JUMAT PRAPASKAH II, 26 Februari 2016
Antifon Pembukaan – Mazmur 31:2.5
Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap
dan aku takkan dikecewakan.
Luputkanlah aku dari jerat musuhku,
karena Engkaulah pelindungku.
Pengantar
Seperti pada hari Rabu yang lalu, kita dihadapkan dengan penderitaan. Yusup, putra kesayangan Yakub, dijual sebagai budak oleh kakak-kakaknya. Ia menjadi pralambang Yesus yang dikhianati Yudas. Itulah yang digambarkan oleh Yesus dalam sebuah cerita biasa yang mengarahkan mereka yang terbuka untuk bertobat.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa mahakuasa,
semoga tapa suci ini membersihkan kami,
agar dengan hati murni
kami mencapai keselamatan kekal.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
atau:
Marilah bedoa:
Allah Bapa Yang Mahamulia,
semoga kami mengakui Dia yang Kauutus
untuk menganugerahkan keselamatan kepada kami.
Bangunlah kami menjadi Gereja-Mu,
dan jadikanlah Yesus Putra-Mu, batu sendinya,
yang mempersatukan kami semua.
Sebab Dialah ….
Bacaan Pertama – Kejadian 37:3-4.12-13a.17b-28
Riwayat Yusup, putra kesayangan Yakub, menggambarkan kesulitan hidup. Cerita itu mengungkapkan penyelenggaraan ilahi. Yusup juga menjadi lambang Kristus. Seperti Yusup yang berkorban, Yesus berkorban demi keselamatan sesama.
“Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia.”
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang, marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!”
Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben, “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 105:16-17.18-19.20-21
Ref: Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Mazmur:
Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan,
dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,
diutus-Nyalah seorang mendahului mereka,
yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
Kakinya diborgol dengan belenggu,
lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhilah nubuatnya,
dan firman Tuhan membenarkan dia.
Raja menyuruh melepaskan dia,
penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya,
dan pengelola segala harta kepunyaannya.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 3:16
S : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
S : Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
Bacaan Injil – Matius 21:33-43.45-46
Kerajaan Allah sering diumpamakan dengan kebun anggur. Dalam perumpamaan para penggarap anggur ini, Yesuslah ahli warisnya. Menurut Kitab Suci, Ia pun harus dibunuh. “Namun, batu yang dibuang para tukang, malahan dijadikan batu sendi.” Di sini Yesus menantang orang-orang pada waktu itu, tetapi juga mengajak bertobat.
“Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi. “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara juga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain.
Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.
Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain; Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?”
Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”
Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa maha pengasih,
semoga upacara suci ini
kami langsungkan dengan tulus ikhlas,
sehingga dayanya mempengaruhi hidup kami selanjutnya.
Demi Kristus, ….
atau:
Allah Bapa pencipta alam semesta,
jadikanlah kami Gereja-Mu berkat roti anggur,
yakni Yesus Kristus, Tuhan kami,
batu sendi yang harus kami pegang teguh,
yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.
Antifon Komuni – I Yohanes 4:10
Allah menyayangi kita dan mengutus Putra-Nya
sebagai kurban pepulih atas dosa kita.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa maha penyayang,
jaminan keselamatan abadi telah kami terima.
Semoga keselamatan itu
kami kejar dengan segala daya upaya
hingga akhirnya kami rebut berkat bantuan rahmat-Mu.
Demi Kristus, ….
atau:
Marilah berdoa:
Allah Bapa, penguasa alam semesta,
kami bersyukur
atas penyelenggaraan-Mu terhadap kami
dengan perantaraan Putra-Mu terkasih,
yang telah sudi menjadi tebusan bagi kebebasan kami.
Kami mohon,
semoga kami selalu memuliakan nama-Mu
sekarang dan selamanya.