Ekaristi SABTU PEKAN PASKAH II, 4 Mei 2019
Antifon Pembukaan – I Petrus 2:9
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah,
yang telah memanggil kalian dari kegelapan
masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.
Pengantar
Mantaplah hati kita bila dalam keadaan yang amat sulit bertemu dengan orang yang tenang-tenang mengatakan, ”Janganlah cemas, janganlah takut. Aku masih ada.” Para murid Yesus pernah mengalaminya, ketika perahu mereka diombang-ambingkan ombak dan Yesus tiba-tiba datang. Kini pun Yesus masih berkata, “Akulah ini. Jangan takut!” Sebagai murid-murid Yesus, hendaknya kita teruskan kata-kata itu kepada sesama untuk saling membantu menabahkan hati dan bersama-sama dalam cinta kasih menjaga, jangan sampai ada yang kekurangan di antara kita.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa maha pengasih,
bila Engkau menyertai kami
tak usah kami takut dan cemas.
Kami mohon,
semoga Roh Kudus Kaujadikan jaminan
kasih setia-Mu kepada kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
Bacaan I – Kisah Para Rasul 6:1-7
Gereja yang makin berkembang menghadapi soal pembagian tugas, terutama dalam membagi makanan. Selain itu, antara umat yang asli Yahudi dan yang dari bangsa lain terjadi iri hati, katanya kurang adil. Para rasul hendaknya menangani karya rohani. Maka, mereka yang berasal dari negeri lain diminta memilih tujuh orang yang “utuh imannya”. Orang-orang tersebut akan diangkat menjadi diakon (pelayan) dengan tahbisan, yaitu doa dan penumpangan tangan.
Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan.
Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”
Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka rnemilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 33:1-2.4-5.18-19
Ref: Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu.
Atau: Alleluya.
Mazmur:
Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar!
Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepiluh tali!
Sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang pada keadilan dan hukum;
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;
Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
BAIT PENGANTAR INJIL
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Kristus pencipta semesta alam telah bangkit!
Ia penuh belas kasih kepada umat manusia.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 6:16-21
Orang beriman dalam pun akan bingung bila dipermainkan badai. “Akulah ini, jangan takut!” Para murid mengalami hal yang demikian itu. Iman berarti percaya sepenuhnya tanpa syarat dan tanpa ragu-ragu. Sabda Yesus itulah yang harus membesarkan hati mereka.
Para murid melihat Yesus berjalan di atas air.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung.
Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang.
Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilakan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persiapan
Allah Bapa sumber kehidupan,
tunjukkanlah penyelenggaraan-Mu terhadap kami
dalam roti anggur ini, dalam diri Yesus,
Sabda-Mu yang menghidupkan
dan menghidupi kami.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
Antifon Komuni – Yohanes 17:24
Ya Bapa, Aku menghendaki
agar semua orang yang Kauserahkan kepada-Ku,
tinggal bersama Aku di tempat Aku berada,
supaya mereka memandang kemuliaan,
yang telah Kauberikan kepada-Ku. Alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa maha pengasih,
Putra-Mu menghendaki kami
merayakan ibadat ini
sebagai kenangan akan Dia.
Kami telah ikut serta dalam kurban-Nya
dan mohon dengan rendah hati,
semoga Engkau mengobarkan
cinta kasih kami kepada-Mu.
Demi Kristus, ….