Ekaristi JUMAT BIASA XXI, 31 AGUSTUS 2018
Antifon Pembukaan – I Korintus 1:18
Warta salib memang suatu kebodohan bagi yang akan binasa,
tetapi kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.
Pengantar
Kehinaan salib sulit diterima dan bagi orang Yahudi suatu kebodohan. Kita sering lari ke arah rasional seperti orang Yunani. Tetapi ‘kebodohan Allah masih lebih bijaksana daripada manusia.’ Dalam perumpamaan tentang gadis-gadis bijak dan gadis-gadis bodoh, diperlihatkan oleh Yesus kebijakan baru Injil: siap siaga dan sekaligus bijak dan berhati-hati.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami, sumber kebijaksanaan,
berkenanlah menyampaikan sabda-Mu kepada kami
dan ajarkanlah kepada kami,
bahwa bagi siapa pun
kebijaksanaan hidup hanya terdapat pada salib Yesus Kristus,
Putra-Mu, ….
Bacaan Pertama – I Korintus 1;18-25
Bagi sebagian besar orang, salib dianggap kegilaan dan sulit sekali mereka terima. Bagi sebagian orang Yahudi pun yang mereka harapkan adalah agama yang lebih kuasa. Ada lagi seperti orang Yunani yang mendewakan kebijaksanaan rasional. Tetapi yang diberikan kiranya salib yang serba lemah dan seakan-akan tidak masuka akal.
“Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang,
tetapi bagi mereka yang terpanggil, merupakan hikmat Allah.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil; dan ini pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Karena ada tertulis, ‘Aku akan membinasakan hikmat orang-orang arif dan melenyapkan kearifan orang-orang bijak.’ Di manakah terdapat orang berhikmat? Di manakah si ahli Taurat? Di manakah orang cerdik pandai dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Sebab hikmat Allah telah menentukan bahwa dunia dengan hikmatnya tidak mengenal Allah. Oleh karena itu Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya berkat kebodohan pemberitaan Injil. Orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi orang Yahudi dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Karena yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 33:1-2.4-5.10-11
Ref: Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.
Mazmur:
Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar!
Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
Sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang pada keadilan dan hukum;
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa;
Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa.
Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya,
rancangan hati-Nya turun-temurun.
BAIT PENGANTAR INJIL Luk 21:36
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu,
agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Matius 25:1-13
Selain kesiap-siagaan, Yesus menganjurkan pula agar orang bijaksana dan waspada. Perintah Injil kini sudah harus dimulai, agar nanti dapat selesai bila mempelai datang. Gereja di sini disebut sebagai mempelai putri, yang bersiap-siap mau menyambut kedatangan pengantin pria, yaitu Kristus.
“Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak. Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dan buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur.
Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’
Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’
Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.’
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa mahamulia,
jadikanlah roti anggur ini
pertanda bahwa kerajaan-Mu sudah dekat,
bahwa semua yang percaya kepada Putra-Mu
akan dibebaskan.
Sebab Dialah …
Antifon Komuni – Matius 25:13
Berjaga-jagalah,
sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa mahakuasa,
kami bersyukur
bahwasanya Engkau telah sudi
mendatangi kami dalam diri Yesus Putra-Mu,
duta cinta kasih-Mu kepada kami.
Semoga Ia selalu menjadi pandangan kami
dalam segala tingkah laku kami.
Sebab Dia Tuhan ….