Kamis Pekan Biasa XXXIV, 26 November 2015

Antifon Pembukaan – Daniel 3:74

 Pujilah Tuhan, hai seluruh bumi!
Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pengantar

Nubuat-nubuat tentang akhir zaman amat tidak jelas. Dua hal yang pasti: Yesus, Putra Manusia, adalah Penguasa masa depan, dan segala sesuatu akan terpenuhi pada saat kedatangan-Nya. Seluruh sejarah dan juga hidup kita berjalan menuju masa depan itu. Dan kita mempunyai tugas tertentu. Siapa pun dapat bekerja sama, agar segalanya berjalan baik.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa kami di surga sumber cahaya cemerlang
dalam penderitaan dan kegelapan
Engkau menghendaki memancarkan cahaya
dan memberikan hiburan
lewat Yesus, Putra Manusia.
Kami mohon, semoga kami selalu terbuka
untuk menerima sabda-Nya.
Sebab Dialah Putra-Mu ….

Bacaan Pertama – Daniel 6:12-28
Kisah Daniel di kandang singa menabahkan hati orang-orang Yahudi, agar tetap mengandalkan Tuhan. Sebab Tuhan itu setia dan takkan meninggalkan siapa saja yang patuh setia. Bahkan, Raja Darius pun menjadi yakin akan kemahakuasaan Allah karena keselamatan Daniel.

“Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa.”

Pembacaan dari Nubuat Daniel:
Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja, “Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Tuanku, akan dilemparkan ke dalam gua singa?”

Raja menjawab, “Memang! Perkara itu sudah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia yang tidak dapat dicabut kembali.”

Lalu mereka berkata kepada raja, “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan Tuanku, ya Raja. Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.” Mendengar hal itu sangat sedihlah raja, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel. Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya.

Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, “Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah.” Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!” Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalarn-malaman Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.

Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa. Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?”

Daniel menjawab, “Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa. Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku. Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah.” Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya, “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Daniel 3:68-74

Kidung dan Refren:

 Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan-gemawan.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 Biarlah bumi memuji Tuhan.
U : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL Luk 21:28

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 21:20-28
Yesus membicarakan penganiayaan yang akan dialami para murid. Juga dinubuatkan-Nya tentang kehancuran Yerusalem. Kemudian disampaikan-Nya janji akan kedatangan-Nya kembali. Itulah yang membangkitkan pengharapan.

“Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing
sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis.

Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”

Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan.

Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa kami di surga,
semoga roti anggur ini
mengumpulkan dan merukunkan
kami semua dan mendorong kami
untuk menimba kasih setia-Mu
dari sumber kehidupan.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Lukas 21:27-28

 Pada waktu itu orang akan melihat Putra Manusia datang
dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Apabila semuanya itu mulai terjadi,
bangkitlah dan angkatlah muka-Mu,
sebab penyelamatan-Mu sudah dekat.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami di surga,
semoga penebusan ini semakin dipercepat,
robohkanlah dinding kesombongan;
suramkanlah kekuasaan penindasan;
redakanlah gelombang kebencian,
dan berkenanlah mendampingi kami
sebagai perisai cinta dan belas kasih.
Demi Kristus, ….

Tinggalkan Balasan