Selasa Pekan Biasa XII, 23 Juni 2015

“Tempatkanlah dirimu pada tempat yang tepat”

Saudara-saudari yang terkasih! Menarik sekali sabda Yesus ini: “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya”, Sabda Yesus hari ini mengajak kita untuk melihat bahwa hidup setiap manusia itu kudus dan berharga. Secara khusus bagi setiap orang beriman bahwa kudus dan berharga kita memperoleh arti mendalam dalam Yesus yang telah menebus dan menyucikan melalui wafat dan kebangkita-Nya. Kalau kita mengharapkan agar orang lain menaruh sikap yang benar terhadap yang kudus dan berharga, hal yang sama juga kita harapkan orang lain perbuat terhadap kita. Di sini Yesus menekankan pengharapan tentang itu bukan perlakuan orang lain terhadap kita yang terkadang tidak sesuai dengan pengharapan kita dan membuat sempit pintu itu. Namun itu pengharapan yang membuat kita dapat setia untuk menghormati, menghargai, bersikap lemah lembut terhadap siapa pun.  Marilah kita bersyukur kepada Tuhan yang telah menebus dan menjadikan kita lebih berharga dari apa pun sehingga kita bisa menempatkan diri secara tepat. Selamat merayakan Ekaristi hari ini. Tuhan memberkati! 

——————————–

Antifon Pembukaan – Mazmur 15:1a.2

 Tuhan siapa yang boleh menumpang di kemah-Mu?,
Orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil,
Dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.

Pengantar

Memilih antara keuntungan, beban, dan tugas adalah ciri khas kehidupan. Memberi kesempatan kepada orang lain seperti dilakukan Abram, menandai arah menuju Tuhan. Injil menyimpulkan, ‘Segala sesuatu yang Kauinginkan diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepadanya.’ Itulah hukum para nabi. Sikap demikian menuntut pengurbanan, tetapi segaris dengan kebijaksanaan Yesus.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahakuasa,
Andaikata Engkau tidak menunjukkan jalan,
Tentu kami tersesat seperti orang buta.
Perkenankanlah sabda Yesus Putra-Mu
Selalu mengarahkan perjalanan kami,
Agar dapat memasuki sukacita abadi,
Yang Kaujanjikan kepada siapapun
Yang berkehendak baik
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, ….

Bacaan I – Kejadian 13:2.5-18
Menerima panggilan berarti setiap kali harus menjatuhkan pilihan dan mengalahkan kesukaannya sendiri sebagaimana Abram. Barangsiapa mencari enaknya sendiri, mempersempit pandangan, dan mengurung diri sendri, ia ingkar diri membuka jalan ke arah perjanjian.

“Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, sebab kita ini kerabat.”

Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Abram itu seorang yang sangat kaya. Ia memiliki banyak ternak, perak dan emas. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu serta kemah. Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.”
Lalu Lot melayangkan pandangnya, dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan.
Setelah Lot berpisah dari pada Abram, bersabdalah Tuhan kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, untuk selama-lamanya.
Dan Aku akan menjadikan keturunanmu banyak seperti debu tanah tak dapat dihitung, demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.”
Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan ia menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5;R:1a

Refren: Tuhan, siapakah yang boleh menumpang di kemah-Mu?

 Yaitu orang yang berlaku tidak bercela,
yang melakukan apa yang adil
dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya;
yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.

 Yang tidak berbuat jahat terhadap teman
dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
yang memandang hina orang-orang tercela
tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa

 Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba
dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah.
Siapa yang berlaku demikian
tidak akan goyah selama-lamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL — Yoh 8:12

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Akulah cahaya dunia;
Siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 7:6.12-14
Sesudah sabda bahagia di gunung, Matius masih menyebutkan beberapa pedoman singkat. Bila ingin menempuh jalan kehidupan, hendaknya memperlakukan orang lain seperti diri sendiri. Jalan sempit adalah jalan salib.

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadanu,
perbutalah demikian juga kepada mereka.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata,
“Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu.
Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu.
Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa sumber segala harapan,
Semoga umat-Mu Kaulipatgandakan.
Bagaikan pasir dipesisir.
Semoga Kauhimpun dari mana-mana
Seperti gandum dan buah anggur
Yang kini berupa roti dan anggur ini
Serta kami hunjukkan sebagai lambang pengharapan kami.
Demi Kristus, …..

Antifon Komuni – Matius 7:14

 Sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan,
dan sedikitlah orang yang menemukannya.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa Raja mahamulia,
Kami bersyukur,
Karena telah Kauperkenankan menerima sabda Injil,
Serta anugerah tubuh darah Putra-Mu.
Semoga kami selalu kecukupan,
Jangan sampai kehausan ataupun kelaparan,
Dan semoga kami dapat membagikan kepada sesama
Dari anugerah-Mu yang berlimpah.
Demi Kristus, ….

Tinggalkan Balasan