Senin Pekan Biasa IV, 1 Februari 2016

Antifon Pembukaan – Mazmur 3:4

 Ya Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku.
Engkaulah kemuliaanku, yang mengangkat kepalaku.

Pengantar

 Daud melarikan diri dari Yerusalem menghindari Absalom dan dikutuk oleh seseorang dari keluarga Saul. Hal itu memaksa dia memikirkan panggilannya. Yesus pun dirintangi si jahat, yang menentang-Nya. Namun, Yesus berjaya. Pengikut Kristus akan terancam pula dalam melaksanakan panggilannya. Bahkan, di dalam keluarga atau kalangannya sendiri tidak selalu diterima sepenuhnya.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa maharahim,
semoga kami Kaukasihani
dan semoga Roh-Mu membuka hati kami,
agar kami dapat mengimani Engkau dan Utusan-Mu
yang mendatangi kami, ialah Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan Pertama – II Samuel 15:13-14.30; 16:5-13a
Siapa pun meninggalkan Daud, bahkan keluarganya. Ia dituduh menjadi raja bukan menurut hukum. Terpilih oleh Tuhan bukan berarti bebas dari tuduhan dan kesulitan. Malahan biasanya demikianlah tantangannya. Itulah salah satu ujian kesetiaan kepada Allah. Demikian pula yang akan dialami Yesus sendiri. Namun, Yesus tetap taat setia kepada Bapa-Nya, sekalipun digugat dan difitnah.

“Daud melarikan diri dari Absalom, dan Simei mengutuk dia sesuai dengan perintah Tuhan”.

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:
Waktu itu Absalom, putera Daud memberontak. Maka datanglah seseorang kepada Daud, katanya, “Hati orang Israel telah condong kepada Absalom.” Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem, “Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, jangan sampai kita tidak dapat luput dari tangan Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia tidak dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita serta memukul kota ini dengan mata pedang!”

Maka Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis. Ia mengenakan selubung kepala, dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia: masing-masing mengenakan selubung kepala, dan mereka mendaki sambil menangis.

Ketika Raja Daud sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk. Daud dan semua pegawainya ia lempari dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri-kanannya. Beginilah perkataan Simei pada waktu itu mengutuk, “Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila! Tuhan telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja. Tuhan kini menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sungguh, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah.” Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja, “Mengapa bangkai anjing ini mengutuki Tuanku Raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya.” Tetapi kata raja, “Tak usahlah campur tangan, hai anak Zeruya! Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila Tuhan bersabda kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?” Kata Daud pula kepada Abisai dan kepada semua pegawainya, “Sedangkan anak kandungku saja ingin mencabut nyawaku, apa lagi si orang Benyamin ini! Biarkanlah dia, dan biarlah ia mengutuk, sebab Tuhanlah yang telah bersabda kepadanya demikian. Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalasku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” Demikianlah Daud melanjutkan perjalanan bersama orang-orangnya.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 3:2-3.4-5.6-7

Ref: Bangkitlah, ya Tuhan, selamatkanlah aku.

Mazmur:
 Ya Tuhan, betapa banyak lawanku!
Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku;
Banyak orang berkata tentang aku,
“Baginya tidak ada pertolongan dari Allah.”

 Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku,
Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku!
Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan,
dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.

 Maka, Aku dapat membaringkan diri dan tertidur;
dan kemudian bangun lagi, sebab Tuhan menopang aku!
Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang
yang mengepung aku dari segala penjuru.
Bangkitlah, ya Tuhan! Tolonglah aku, ya Allahku!

BAIT PENGANTAR INJIL Luk 7:16

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita,
dan Allah mengunjungi umat-Nya.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 5:1-20
Tanah Gerasa bagi orang Israel termasuk daerah kafir. Penduduknya hidup di gua-gua dan makan seperti babi saja. Pendapat demikian itu mau diberantas oleh Yesus. Dan Ia menunjukkan bahwa kedatangan-Nya juga untuk mereka. Orang yang semula keranjingan setan disuruh menceritakan apa yang diterima dari Yesus. Tiada orang yang ditolak Yesus. Ia datang untuk setiap orang tanpa pandang bulu.

“Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekalipun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.

Adalah di sana, di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceriterakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

 Allah Bapa Mahakudus,
perkenankanlah kami menerima Roh baik, Roh Yesus Putra-Mu,
yang kini kami kenangkan dalam roti dan anggur,
dan yang kami mohon hasil penebusan-Nya. Sebab Dialah ….

Antifon Komuni – Mazmur 3:7

 Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang,
yang mengepung aku dari segala penjuru.
Bangkitlah ya Tuhan! Tolonglah aku, ya Allahku!

Doa Sesudah Komuni

 Marilah berdoa:
Allah Bapa maharahim,
kami bersyukur kepada-Mu
bahwasanya Engkau berkenan mengampuni dosa
melalui Yesus Putra-Mu dan Saudara kami.
Kami mohon, jangan sampai kami kehilangan Dia.
Sebab Dialah ….

Tinggalkan Balasan