Jumat Pekan Biasa II, 22 Januari 2016
Antifon Pembukaan – Mazmur 57:2
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku,
sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung;
di bawah sayap-Mu aku akan bernaung
sampai berlalulah malapetaka ini.
Pengantar
Saul mau membunuh Daud, tetapi ketika ia jatuh ke tangan Daud, Daud tak mau menjamah yang telah diurapi Tuhan. Yesus pun tidak menaruh dendam terhadap mereka yang berbuat jahat kepada-Nya. Hal itu diikuti para murid, dan itu pulalah yang diharapkan dari setiap pengikut Kristus.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa sumber kabar gembira,
Engkau memanggil mereka yang Kaukehendaki
mewartakan sabda Putra-Mu ke seluruh dunia.
Semoga kami pun mewartakan berita kebaikan-Mu,
karena Putra-Mu itu Penebus kami,
Tuhan dan pengantara kami, yang ….
Bacaan Pertama – I Samuel 24:3-21
Membalas ke jahatan dengan kebaikan tidaklah mudah. Hal itu tampak dalam kutipan ini. Saul ingin menyingkirkan Daud, sebab ia berbahaya baginya. Daud memperlihatkan, bahwa menyingkirkan Saul lebih mudah. Ia memahami mengapa Saul bersikap demikian. Saul menerima, lalu mengakui, bahwa Tuhan lebih kuasa, dan kemudian menubuatkan bahwa Daud akan menggantikannya.
Aku tidak akan menjamah Saul,
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.
Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Pada suatu hari Saul mengambil 3000 orang pilihan dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua, dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu. Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud, “Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!”
Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena telah memotong punca jubah Saul. Lalu ia berkata kepada orang-orangnya, “Dijauhkan Tuhanlah kiranya daripadaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Tuhan; dijauhkanlah aku dari menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.” Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.
Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya. Maka bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya, “Tuanku Raja!” Saul menoleh ke belakang. Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah ia kepada Saul, “Mengapa engkau percaya akan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu. Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan. Lihatlah ini, Bapaku! Lihatlah punca jubahmu ada dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau! Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasiklah timbul kefasikan. Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau! Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita! Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu.”
Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu, berkatalah Saul, “Suaramukah itu, ya anakku Daud?” Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul. Katanya kepada Daud, “Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu. Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, Engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang menangkap musuh, masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat? Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini. Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 57:2.3-4.6.11
Ref: Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.
Mazmur:
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku,
sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung;
di bawah sayap-Mu aku akan bernaung
sampai berlalulah malapetaka ini.
Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi,
kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku:
Kiranya Ia mengirim utusan dari surga
dan menyelamatkan daku,
mencegah orang-orang yang menganiaya aku;
semoga Allah mengirimkan kasih setia dan kebenaran-Nya.
Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah!
Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!
Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit,
dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.
BAIT PENGANTAR INJIL 2 Kor 5:19
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya
dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 3:13-19
Yesus memilih siapa yang dikehendaki-Nya. Dan pemilihan itu termasuk penting dalam hidup-Nya. Kedua belas murid itu akan mengikuti-Nya sebagai rasul, sebab rakyat dan para pemimpin menolak Dia. Kedua belas rasul itulah yang akan melanjutkan karya-Nya, bila tugas-Nya di dunia sudah selesai. Gereja muda menganggap pemilihan itu permulaan sejarah dan panggilannya.
Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa, sumber kehidupan,
semoga wafat Putra-Mu menunjukkan jalan
yang harus kami tempuh menuju hidup sejati.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Antifon Komuni – Markus 3:14
Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya,
menetapkan mereka untuk menyertai Dia,
dan untuk diutus sebagai pewarta Injil.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa maha penyayang,
begitu besar kasih-Mu kepada manusia,
sehingga Kauserahi sabda-Mu.
Berkenanlah mengajar kami menaruh hormat
kepada segala yang tertulis tentang Engkau
dan semoga kami pantas menerima janji-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.