Mazmur:
 Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku,
“Mari kita pergi ke rumah Tuhan.”
Sekarang kaki kami berdiri
di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

 Hai Yerusalem, yang telah didirikan
sebagai kota yang bersambung rapat,
kepadamu suku-suku berziarah,
yakni suku-suku Tuhan.

 Untuk bersyukur kepada nama Tuhan
sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

BAIT PENGANTAR INJIL 1 Yoh 2:5

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 16: 1-8
Mengherankan, bahwa Yesus memuji bendahara yang tidak jujur. Tetapi yang dipuji ialah kecerdikannya mencarijalan keluar dari kesulitan. Pengikut-pengikut Kristus harus pula mencari akal bagaimana dapat memperoleh keselamatan yang ditawarkan.

“Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya
daripada anak-anak terang.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, ‘Apakah yang telah kudengar tentang dirimu? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.’ Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.’ Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, ‘Berapa besar utangmu pada tuanku?’ Jawab orang itu, ‘Seratus tempayan minyak.’ Lalu kata bendahara itu, ‘Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.’ Kemudian ia berkata kepada yang lain, ‘Dan Saudara, berapa utangmu?’ Jawab orang itu, ‘Seratus pikul gandum.’ Katanya kepada orang itu, ‘Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.’ Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa yang mahakuasa,
berkatilah kiranya persembahan ini yang telah kami unjukkan di atas altar-Mu pada peringatan Santo Karolus Borromeus.
Ia telah melaksanakan tugasnya sebagai gembala umat dengan teliti dan penuh pengabdian dan berjasa karena keutamaannya.
Semoga demikian pulausaha kami menghasilkan buah berlimpah yang tahan uji.
Demi Kristus, …

Antifon Komuni –Mat 20:28

Putera Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang penuh kasih setia, kurnia cinta kasih-Mu telah kami sambut.
Kuatkanlah kiranya semangat kami, agar kami pun setia dalam pengabdian dan berkobar-kobar dalam cinta kasih seperti uskup-Mu Santo Karolus Borromeus.
Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan