JUMAT, 24 November 2017: ST. Andreas Dung-Lac, dkk
Para misionaris Kristen pertama kali membawa iman Katolik ke Vietnam pada abad keenambelas. Pada abad ketujuhbelas, kedelapanbelas dan kesembilanbelas, umat Kristiani menderita penganiayaan oleh karena iman mereka. Banyak di antara mereka yang wafat sebagai martir, terutama dalam masa pemerintahan Kaisar Minh-Mang (1820-1840). Termasuk di antara mereka seratus tujuhbelas martir yang kita rayakan hari ini. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Juni 1988.
Keseratus tujuhbelas martir tersebut terdiri dari sembilanpuluh enam orang Vietnam, 11 orang Spanyol serta sepuluh orang Perancis. Delapan orang di antara mereka adalah Uskup, limapuluh orang adalah Imam dan limapuluh sembilan orang lainnya adalah umat Katolik awam. Sebagian dari antara para imam tersebut adalah imam Dominikan, sedangkan yang lainnya adalah imam praja dari Serikat Misi Paris. Seorang imam praja seperti mereka yang juga menjadi martir adalah St. Theophane Venard (Kita merayakan pestanya pada tanggal 6 November). St. Andreas Dung-Lac, yang mewakili kelompok pahlawan iman ini, adalah seorang imam praja Vietnam.
Para martir Vietnam sanggup menanggung aniaya yang ditimpakan atas mereka oleh karena mereka mengimani bahwa Kristus bersama mereka dalam segala hal.
——–
Antifon Pembukaan – Daniel 3:57-58
Pujilah Tuhan, hai segala karya Allah,
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan,
pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Pengantar
Atas pertanyaan para murid mengenai akhir zaman, Yesus memberikan beberapa tanda. Tetapi yang ditekankan-Nya ialah agar mereka waspada terhadap interpretasi palsu. ‘Yang mengikuti mereka, tetaplah setia’. Daniel berkata, ‘Membangun hanya di atas manusia, berarti membangun di atas pasir dan bangunan itu akan segera hancur berantakan.’ Bila kita bersentuhan dengan pandangan bermacam-macam, maka yang penting ialah percaya akan nilai keyakinan kita, dan juga berani menampilkannya.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang mahakuasa dan kekal,
Engkau menghendaki mendirikan kerajaan
yang akan lestari selamanya
melalui Yesus Mesias, Hamba-Mu
Perkenankanlah kami melaksanakan sabda janji-Nya
dan memberi kesaksian dalam segala tingkah laku kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan I – I Makabe 4:36-37.52-59
Kesetiaan pada perjanjian dilahirkan dalam upacara. Sesudah umat lama tidak dapat beribadat di bait suci dan digoda oleh para bangsa untuk mengingkari Tuhan, kini bait suci menjadi pusat agama lagi. Ibadat sejati memerlukan upacara lahiriah. Tetapi sebaliknya jangan sampai berhenti pada yang lahiriah belaka.
Mereka mentahbiskan mezbah
dan dengan sukacita mempersembahkan kurban.
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe:
Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion.
Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang.
Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew’.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – I Tawarikh 29:10-12d
Ref: Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.
Kidung:
Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami
dari kekal sampai kekal.
Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan,
kehormatan, kemasyhuran dan keagungan,
ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi,
Ya Tuhan, milik-Mulah Kerajaan.
Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya,
kekayaan dan kemuliaan berasal daripada-Mu.
Engkaulah yang menguasai segala-galanya.
Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan,
dalam tangan-Mulah kuasa
untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 10:27
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan;
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 19:45-48
Ajaran Yesus dihubungkan dengan bait suci. Sabda hukum dulu disimpan dalam tabut perjanjian, dan kini di bait suci. Kelak hal ini masih akan dijelaskan. Kebiasaan itu dilanjutkan Kristus. Demikianlah Ia hadir di tengah-tengah umat manusia. Dengan demikian Tuhan selalu dimohon menyampaikan sabda selama hidupnya. Maka bait suci menjadi rumah doa.
Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumahku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa kami di surga,
kami mohon, mulailah kedamaian-Mu
dalam roti anggur ini,
dalam diri Yesus, Saudara kami,
yang telah berkenan menjadi santapan kami.
Dialah Tuhan ….
Antifon Komuni – Lukas 21:8
Waspadalah supaya kamu jangan disesatkan.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku,
dan berkata, ‘Akulah Dia.’ Dan ‘Saatnya sudah dekat.’
Janganlah kamu mengikuti mereka.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami di surga,
semoga kami mematuhi sabda-Mu
serta Kauperkenankan merasakan
apa yang membawa kedamaian
dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih.
Semoga kami dapat mendiami dunia ini
dengan baik dan sabar.
Demi Kristus, ….