KAMIS BIASA IX, 2 Juni 2016
Antifon Pembukaan – Mazmur 25:4bc
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan,
tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Pengantar
Cinta kasih Paulus kepada Allah dan manusia mendorong dia untuk mewartakan Kristus dan dengan tabah menanggung derita dalam mengamankan kemurnian sabda. Tiada hukum yang lebih penting daripada ‘Kasihilah Tuhan Allah dan sesamamu seperti diri sendiri.’ Begitulah kita membangun Kerajaan Allah di dunia.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa mahakudus,
Engkau takkan menyangkal diri-Mu,
melainkan melimpahkan janji setia-Mu kepada umat manusia.
Ajarilah kami cinta kasih-Mu melalui Yesus,
sabda kebenaran-Mu, yang ….
Bacaan Pertama – II Timotius 2:8-15
Dari dalam penjara Paulus menyurati muridnya dalam bentuk semacam surat wasiat. Paulus mau menderita dan mati mengikuti Kristus, agar dapat ikut serta bangkit dari kematian. Kata-katanya itu mengingatkan kita akan syahadat atau nyanyian janji pembaptisan.
“Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia.”
Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud yang telah bangkit antara mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malahan dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Sabda ini benar: “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Ingatkanlah dan pesankanlah dengan sungguh semua itu kepada mereka di hadapan Allah. Dengan demikian mereka tidak akan bersilat kata, yang sama sekali tidak berguna, tetapi malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Berusahalah agar engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang mewartakan sabda kebenaran itu dengan terus terang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 25:4bc-5ab.8-9.10.14
Refren: Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Mazmur:
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan,
tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku;
Tuhan itu baik dan benar;
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran
bagi orang yang berpegang pada perjanjian
dan peringatan-peringatan-Nya.
Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia,
dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
BAIT PENGANTAR INJIL Mzm 119:34
S: Alleluya.
U: Alleluya.
S: Berilah aku pengertian, maka aku akan mentaati hukum-Mu,
aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Markus 12:28b-34
Inti ajaran Katolik terdapat pada cinta kasih. Kita tak mungkin menaruh cinta kasih kepada Allah, tanpa menaruh cinta kasih kepada manusia. Demikian pula sebaliknya. Satu sama lain tak dapat dipisahkan.
“Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?”
Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah: ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.
Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.”
Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa mahakudus,
berkat roti anggur ini
semoga perintah cinta kasih-Mu
Kautanam dalam-dalam di hati kami.
Jiwailah kami dengan semangat cinta kasih
kepada sesama manusia,
ialah cinta kasih Yesus Putra-Mu,
Tuhan dan pengantara kami.
Antifon Komuni – Markus 12:34
Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa maha pengasih,
semoga hidup kami didukung oleh cinta kasih,
agar selalu sanggup ikut memikul beban sesama
dengan cinta kasih pula.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.