Kamis Pekan Biasa XXXIII, 23 November 2017
Antifon Pembukaan – Mazmur 50:15
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan,
niscaya Aku akan menyelamatkan dikau
dan engkau akan memuliakan Daku.
Pengantar
Gereja sering menjadi sasaran kritik: ‘Hidup Gereja mestinya harus lebih sesuai dengan Injil’. Kita sering tergoda pula untuk ikut-ikutan, karena keprihatinan kita. Nyatanya kita malahan melecehkan diri sebagaimana dilakukan Kristus. Sebab tidak selalu kita tahu apa yang membawakan kedamaian bagi Gereja. Maka kita harus bertahan dan tidak berputus asa dalam kesulitan-kesulitan yang timbul.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami di surga,
perkenankanlah kami menemukan
apa yang dapat mendatangkan kedamaian.
Semoga kami semua patuh setia akan sabda Putra-Mu
yang menjadi cahaya di dalam perjalanan kami,
sebab Dialah Putra-Mu, ….
Bacaan Pertama – I Makabe 2:15-29
Banyak orang meninggalkan iman karena diancam. Di sini mereka mendapatkan Matatias, yang mengurbankan segala miliknya demi kesetiaannya. Kelak bahkan masih akan mengurbankan hidupnya pula.
Kami akan mentaati hukum nenek moyang kami.
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe:
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan ketetapan hukum Taurat. Sekali peristiwa para pegawai raja datang ke kota Modein untuk menuntut orang-orang Yahudi mempersembahkan kurban kepada berhala. Banyak orang Israel datang kepada mereka. Matatias dan anak-anak berkumpul juga. Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias, “Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini, dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat. Baiklah Saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi ketetapan raja. Hal ini telah dilakukan semua bangsa, bahkan juga orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tinggal di Yerusalem. Kalau demikian niscaya Saudara serta anak-anak Saudara termasuk dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!”
Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang, “Kalaupun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi perintah Seri Baginda dan masing-masing murtad dari agama nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah Seri Baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku hendak tetap hidup menurut perjanjian nenek moyang kami. Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan. Titah raja itu tidak dapat kami taati. Kami tidak dapat menyimpang sedikit pun dari agama kami.”
Belum lagi Matatias selesai berbicara, seorang Yahudi tampil ke depan umum untuk mempersembahkan kurban di atas mezbah berhala di kota Modein menurut penetapan raja. Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya karena geram yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat mezbah. Petugas raja yang memaksakan kurban itupun dibunuhnya pada saat itu juga. Kemudian mezbah itu dirobohkannya. Tindakannya untuk membela hukum Tuhan itu serupa dengan yang dahulu pernah dilakukan oleh Pinehas terhadap Zimri bin Salmon.
Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di kota Modein, “Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya mengikuti aku!” Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 50:1-2.5-6.14-15
Ref: Siapa yang jujur jalannya,
akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Mazmur:
Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi
dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya.
Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
“Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi,
yang mengikat perjanjian dengan Daku,
perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!”
Maka langit memberitakan keadilan-Nya;
Allah sendirilah Hakim!
Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah,
dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi.
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan,
maka Aku akan meluputkan engkau,
dan engkau akan memuliakan Daku.
BAIT PENGANTAR INJIL Mzm 95:8ab
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Hari ini janganlah bertegar hati,
tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 19:41-44
Betapa sudah Tuhan membela umat-Nya, namun mereka tidak menyadari apa yang dapat menyelamatkan mereka. Yerusalem akan dihancurleburkan. Umat penganut Yesus menganggap hal itu sebagai hukuman karena mereka tidak setia. Di sini juga digambarkan bahwa Gereja pun akan mengalami hal yang sama bila tidak setia.
Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa kami di surga,
sucikanlah anggur roti ini
menjadi lambang belas kasih-Mu
yang Kaugunakan untuk memelihara kami.
Demi Kristus, ….
Antifon Komuni – Mazmur 50:14-15
Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah,
dan bayarlah nazarmu kepada Allah yang mahatinggi.
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan,
maka Aku akan meluputkan dikau, dan engkau memuliakan Daku.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami sumber kebebasan,
Engkau telah mengunjungi kami
untuk melimpahkan penebusan dan keselamatan,
agar kami dapat bebas dari penindasan dan kebencian.
Perkenankanlah kami menyambut Engkau
dengan hati gembira penuh rasa syukur.
Demi Kristus, ….