Jumat Pekan Biasa XI, 19 Juni 2015

Antifon Pembukaan – Mazmur 34:6

Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan,
Maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu teripu-sipu.

Pengantar

Sekalipun sedikit milik kita, namun kita cenderung menggenggamnya erat-erat. Tetapi takkan bertahan lama, kata Injil. Percaya pada Tuhan berdasarkan nilai-nilai lain yang sering tak dapat ditakar ataupun dipegang. Paulus mengalaminya sendiri dalam kerasulan. Kalau harus mengembanggakan, kelemahannyalah yang dibanggakan.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahakuasa dan kekal,
Ajarilah kami menghargai sabda
yang Kausampaikan kepada kami.
Semoga sabda itu meresap benar dalam hati kami,
Merasuk sampai ke tulang sungsum,
serta membantu kami membahagiakan sesama.
Demi Yesus Kristus, ….

Bacaan Pertama – 2 Korintus 11:18.21b-30
Paulus mengemukakan pengalamannya dalam karya merasul. Semua itu ditempuhnya karena prihatin akan gereja, bukan untuk mencari pujian. Sebab yang dapat dibanggakan hanyalah kelemahannya.

“Di samping banyak hal, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu memelihara semua jemaat”

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus
Saudara-saudara, karena banyak orang bermegah-megah secara duniawi, aku pun mau bermegah. Jika orang lain berani membanggakan sesuatu, maka aku pun –seperti orang bodoh kukatakan – berani juga. Apakah mereka orang Ibrani? Aku juga orang Ibrani! Apakah mereka orang Israel? Aku juga orang Israel. Apakah mereka keturunan Abraham? Aku juga keturunan Abraham! Apakah mereka pelayan Kristus? — aku berkata seperti orang gila — aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Tanggapan – Mazmur 34:2-3.4-5.6-7

Ref. Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakan.

Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;
puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku,
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku
Dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

Tunjukkanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;
Ia meneyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
Sebab milik merekalah kerajaan Allah.

Bacaan Injil – Matius 6:19-23
Perhatian kita sering bercabang karena tergesa-gesa ingin mencapai hasil yang banyak, sampai terlua yang pokok. Maka tugas kitalah memurnikan gagasan mengumpulkan harta surgawi lebih dulu.

“Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Dalam kotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa sumber sukacita,
Kami mohon dapat bergembira karena mengenal Engkau
berkat anggur roti ini
berkat Yesus, manusia yang hidup,
dan semoga kami dikuasai oleh Roh-Nya.
Sebab Dialah ….

Antifon Komuni – Mazmur 119:105

Sabda-Mu adalah pelita bagi bagi langkah kami,
Dan cahaya bagi jalan kami.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber sukacita,
Perkenankanlah kami selalu
Memperhatikan kebahagiaan sesama,
Sebagaimana teladan Putra-Mu terkasih
Semoga kedamaian sejati yang dapat kami siapkan bagi sesama
Merupakan puncak sukacita kami.
Demi Kristus, ….

Tinggalkan Balasan