Rabu Pekan Biasa IV, 3 Februari 2016

Antifon Pembukaan – Mazmur 32:1-2

 Berbahagialah orang yang dosa pelanggarannya diampuni dan ditutupi,
yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan.

Pengantar

Kesalahan Daud ialah karena ia terlalu mengandalkan kekuatan sendiri. Itu pula kerap kali menjadi kesalahan kita karena berhasil menemukan kemungkinan lebih banyak. Namun, Tuhan tidaklah langsung bertindak, bila kita sudah sampai ke batas kemampuan kita. Ia berkarya dalam kebiasaan sehari-hari. Para tetangga Yesus tidak bisa memahami Dia. Ia terlalu biasa. Padahal di situlah letak daya kekuatan-Nya.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maharahim,
Engkau hendak memperlihatkan belas kasih-Mu
kepada semua orang.
Kami mohon, ampunilah kami demi nama Dia,
yang datang membawa keselamatan,
yaitu Yesus Kristus, Sabda penuh cinta kasih,
yang hidup dan berkausa ….

Bacaan Pertama – II Samuel 24:2.9-17
Untuk memahami kutipan ini, orang harus ingat bahwa yang berkuasa di Israel adalah Tuhan sendiri; sedangkan raja memerintah atas nama-Nya. Maka mengadakan sensus menandakan kurang percaya kepada Allah dan suatu kesombongan. Itulah kesalahan Daud. Maka, lalu dihukum. Dan hukuman itu dibatalkan ketika Daud menyesal.

Akulah yang berdosa karena menghitung rakyat.
Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan?

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:
Sekali peristiwa, Raja Daud berkata kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia, katanya, “Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaya aku tahu jumlah mereka.” Lalu Yoab memberitakan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu pria yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu.

Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Maka berkatalah Daud kepada Tuhan, “Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini! Maka sekarang, Tuhan, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh.” Setelah Daud bangun pada waktu pagi, datanglah sabda Tuhan kepada Nabi Gad, pelihat Daud, demikian: “Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah sabda Tuhan: Tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu daripadanya, maka Aku akan menimpakannya kepadamu.” Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata, “Pilihlah dari ketiga bencana ini: Akan terjadi tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari lawanmu, sementara mereka itu mengejar engkau? Atau, akan terjadi tiga hari penyakit sampar di negerimu? Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang Mengutus aku.” Lalu berkatalah Daud kepada Gad, “Sangat susah hatiku! Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya; Tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.” Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan. Maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, menyesallah Tuhan karena malapetaka itu, lalu Ia bersabda kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu, “Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu.” Waktu itu malaikat Tuhan itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ketika melihat malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, berkatalah Daud kepada Tuhan, “Sungguh, aku telah berdosa, dan telah membuat kesalahan! Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku. “

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 32:1-2.5.6.7

Ref: Ya Tuhan, ampunilah semua dosa kesalahanku.

Mazmur:
 Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni
dan dosa-dosanya ditutupi!
Berbahagialah orang
yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan,
dan tidak berjiwa penipu!

 Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu
dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan;
aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan.”
Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.

 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu,
selagi ditimpa kesesakan;
kendati banjir besar terjadi
ia tidak akan terlanda.

 Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan!
Engkau menjagaku terhadap kesesakan.
Engkau melindungi aku,
sehingga aku luput dan bersorak.

BAIT PENGANTAR INJIL

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 6:1-6
Yesus tidak diterima oleh sanak saudara dan keluarga. Kesulitannya sama saja: Bagaimana mungkin orang yang dikenal asal usulnya memiliki kewibawaan ilahi? Orang baru dapat menerima, asal mau memutuskan belenggu semu. Barulah ia dapat melihat kesucian-Nya dalam sabda dan karya.

Seorang nabi dihormati di mana-mana
kecuali di tempat asalnya sendiri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidak-percayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa mahabijaksana,
semoga kami menikmati kebijaksanaan-Mu
dalam roti anggur ini;
perkenankanlah kami menyadari
bahwa hidup itu mati karena Yesus Putra-Mu,
yang ….

Antifon Komuni – Mazmur 32:1

 Berbahagialah orang bila dosanya diampuni,
dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa mahabijaksana,
kami bersyukur atas kebijaksanaan
yang Kaucurahkan kepada kami
berkat sabda Yesus, Putra-Mu terkasih,
yang ….

Tinggalkan Balasan