JUMAT, 21 AGUSTUS 2015 Santo Pius X (paus, 1835-1914)
Giuseppe Melchiorre Sarto lahir 2 Juni 1835 di Riese, Italia sebagai anak kedua dari delapan bersaudara. Dalam keluarga, ia biasa dipanggil dengan nama kesayangan “Beppi”. Ayahnya seorang pegawai pos. Papa dan Mama Sarto mengajarkan cinta kasih kepada Yesus dan Gereja-Nya kepada kedelapan anak mereka melalui teladan cinta kasih dalam rumah mereka.
Melebihi segalanya, Sarto ingin menyerahkan hidupnya untuk membawa banyak orang ke surga. Ia rindu menjadi seorang imam. Dan untuk itu, ia dan keluarganya harus banyak berkorban agar ia dapat bersekolah di seminari. Itu bukan masalah baginya. Ia bahkan biasa berjalan bermil-mil jauhnya dengan kaki telanjang ke sekolah agar sepatunya yang satu-satunya jangan sampai rusak. Ketika usianya 23 tahun, Sarto ditabhiskan menjadi seorang imam. Don Sarto (Don, Italia, artinya Pater) berkarya di paroki-paroki miskin selama tujuhbelas tahun. Semua orang mengasihinya. Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Seringkali saudarinya harus menyembunyikan sebagian pakaiannya agar jangan sampai Don Sarto tidak mempunyai pakaian lagi untuk dikenakan. Bahkan setelah Don Sarto diangkat menjadi Uskup kota Mantua dan kemudian diangkat lagi menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ia tidak menyimpan apa-apa bagi dirinya sendiri.
Ketika Paus Leo XIII wafat pada tahun 1903, Kardinal Sarto diangkat menjadi paus pada 4 Agustus 1903. Ia memilih nama Pius X. Secara istimewa Paus Pius X dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus juga. Sebelumnya, anak-anak harus menunggu hingga usia 12-14 tahun untuk dapat menyambut Tuhan. Paus yakin bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus!
Paus Pius X percaya teguh dan amat mencintai iman Katolik. Ia menghendaki setiap orang Katolik mengenal dan mencintai keindahan kebenaran ajaran iman Katolik. Ia amat peduli pada tiap-tiap orang, mengenai kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmaninya. Ia mendorong para imam dan para katekis membantu orang banyak mengenal iman mereka.
Pius X juga mengerahkan banyak tenaga untuk memperbaharui liturgi, Sepanjang hidupnya ia tertarik pada musik-musik sakral dan mendorong digunakannya Lagu-lagu Gregorian di setiap paroki. Namun demikian, ia menjelaskan bahwa ia beranggapan usaha untuk menggantikan segala bentuk musik Gereja lainnya dengan Lagu Gregorian tidaklah dikehendaki. Ia mendorong digunakannya juga komposisi modern dalam liturgi, selama komposisi modern ini memenuhi standard musik liturgi Gereja. Paus Pius X juga merevisi Ibadat Harian Gereja.
Paus Pius X teramat menderita ketika pecah Perang Dunia I. Ia tahu bahwa akan ada banyak orang terbunuh. Ia mengatakan, “Aku akan dengan senang hati menyerahkan nyawaku demi menyelamatkan anak-anakku yang malang dari penderitaan yang mengerikan ini.”
Paus Pius X wafat pada tanggal 20 Agustus 1914. Dalam surat wasiatnya ia menulis, “Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” Paus Pius X dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada 29 Mei 1954. Pestanya dirayakan setiap tanggal 21 Agustus.
“Komuni Kudus adalah jalan tersingkat dan teraman menuju Surga.”-Paus Pius X
———————–
Antifon Pembukaan
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya,
mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung.
Kata Pengantar
Bila kita perhatikan riwayat hidup Yosef Sarto, maka tampaklah contoh klasik orang membuat karier. Dari yang paling bawah ia naik ke tangga tertinggi: pastor, uskup, kardinal, paus. Tetapi ia tetap seorang imam yang sederhana, yang mengabdi diri sepenuhnya demi kepentingan Tuhan. Di situlah letak keagungannya. Liturgi dan sakramen dibukanya bagi umat. Komuni pertama anak-anak, komuni harian, dianggapnya sebagai sumber kehidupan Kristen sejati.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kebenaran dan cinta kasih,
Engkau sudah memenuhi Santo Pius Kesepuluh dengan kebijaksanaan surgawi serta keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan segalanya di bawah Kristus. Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran yang kekal.
Demi Yesus Kristus, …
Bacaan Pertama – Ruth 1:1.3-6.14b-16.22
Rut, seorang asing dari Moab, janda seorang Israel dan tidak punya anak. Ia menganut iman suaminya dan ketika suaminya meninggal dunia, ia mengikuti mertuanya kembali ke tanah asal suaminya.
Naomi pulang bersama-sama Rut dan tiba di betlehem.
Pembacaan dari Kitab Rut:
Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi, sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya.
Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi telah mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi, “Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!” Tetapi Rut menjawab, “Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku, dan Allahmulah Allahku.”
Demikianlah Naomi pulang bersama-sama Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 146:5-10
Ref: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Mazmur
Berbahagialah orang
yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong,
yang harapannya pada Tuhan, Allahnya:
Dialah yang menjadikan langit dan bumi,
laut dan segala isinya;
yang tetap setia untuk selama-lamanya.
Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas,
dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar.
Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
Tuhan membuka mata orang buta,
Tuhan menegakkan orang yang tertunduk,
Tuhan mengasihi orang-orang benar.
Tuhan menjaga orang-orang asing.
Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya,
Allahmu, ya Sion, turun-temurun!
BAIT PENGANTAR INJIL Mzm 25:5c.5a
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan,
bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 22:34-40
Peraturan-peraturan kecil diperhatikan sekali oleh orang Yahudi, tetapi Yesus menampilkan yang benar: cinta kasih kepada Allah dan kepada sesama. Hukum Perjanjian Lama itu bagi Yesus hanyalah satu. Bagi para penganut-Nya cinta kasih kepada sesama tak boleh dipisahkan dari cinta kasih kepada Allah.
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?”
Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa, sumber cinta kasih,
terimalah dengan rela persembahan kami. Semoga seturut nasihat Santo Pius Kesepuluh perjamuan Ekaristis ini kami rayakan dengan khidmat dan kami sambut dengan takwa.
Demi Kristus, …
Antifon Komuni
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber cintah kasih,
pada peringatan Santo Pius Kesepuluh ini kami berdoa kepada-Mu, semoga karena daya santapan surgawi ini kami teguh bertahan dalam iman dan tetap rukun dalam cinta kasih.
Demi Kristus, …