Minggu, 1 November 2015: Hari Raya Semua Orang Kudus

Menghayati Hidup dalam Ekaristi
Dalam gurauan harian, adakalanya kita menjuluki seseorang dengan sebutan ”orang kudus”. Biasanya seseorang itu adalah orang yang rajin berdoa dan bersikap sangat baik kepada orang-orang lain, juga mengingatkan kita pada hal-hal yang baik.
Gereja Katolik juga memberi gelar ”kudus” kepada orang-orang tertentu, setelah mempelajari riwayat hidup mereka. Para kudus adalah orang-orang biasa yang beriman dan –karena iman mereka– melakukan hal-hal yang luar biasa di dalam situasi hidup konkret mereka masing-masing.
Membaca kisah-kisah mereka, kita melihat bahwa ke-luar-biasa-an mereka ialah mewujudkan Sabda Bahagia di dalam hidup mereka. Dan, mereka melakukannya dengan setia tanpa memikirkan jaminan masuk surga, apalagi mengira akan mendapat gelar ”para kudus” dari Gereja. Mari kita berevangelisasi seperti para kudus, dengan menghayati Sabda Bahagia sepenuh hati dan mewujudkannya di dalam hidup kita sehari-hari.
———————-

Antifon Pembukaan

Bergembiralah kita semua dalam Tuhan merayakan semua orang kudus.
Malaikat pun bersuka ria berpesta dan memuji-muji Putera Allah.

Kata Pengantar

Saudara-saudari ytk!
Manusia sering membangun hidup dan kebahagiaannya atas uang, relasi dan kemewahan. Namun Kitab Suci mengajarkan bahwa semua itu bukan yang terpenting dalam hidup kita, dan Yesus menghimbau untuk memandang dunia dari sudut lain sama sekali. Di dalam kerajaan-Nya yang berbahagia adalah orang-orang miskin, sedih, dan mereka yang menderita demi Tuhan. Mereka yang miskin, sedih dan menderita demi Tuhan adalah para kudus yang kita rayakan pada hari ini.

Pesta Semua Orang Kudus mengajak kita untuk hidup seturu Sabda Bahagia yang sudah dihidupi oleh para kudus serta memihak para papa miskin, orang kecil dan penderita dan memenuhi harapan mereka yang lapar. Kita dapat dikatakan bersih tangan dan hati kita, barulah kita dapat mengharapkan pada suatu ketika akan bersama para kudus itu ikut serta dalam kemuliaan Tuhan dan dalam kejayaan Kristus atas kejahatan maut.

Kemuliaan

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,

dalam perayaan ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani Engkau dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu, entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kaupersatukan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belaskasih-Mu.
Demi Yesus Kristus,…

Bacaan Pertama –Wahyu 7:2-14.9-14
Sejarah keselamatan merupakan medan pertempuran dua kerajaan: Kerajaan Allah melawan kerajaan setan. Pertempuran itu digambarkan oleh Kitab Wahyu dengan caranya sendiri. Dalam menantikan kejayaan Kristus setiap orang diberi kesempatan untuk membuktikan, bahwa ia memihak Tuhan sepenuhnya. Gereja adalah kumpulan orang yang dalam perjalanan menuju kemenangan itu.

“Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa”

Pembacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!” Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, “Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! “Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?” Maka kataku kepadanya, “Tuanku, Tuan mengetahuinya!” Lalu ia berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Antarbacaan –Mazmur 23:1-6

Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan

Mazmur
. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.

. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.

. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bacaan Kedua –1Yohan 3:1-3
Kesetiaan Kristen itu berdasarkan kepastian kita ini milik siapa, serta harapan kita ini akan menyerupai siapa: ialah kita ini anak-anak Allah, yang karena pengalaman tahu bahwa cinta kasih Allah akan nmengubah kita menurut citra Putera-Nya, yang memperkenankan kita ambil bagian dalam kemuliaan-Nya.

“Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL lh. Mat 11:25

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.
U: Alleluya.

Bacaan Injil –Matius 5:1-12a
Sabda bahagia terutama mewartakan kabar gembira:kerajaan Allah sudah berdiri dalam diri Yesus bagi kaum papa miskin, kaum tertindas, kaum hina dina, pokoknya bagi siapapun yang hanya dapat menerima. Selain itu dinyatakan pula bahwa cinta kasih Kristus itu tanpa pamrih, dan semata-mata memberi. Di samping itu sabda bahagia memaparkan cita-cita yang hendaknya kita kejar demi Kristus. Seturut teladan-Nya (Flp 2:5-11) kita menghadap Tuhan sebagai orang-orang miskin dengan segala kelemahan yang sesuai dengan kemiskinan itu. Demikianlah kehidupan murid-murid Yesus bersama semua orang kudus di surga dalam menantikan kebahagiaan yang akan menjadi bagian kita.

“Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan
bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Syahadat

Doa Umat

Marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga yang memanggil kita semua ikut serta dalam kemuliaan-Nya:

Bagi Sri Paus, para uskup dan para imam: agar menjiwai umat dan membimbingnya dengan semangat para kudus yang telah mendahului kita.
Marilah kita mohon,…

Bagi para penanggung jawab di dalam masyarakat: agar menyadari keluhuran tugas mereka dan semakin giat berusaha menunaikannya dengan segala kemampuan dan pengabdian mereka.
Marilah kita mohon,…

Bagi mereka yang lemah dan menderita: agar mereka merasa terhibur karena menikmati bantuan dan pertolongan yang diterima dari mana saja.
Marilah kita mohon,…

Bagi kita sendiri: agar kita saling mendukung dan saling membantu dalam perjalanan kita menuju langit dan bumi baru.
Marilah kita mohon,…

Allah Bapa di surga, Engkau menjanjikan hidup kekal kepada kami. Dengarkanlah doa permohonan kami dan doronglah kami di dalam perjalan menuju cita-cita yang telah diwartakan oleh Kristus dan dijalani oleh para kudus. Demi Kristus,…

Doa Persembahan

Allah Bapa,
kebahagiaan para kudus, terimalah kiranya persembahan yang kami unjukkan untuk menghormati semua orang kudus. Kami percaya bahwa mereka takkan mati lagi dan tetap bahagia selamanya. Semoga kami pun mengalami bantuan mereka dan berusaha mencari keselamatan kekal.
Demi Kristus,…

Prefasi

Tuhan bersamamu
Dan bersama rohmu

Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
Sudah kami arahkan

Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita
Sudah layak dan sepantasnya.

Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu.
Sebab pada hari ini kami Kauperkenankan menuju kota-Mu yang suci, yaitu Yerusalem surgawi, Bunda kami. Di sanalah barisan saudara kami memuliakan Dikau senantiasa. Ke sana pula kami kaum musafir di dunia, melangkah maju dalam iman, bergegas dengan gembira.
Kami semua bersuka ria pula menyaksikan kemuliaan para anggota Gereja, perintis dan pendukung kami dalam kelemahan.
Dari sebab itu bersama mereka semua dan seluruh rombongan malaikat kami pun ikut serta meluhurkan Dikau sambil berseru/bernyanyi

Antifon Komuni –Mat 5:8-10

Berbahagialah orang suci hatinya, sebab mereka akan memandang Allah.
Berbahagialah yang mengusahakan perdamaian, sebab Allah akan menyebut mereka anak-anaknya.
Berbahagialah yang dikejar-kejar sebab taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang layak dipuji, Engkaulah pokok kekudusan bagi semua orang kudus. Kami menyembah Dikau dan mohon, semoga kesucian kami Kausempurnakan dan Kaupenuhi dengan cita kasih-Mu. Dan semoga kami Kauperkenankan beralih dari santapan kaum musafir ini kepada perjamuan di dalam kerajaan surga.
Demi Kristus,…

Menghayati Ekaristi dalam hidup
Tuhan menghendaki agar semua orang diselamatkan secara bersama dalam persatuannya dengan Kristus yang telah bangkit. Maka orang Kristen harus sungguh memperlihatkan kebahagiaan sesamanya. Ia tahu bahwa belum cukuplah menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi ia harus menarik orang lain di dalam perjalanannya menuju Tuhan. Dengan semangat kerasulan yang lincah in, ia takkan mengenal lelah sebelum seluruh umat menghayati rencana kesucian yang disodorkan oleh Kristus. Suatu komunio, persatuan, yang mendalam menghubungkan Gereja di dunia dengan Gereja di surga.

Tinggalkan Balasan