MINGGU BIASA XV B, 12 JULI 2015

“Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku”

Kesibukan dan rutinitas sehari-hari kerap kali membuat kita lupa akan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Lambat laun kita melepaskan nilai-nilai kehidupan sejati yang tak tampak. Kita berjuang mati-matian untuk hal-hal, nilai-nilai, kesenangan-kesenangan tertentu yang sifatnya sementara. Bahkan kita kehilangan persaudaraan, solidaritas, keadilan dengan sesama. Situasi ini menyadarkan kita akan kebutuhan seorang nabi dan suara kenabian yang mengarahkan hati dan kesadaran kita kepada keselamatan.
Sabda Tuhan hari ini membimbing kita untuk menjadi utusan Tuhan, nabi, yang menghidupi kehendak Allah dan setia menyuarakannya terutama di lingkungan sendiri. Nabi Amos diusir dari Israel namun Amos memilih untuk setia kepada Allah yang mengutusnya: “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel”. Demikian juga Yesus mengutus para murid pergi berdua-dua. Kepada mereka Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya dan memberikan kuasa untuk melenyapkan roh-roh jahat dan untuk memberitakan bahwa orang harus bertobat. Semoga Gereja, kita, tetap setia memupuk pertobatan dan berani dengan lantang menyuarakan keselamatan yang dianugerahkan Kristus Tuhan. Selamat merayakan Ekaristi hari ini. Tuhan memberkati!

————

Antifon Pembuka

Dalam kebenaran, aku akan memandang wajah-Mu,
dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.

Kata Pengantar

Allah senantiasa memanggil manusia untuk mengalami keselamatan. Namun, roh jahat pun senantiasa bekerja untuk menjauhkan manusia dari keselamatan itu. Manakah yang akan dipilih: keselamatan atau kebinasaan? Jika kita memilih keselamatan maka jalannya adalah mengikatkan diri kepada Kristus dan senantiasa mewartakan kebenaran ke segenap penjuru dunia.

Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Guru dan Nabi Agung,
yang mengikutsertakan orang-orang pilihan-Mu mewartakan pertobatan Injil.
Tuhan, kasihanilah kami

Engkaulah Imam Agung, yang mendamaikan kami dengan Allah
dengan pengorbanan di salib dan kebangkitan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Raja dan Gembala Agung, yang mengajak para murid mengumpulkan domba-domba-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu,
Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu.
Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar Gembir.
Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia dan gembira serta penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan Pertama — Amos 7:12-15
Di negeri asing Samaria nabi Amos menghadapi seorang pejabat agama resmi. Upacara lahir dianggapnya sebagai formalisme belaka. Sebab kebaktian sejati harus mencari Tuhan dan kehendak-Nya. Amos menolak perintah pengusirannya, sebab bertentangan dengan perintah yang diterimanya daripada Tuhan sendiri, untuk bertindak sebagai nabi. Sedangkan perintah pengusiran itu datang dari manusia semata-mata.

“Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku.

Pembacaan dari Nubuat Amos
Sekali peristiwa berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos, “Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia: “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan

Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.

Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.

Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bacaan Kedua – Efesus 1: 3-10
Sejak semula, manusia diciptakan untuk tinggal bersama-sama dengan Allah. Karena dosa, manusia menjauh dari Allah. Tetapi Allah tetap tidak meninggalkan manusia. Bahkan ia mengutus Kristus untuk menyelamatkan manusia dan mengutus Roh Kudus di tengah umat-Nya. “Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.”

“Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.”

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil

Alleluya
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita
agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Bacaan Injil – Markus 6:7-13
Pengutusan para murid bagi Markus adalah bagian yang penting. Perutusan para murid ini didasarkan pada panggilan untuk mendapatkan keutuhan hidup. Keutuhan hidup harus dimulai dari pertobatan. Di dalam pertobatan, manusia meninggalkan kesia-siaan dan mau berpaling kepada Tuhan dan kebenaran Injil. Pengusiran setan pun akan berjalan jika semua pengaruh roh jahat, dosa, takhayul semakin memudar dan menghilang dari tatanan hidup dan tata budaya masyarakat. Dengan lepasnya aneka tantangan ini, maka jalan menuju pertobatan semakin lebar.

“Yesus mengutus murid-murid-Nya”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus
Sekali peristiwa Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.”
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Doa Umat

Kristus mengutus para murid untuk mewartakan Kerajaan Allah dan membuka jalan kepada Allah melalui pertobatan. Marilah kita panjatkan doa kepada Bapa dengan rendah hati dan tulus untuk menyambut warta Kerajaan Allah yang berkenan tinggal di antara kita.

Bagi para Imam
Semoga Allah Bapa Mahabaik memberkati dan mendampingi para Imam-Nya agar selalu bersedia menjadi roti yang terbagi-bagi demi keselamatan dan kegembiraan orang banyak.
Marilah kita mohon,..

Bagi kaum muda.
Semoga Allah Bapa Mahasetia berkenan memberkati kaum muda agar memiliki semangat pengorbanan dalam membangun diri dan masyarakat sekitarnya.
Marilah kita mohon, …

Bagi saudara-saudara kita yang sakit hati, cacat dan lemah mentalnya.
Semoga kehadirang para penderita aneka macam kelemahan menggugah semangat bela rasa dan persaudaraan sejati kami untuk berani berkorban dan dengan penuh kesabaran terlibat aktif dalam meringankan penderitaan mereka sesuai kehendak Tuhan.
Marilah kita mohon, ….

Bagi kita bersama
Semoga Allah Bapa memberkati kita bersama agar mampu menunaikan tugas dengan iman dan penuh pengorbanan demi keselamatan semua orang dan kemuliaan nama Tuhan.
Marilah kita mohon, …

Allah Bapa di surga, dalam Yesus Engkau telah memberkati kami dengan anugerah melimpah. Berkenanlah mengabulkan permohonan-permohonan kami dan buatlah kami bergembira. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Doa Persembahan

Ya Allah, semoga berkat roti dan anggur yang kami persembahkan kepada-Mu ini,
kami memperoleh kekuatan baru untuk menghayati hidup sebagai Umat Pilihan-Mu
dan melaksanakan tugas perutusan kami masing-masing. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Antifon Komuni

Siapa yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.

Doa sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Ya Allah, sebagaimana Engkau mengutus Nabi Amos, Engkau pun mengutus kami untuk menjadi nabi zaman sekarang. Semoga Sabda dan Sakramen-Mu meneguhkan kami dalam menjalankan perutusan kami itu sehingga kerukunan dan kedamaian tercipta di tengah-tengah masyarakat kami sebagai gambaran kedamaian surgawi yang kami rindukan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Banyak sekali imam yang mencari tempatnya di dalam masyarakat modern dewasa ini. Dapatkah umat Allah membantu mereka agar dapat menemukan garis-garis wajah mereka yang sebenarnya? Imam Yesus Kristus hendaklah seorang yang bebas, seoran nabi. Ia harus mengajar orang-orang sejamannya, membetulkan pemikiran dan langkah yang sesat dan mendampingi mereka dalam mencari dan mendalami iman. Dengan kata dan karya masyarakat harus diarahkan kepada keselamatan. Ia harus mengumpulkan umat di sekitar Ekaristi dan misteri-misteri lainnya. Perayaan-perayaan itu menjamin kita, bahwa kita bukan memimpikan yang tak berarti: kesatuan semua orang dalam Kristus Yesus yang kekal, telah dimulai di dunia ini.

Tinggalkan Balasan