KAMIS PEKAN BIASA XXIV, 17 SEPTEMBER 2015

Antifon Pembukaan – Mazmur 111:10

 Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan,
semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa baik.
Dia akan disanjung sepanjang masa.

Pengantar

Kita ini wajib selalu mendalami Injil. Yang diminta Paulus dari Timotius sahabatnya, juga dimintanya dari kita. Yesus pun meminta yang sama, tetapi dengan peragaan. Wanita berdosa tak henti-hentinya mengimani Dia. Disadarinya apa yang dimaafkan oleh Yesus. Orang-orang Farisi menjerat diri dengan pertanyaan-pertanyaan, tetapi lebih mementingkan nama baik mereka.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahabaik,
perkenankanlah kami memperhatikan anugerah
yang telah Kauberikan melalui Yesus Putra-Mu terkasih.
Semoga kami selalu dapat memperhatikan
dan menikmati sabda-Nya.
Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami.

Bacaan I – 1 Timotius 4:12-16
Timotius menerima tugas memimpin umat. Itu berarti harus selalu menjadi teladan serta memperhatikan pewartaan sabda Tuhan. Anugerah-anugerah khusus memang tersedia. Disebutkan di sini secara singkat apa yang menjadi tugas setiap imam dan diakon.

“Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu; dengan demikian engkau
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau..”

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:

Saudara terkasih, jangan seorang pun menganggap dirimu rendah karena engkau masih muda. Jadilah teladan bagi orang-orang beriman, dalam perkataan dan tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu. Sementara itu, sambil menunggu kedatanganku, bertekunlah dalam membaca Kitab Suci, dalam membangun dan rnengajar. Janganlah lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang diberikan oleh penumpangan tangan Sidang penatua diserta: nubuat. Perhatikanlah semuanya itu dan hiduplah di dalamnya, supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 111:7-10

Ref: Agunglah karya Tuhan.
Atau: Alleluya.

Mazmur
 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan,
segala titah-Nya teguh;
perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya,
dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.

 Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya,
Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya;
kudus dan dahsyatlah nama-Nya!

 Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan,
semua orang yang mengamalkannya
memiliki budi bahasa yang baik;
dia akan disanjung sepanjang masa.

BAIT PENGANTAR INJIL Mat 11:28

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Datanglah kepada-Ku,
kalian semua yang letih dan berbeban berat.
Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 7:36-50
Yesus selalu memberi kesempatan baru kepada siapa saja, pun kepada wanita yang dianggap sebagai pendosa. Kaum Farisi disebut-sebut sebagai kaku dan kolot, tetapi wanita berdosa itu dipuji karena imannya.

“Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi.

Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, ‘”Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa.”

Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” “Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?”

Jawab Simon, “Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepalaku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, ‘Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!”

Lalu Yesus berkata kepada wanita itu,
“Dosamu telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa maharahim,
lewat roti anggur ini ajarilah kiranya kami
memahami cinta kasih yang diarahkan kepada kami.
Kami mohon, berilah kami Roh-Mu,
agar dapat saling memaafkan
sebagaimana Engkau mengampuni kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Antifon Komuni – 1 Timotius 4:13

 Jadilah teladan bagi orang-orang beriman
dalam kata dan tingkah laku,
dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami, sumber segala harapan.
Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami,
kaum papa dan dosa.
Semoga sabda-Nya memantapkan harapan kami
berkat daya cinta kasih sejati.
Sebab Dialah ….

Tinggalkan Balasan