Minggu Prapaskah V-a, 29 Maret 2020

Menghayati Ekaristi dalam Hidup

Setiap orang ingin membuat hidupnya sebaik mungkin. Tetapi semakin kita menyayangi hidup, semakin jelas, bahwa hidup kita itu semacam barang pecah belah. Baru saja dimulai sudah digerogoti penyakit dan diancam maut. Setiap saat dapat terlepas dari kekuasaan kita. Kita dapat menguasai hidup sepenuhnya, sekalipun mau kita bawa ke puncaknya dan tetap melestarikannya. Untuk mengatasi itu kita harus berani mematikan diri kita. Barangsiapa ingin menjadi dewasa, harus meninggalkan masa mudanya, seperti seorang pemuda harus meninggalkan masa kanak-kanaknya. Hidup yang luhur hanya dapat kita capai melalui dan dengan mematikan yang lampau.
Kristus adalah hidup kita. Maut tak kuasa lagi atas kita, kalau Kristus hidup di dalam diri kita. Sekarang maut, seperti bagi Dia, hanyalah suatu peralihan penuh misteri kepada hidup yang lebih luhur, hidup yang benar dan kekal. Bila kita hidup menurut “roh” dan bukan menurut “daging” (lih Gal 5,16-25), maka kita memberi kesaksian atas kebangkitan Kristus, yang merupakan bukti dan permulaan kebangkitan kita.

Antifon Pembukaan –Bdk. Mzm. 43:1-2

Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab, Engkaulah Allahku dan kekuatanku.

Pengantar

Kematian: peristiwa yang pasti kita alami, namun tetap penuh misteri. Berabad-abad orang bergumul untuk menghadapinya walaupun juga sadar tidak bisa menolaknya bila memang sudah sampai pada waktunya. Namun, dalam Yesus kita memperoleh kesempatan untuk memberi baru akan saat itu yaitu kesempatan untuk mengalami cinta kasih Bapa yang lebih dalam. Kristuslah yang membuat kita semua dimampukan untuk mengalami hal itu. Peristiwa Yesus yang membangkitkan Lazarus beberapa hari sebelum pekan penderitaan-Nya dimulai, adalah pralambang kemenangan Yesus atas maut, dan bagi kita sekaligus tanda pengharapan akan jaminan hidup baru dalam Kristus.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memanggil kami untuk hidup bahagia dan kekal bersama Bapa di surga.
Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau telah membangkitkan Lazarus sebagai lambang kemenangan-Mu atas maut, dan tanda pengharapan akan hidup kekal bagi kami.
Kristus, kasihanilah kami.

Engkau telah mengalahkan maut dan kini hidup di sisi Bapa.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan diri-Nya sampai wafat karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu, kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin

Bacaan Pertama Yeh. 37:12-14
Penglihatan ini menegaskan bahwa pemulihan Bangsa Israel segera digenapi. Hidup sejati akan diberikan kepada umat Israel. Mereka akan hidup kembali di Tanah Terjanji dengan penuh kegembiraan kendati keadaan hidup mereka sekarang ini kelihatan suram. Allah akan mengembuskan napas hidup-Nya, akan mencurahkan Roh-Nya kepada mereka sehingga mereka kembali dapat memuji dan mengabdi Allah.

Pembacaan dari Nubuat Yehezkiel:
Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu sehingga kamu hidup.

Beginilah Firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah. Tuhan pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali, dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 130:1-2.3-4.5.6b.7b-8; Ref:lh.7

Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.

Mazmur:
 1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
 2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang akan bertakwa kepada-Mu.
 3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
 4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bacaan Kedua — Rm. 8:8-11
Santo Paulus menguraikan tipe manusia yang hidup menurut daging dan roh. Hidup menurut daging berarti memuaskan keinginan tabiat manusia berdosa. Sedangkan hidup menurut Roh berarti mencari dan tunduk pada bimbingan Roh serta memusatkan hidup pada hal-hal yang datang dari Allah. Mustahil mengikuti hukum daging dan pimpinan Roh pada saat yang bersamaan. Mereka yang mencintai hal-hal yang dari Allah dalam hidup dapat mengharapkan hidup kekal dari Allah.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu.

Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam dirimu, maka Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.

Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – Yoh. 11:25a-26

S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
S: Akulah kebangkitan dan yang percaya kepada-Ku, hidup, Sabda Tuhan; setiap orang tidak akan mati selamanya.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.

Bacaan Injil (Panjang) Yoh. 11:1-45
Peristiwa Lazarus yang hidup kembali dari kematian menegaskan bahwa Yesus berkuasa untuk memberikan kehidupan kekal sekalipun dalam dunia ini. Yesus berkuasa memindahkan pengikut-pengikut-Nya dari kekuasaan maut menuju pada kehidupan, dari kematian menuju keselamatan. Manusia tidak akan dikuasai oleh maut lagi. Penegasan ini diberikan karena pengikut-Nya, termasuk Marta dan Maria, akan mendambakan kehidupan kekal tidak percaya bahwa kehidupan kekal itu, kini telah dimulai dengan kedatangan Yesus. Yesus dapat memberi hidup kekal saat sekarang juga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Akulah kebangkitan dan hidup.”

Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang ,Engkau kasihi sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta, kakaknya, dan Lazarus. Namun, setelah didengarnya bahwa Lazarus sakit, la sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang, berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.” Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka, “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, “Tuhan jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang, “Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka, kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak akan mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil saudarinya, Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat Maria tiba-tiba bangkit dan pergi keluar, mereka mengikutinya karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama Dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudari orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka Mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian berserulah Ia dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar!” Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.

Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Bacaan Injil (Singkat) Yoh. 11:3-7.17.20-27.33b-45

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Akulah kebangkitan dan hidup.”

Ketika Lazarus jatuh sakit, kedua saudaranya Maria dan Marta, mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi sakit.” Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta, kakaknya dan Lazarus. Namun, setelah didengarnya bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali ke Yudea.” Ketika Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur. Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka, kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak akan mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Kemudian, ketika melihat Maria menangis, Yesus sangat terharu dan berkata, “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Semakin masygullah hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian berserulah Yesus dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar!” Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.

Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Doa Umat

Yesus bersabda, “Akulah kebangkitan dan kehidupan. Yang percaya kepada-Ku akan hidup, sekalipun sudah mati”. Marilah kita berdoa kepada Bapa dengan pengantaraan-Nya.

Bagi Gereja Allah.
Ya Bapa, doronglah Gereja-Mu agar tak henti-hentinya mewartakan kabar kebangkitan Kristus dan kebangkitan kami semua.
U: Bimbinglah umat-Mu untuk semakin giat mewartakan cinta kasih-Mu bagi seluruh alam semesta.

Bagi para bangsa.
Ya Bapa, terangilah para bangsa dengan sinar kemuliaan kebangkitan Putra-Mu.
U: Agar para bangsa memandang masa depan dengan wajah cerah dan penuh harapan.

Bagi orang sakit dan cacat.
Ya Bapa, berilah pengertian kepada para sakit dan cacat, bahwa kesulitan-kesulitan mereka akan berlalu dan kelak menerima hidup baru karena telah mati dan bangkit bersama Kristus.
U: Dan, buatlah kami selalu memiliki hati yang penuh kasih kepada mereka sebagai teman seperjalanan dalam mengikuti jalan salib keselamatan Kristus.

Bagi kita yang berkumpul dan percaya akan Sabda Allah. Ya Bapa, himpunlah kami selalu dalam nama Yesus Kristus, Putra-Mu yang terkasih.
U: Semoga kami pun dengan giat berjuang melaksanakan panggilan perutusan kami dengan sepenuh hati sesuai dengan kehendak-Mu.

Allah Bapa kami, bantulah kami untuk semakin bertumbuh dalam iman kami kepada-Mu. Berikanlah kepada kami Roh Kristus, agar dalam segala keadaan hidup kami selalu tetap melaksanakan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.

Doa Persembahan

Allah Bapa kami, Putra-Mu telah mengorbankan diri-Nya bagaikan roti yang terpecah dan anggur yang tercurah bagi kami. Kami mohon terimalah persembahan roti dan anggur yang kami unjukkan sebagai kenangan atas pengorbanan Putra-Mu bagi kami. Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin

Prefasi Tentang Lazarus
Apabila tidak dibacakan Injil tentang Lazarus, dipakai Prefasi Prapaskah I atau II

Sungguh layak dan sepantasnya,
bahwa kami selalu dan di mana pun, bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah Yang Mahakuasa dan kekal: dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab, sebagai manusia sejati, Ia meratapi Lazarus sahabat-Nya, dan sebagai Allah yang kekal, Ia membangkitkan dia dari kubur. Tergerak oleh belas kasih kepada bangsa manusia, Ia mengantar kami kepada kehidupan baru, lewat perayaan misteri kudus. Melalui Dia, laskar para Malaikat menyembah keagungan-Mu sambil menikmati sukacita abadi di hadapan-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami pun memadukan suara dan dengan penuh sukacita bernyanyi/berseru:

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan

Antifon Komuni – Yohanes 11:26

* Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya, Sabda Tuhan.

Doa Komuni Bathin St. Alfonsus Liguori
(Didoakan oleh orang yang tidak dapat menyambut Tubuh Tuhan secara nyata kemudian dilanjutkan dengan doa memohon perlindungan dari wabah virus corona)

Yesusku,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.
Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan ijinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.

DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI WABAH VIRUS CORONA

Terpujilah Engkau Bapa Surgawi, Pencipta Alam Semesta Yang Mahakuasa. Engkau menunjuk kami sebagai penguasa atas semua makhluk hidup dan memberikan kami kuasa kepemilikan atas mereka. Namun dalam banyak hal kami mengecewakan-Mu dan karenanya, kami memohon ampun dari-Mu.
Dalam saat-saat yang mengkhawatirkan ini dengan wabah virus Corona yang mengancam kesehatan dan keberadaan semua orang, kami dengan rendah hati dan penuh keyakinan memohon perlindungan, penyembuhan, dan pemulihan dari-Mu terutama bagi mereka yang telah terkena wabah ini.
Bapa, jagalah keselamatan para petugas kesehatan, mereka yang menghibur orang sakit, semua personel imigrasi dan semua yang dengan berani bertugas mengamankan negara kita dan dunia dari ancaman virus ini.
Jadilah kehendak-Mu, ya Bapa, ikatlah wabah ini dan singirkanlah penderitaan ini dari kami. Roh Kudus, ubahlah ketakutan kami menjadi kekuatan, ketangguhan dan ketabahan serta bantulah kami menghasilkan buah-buah iman, harapan, amal dan kasih.
Darah Yesus yang mulia, kuduskanlah dunia dari wabah ini.
Hati Kudus Yesus, kasihanilah kami.
Bunda Penolong Abadi, awasi kami dan jadilah perantara kami.
Santo Benediktus dan Santo Rafael, doakanlah kami.
Semua malaikat pelindungan kami terangi dan jagalah kami.
Demi nama Yesus yang Mahakudus, kami berdoa.
Amin

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:

Ya Allah Yang Mahakuasa,
kami telah menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu. Maka,
kami mohon semoga kami senantiasa diterima sebagai anggota Tubuh Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin

Renungan Hari ini: PERCAYAKAN HIDUP (Renungan Minggu Prapaskah V-a, 2 April 2017)…. Klik Disini!! 

Tinggalkan Balasan