Ekaritsi Kamis, 31 JANUARI 2019: PERINGATAN WAJIB SANTO YOHANES BOSKO
St. Yohanes Bosko lahir di Becchi, sebuah desa wilayah Piedmonte, pada 16 Agustus 1815. Ketika berumur dua tahun ayahnya, seorang petani yang sederhana, meninggal dunia. Dia pun dibesarkan oleh ibunya, Margareta, seorang anggota Ordo Ketiga yang suci hidupnya. Tidak diragukan lagi, berkat contoh dan pengaruh ibunya inilah, bahwa Yohanes juga menggabungkan diri dalam Ordo Ketiga St. Fransiskus.
Bahkan sebagai seorang anak yang masih muda, Yohanes Bosko sudah menemukan bahwa menjadi panggilan hidupnyalah untuk membantu anak-anak yang miskin; dan dia pun mulai mengajarkan katekismus kepada anak-anak sekampungnya dan membawa mereka ke gereja. Dia berhasil mengumpulkan mereka itu dengan peragaan-peragaan akrobatik dan kiat-kiat yang mencengangkan.
Pada umur 16 tahun dia masuk Seminari di Chieri. Pada waktu itu dia begitu miskin, sehingga bapak walikota menyumbangkan sebuah topi, pastor paroki memberinya sebuah mantol, seorang umat paroki sebuah jubah dan seorang yang lain sepasang sepatu. Setelah ditahbiskan menjadi diakon, dia meneruskan ke Seminari di Turino. Dan di sana, dengan persetujuan atasannya, mulailah dia pada hari Minggu mengumpulkan anak-anak miskin dan terlantar kota itu.
Tidak lama sesudah pentahbisan imamatnya, yang terjadi pada bulan Juni 1841, dia mendirikan apa yang dia sebut Oratorium Sukacita, semacam sekolah Minggu dan menjadi pusat rekreasi bagi anak-anak laki-laki di Turino. Ibunya datang sebagai pemelihara rumah dan ibu dari Oratorium itu. Sesudah itu didirikan lagi dua buah Oratorium di kota yang sama. Ketika ibu Yohanes Bosko meninggal dunia pada 1856, Oratorium-oratorium itu menampung 150 anak laki-laki; dan terdapat empat kelas berbahasa Latin dan empat bengkel, satu di antaranya dipergunakan sebagai percetakan. Sepuluh orang imam muda membantu Yohanes Bosko dalam karyanya ini. Yohanes Bosko juga banyak sekali diminta untuk berkhotbah; dan dia menghabiskan separoh dari hari malamnya untuk menulis buku-buku populer supaya tersedialah buku-buku bacaan yang baik.
Bapa pengakuan dan pembimbing rohani Yohanes adalah seorang imam kudus, anggota Ordo Ketiga, Yoseph Cafasso; dan Yohanes Bosko juga terkenal dengan kekudusannya. Mukjizat-mukjizat, kebanyakan berupa penyembuhan, terjadi berkat pengantaraannya. Dengan kelembutan, simpati dan kemampuannya yang menakjubkan untuk membaca pikiran-pikiran anak-anaknya, dia menanamkan pengaruh yang mendalam pada mereka itu. Dia pun mampu membimbing mereka dengan ketekunan yang mencolok, penuh pengampunan dan tanpa perlu menghukum. Hal ini sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh para pendidik waktu itu.
Pada 1854 Yohanes Bosko mendirikan Ordo Salesian. Dinamakan demikian untuk menghormati St. Fransiskus dari Sales. Para anggotanya mengkhususkan diri dalam bidang pendidikan anak-anak laki-laki miskin. Ordo yang baru itu berkembang dengan pesat. Selama hidupnya, Yohanes dapat menyaksikan 38 rumah yang didirikan di Dunia Lama dan 26 buah rumah yang didirikan di Dunia Baru. Sekarang Ordo itu merupakan salah sebuah Ordo pria yang terbesar di dalam Gereja Katolik.
Yohanes Bosko juga mendirikan sebuah kongregasi untuk para Suster yang dinamakan Para Puteri Bunda Maria Penolong. Dia pun mengorganisir banyak pendukung luar dalam perkumpulan “Kooperator (Pendukung) Salesian”, yang berjanji untuk membantu, dengan salah satu cara, karya-karya pendidikan para Salesian. Pada 1930 mereka itu berjumlah 800.000 orang.
Karya Yohanes Bosko yang terakhir adalah mendirikan Gereja Hati Kudus di Roma, suatu tugas yang dipercayakan padanya oleh Paus Pius IX, sesudah terlihat bahwa proyek itu tidak memberikan harapan lagi. Imam yang kudus itu, yang di mana-mana sudah diakui sebagai seorang santo dan pembuat mukjizat, menggalang dana di seantero Italia dan Perancis dan bagaimana pun juga dia berhasil, padahal orang-orang lain telah mengalami kegagalan. Tetapi dengan bekerja seperti itu, dia sendiri pun terkuras habis dan pada 31 Januari 1888, dia dipanggil untuk menerima imbalannya. Empat puluh ribu orang datang berkumpul untuk memberikan hormat mereka yang terakhir kepada jenazah yang dibaringkan di gereja Turino. Pemakamannya berlangsung laksana sebuah prosesi kemenangan. St. Yohanes menerima kanonisasi pada 1934.
“Menghindarlah dari teman-teman yang jahat sama seperti kamu menghindar dari gigitan ular beracun. Jika teman-temanmu baik, saya yakin bahwa suatu hari kelak kamu akan bersukacita bersama para kudus di Surga; tetapi jika kumpulanmu jahat, kamu sendiri akan menjadi jahat pula, dan kamu berada dalam bahaya kehilangan jiwamu.” ~ St. Yohanes Don Bosko.
Antifon Pembukaan – Matius 5:19
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam kerajaan surga.
Pengantar
Suatu jurang pemisah timbul antara orang tua dan anak dalam perkembangan hidup, adalah biasa. Nampaknya sering bahasa lain yang mereka gunakan. Yohanes Bosko, seorang imam di Turino, selama hidupnya bergaul dengan kaum muda. Dengan suatu pandangan praktis dan penuh humor, tetapi terutama dengan penuh pengabdian ia telah berhasil memecahkan pelbagai pertentangan antar generasi. Ia seorang pendidik tulen, yang bukan bertitik tolak pada buku-buku, tetapi pada keperluan anak sendiri. Karyanya masih dilanjutkan oleh dua buah kongregasi, yaitu Pater-pater Salesian dan Suster-suster Bunda Perantara Rahmat.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa yang maha pengasih,
Santo Yohanes Bosko Kaupanggil menjadi bapa dan pendidik kaum muda.
Nyalakanlah dalam hati kami api cinta kasih-Mu, sehingga kami pun selalu mengabdi-Mu tanpa pamrih dan ikut serta mengusahakan keselamatan sesama.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….
Bacaan I – Ibrani 10:19-25
Karena harapannya tidak dikabulkan, ada yang lalu enggan berkumpul dan berdoa. Sebab dirasanya tidak berguna, esok hari toh sama saja! Maka kita harus saling membimbing agar tetap bertekun dan bersaing dalam cinta kasih. Sebab Kristuslah, bukan kita, yang dengan menumpahkan darah memberi kesempatan untuk berkumpul.
Marilah kita berpegang teguh pada harapan!
Marilah kita saling memperhatikan
dan saling mendorong dalam cinta kasih.
Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalui tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 24:1-2.3-4ab.5-6
Ref: Itulah angkatan orang-orang
yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Mazmur:
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,
jagat dari semua yang diam di dalamnya.
Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan,
dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan
dan keadilan dari Allah, penyelamatnya.
Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
BAIT PENGANTAR INJIL Mzm 119:105
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku,
dan cahaya bagi jalanku.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 4:21-25
Takaran pemberian itulah yang akan menjadi takaran penerimaan. Barangsiapa hidup menurut pola Kristus – mengabdi tanpa pamrih – ia takkan dilupakan orang lain. Barangsiapa menggunakan takaran lain dan membatasi pemberiannya, tentu akan mendapat jawaban yang sesuai.
Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian.
Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa yang mahabaik,
berkenanlah menerima persembahan umat-Mu yang kami unjukkan bersama pada peringatan Santo Yohanes Bosko.
Semoga berkat doa restunya kami mengamalkan cinta kasih-Mu yang terpancar dalam kehidupannya.
Demi Kristus, ….
Antifon Komuni – Matius 18:3
Jika kalian tidak bertobat menjadi seperti anak kecil, kalian takkan diizinkan masuk kerajaan surga.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa,
semoga berkat santapan suci yang kami sambut, serta teladan hidup Santo Yohanes Bosko,
kami benar-benar memancarkan perhatian dan cinta kasih-Mu terhadap kaum muda khususnya serta umat-Mu pada umumnya.
Demi Kristus, ….