MINGGU 16 AGUSTUS 2015, HR BUNDA MARIA DIANGKAT KE SURGA

Hidup manusia sering digambarkan sebagai suatu perjalanan yang jauh dengan suka dan dukanya, dengan kegagalan dan keberhasilannya. Dan bila ada orang yang telah mendahului menempuh jalan yang sulit dan berbahaya itu, maka akan lebih mudahlah bagi yang lain untuk mengikutinya. Perintis yang telah berhasil itu akan menunjukkan jalan dan memberi dorongan yang kuat. Maka betapa bahagialah bila akhirnya tujuan perjalanan itu dapa dicapai dengan selamat.
Bunda Maria telah menanggapi rahmat Allah dengan sempurna. Tujuan Gereja telah terlaksana dalam diri Bunda Maria. Dalam kehidupan biasa sehari-hari seturut teladan Bunda Maria orang harus menyadari kelemahan serta kemiskinannya sebagai manusia, agar dengan demikian terbuka dan peka terhadap panggilan penyelamatan Kristus. Maka hidupnya akan pula merupakan suatu syukur terus-menerus atas segala karya besar yang dapat dilaksanakannya.

Catatan:
Hari Raya Bunda Maria diangkat ke Surga jatuh pada tanggal 15 Agustus. Namun menurut MAWI (sekarang KWI) 1972, Hari Raya Maria diangkat ke Surga dapat dipindahkan ke hari Minggu terdekat.

 

Antifon Pembukaan

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang wanita berselubungkan matahari,
dengan bulan di bawah kakinya, sedangkan kepalanya bermahkotakan dua belas bintang.

Kata Pengantar

Bunda Maria telah terpilih sebagai Bunda Kristus dan karena itu terkandung tanpa noda dan selanjutnya juga suci murni. Tetapi ia tidak terlepas dari cobaan-cobaan iman seperti yang kita alami. Dialah Bunda duka cita, Bunda kaum beriman, pola masa depan kita. Kini Bunda Maria telah diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya. Ia ikut serta secara istimewa dalam kejayaan Kristus atas maut, kebencian dan ketakutan. Kidung Maria yang akan kita dengar dalam Injil hari ini, merupakan madah suka cita, di mana kebencian dikalahkan oleh cinta kasih, di mana Tuhan mau mengagungkan kaum kecil dan papa, dan di mana Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya sepanjang masa.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, Sabda kekal Bapa, Engkau telah memilih Bunda Maria menjadi Bunda-Mu yang tak bernoda. Bebaskanlah kami dari noda dosa.
Tuhan, kasihanilah kami.

Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat kami, pada saat penderitaan dan wafat-Mu Bunda Maria berdiri di kaki salib. Semoga berkat doa restunya kami dengan gembira ikut serta dalam penderitaan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.

Tuhan Yesus Kristus, Pengantara kami, Engkau telah mengangkat Bunda Maria ke surga dengan jiwa dan raganya, serta memahkotainya sebagai ratu surgawi. Semoga kami hidup selaku putera-puteri Bunda sejati.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pembukaan

Marilah beroda:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,
Engkau telah mengangkat Bunda Putera-Mu,
Santa Perawan Maria yang tiada bernoda dengan jiwa dan raganya ke dalam kemuliaan surga.
Kami mohon dengan rendah hati, semoga hati dan budi kami selalu terarah kepada-Mu, agar kami pun pantas menikmati kemuliaan, yang telah Kauberikan kepadanya.
Demi Yesus Kristus, …

Bacaan Pertama – Wahyu 11: 19a; 12:1-6a.10b
Bacaan ini membicarakan seorang wanita yang melahirkan anaknya dengan susah payah. Dia adalah gambaran Gereja yang melalui cobaan dan penganiayaan telah melahirkan Kristus pada diri kaum beriman. Serangan-serangan setan tak mampu berbuat apa-apa terhadap dia. Sebab ia yakin akan perlindungan dan penyelenggaraan Tuhan. Puteri Sion yang melahirkan Al Masih, adalah gambaran Bunda Maria. Tetapi bagi kaum beriman Bunda Maria sebenarnya jauh lebih luhur. Sebab Bunda Maria jauh melebihi Tabut Perjanjian Lama, karena menerima Putera Allah sendiri di dalam rahimnya. Sebagai Bunda Kaum beriman ia kini dimuliakan di surga.

“Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya”

Pembacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Antarabacaan – Mammur 44:10c-12.16

Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia

(Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.

2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.

3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan kedua – 1Kor 15:20-26
Kristus, Adam Baru, telah membebaskan kita dari segala kekuasaan, yang memusuhi kita, dan mau membawa kita ke alam maut, sebab Ia telah wafat dan bangkit. Sebagai Putera sulung umat manusia Ia akan membangkitkan kembali semua orang yang beriman kepada-Nya dan telah menjadi milik-Nya di dalam kerajaan-Nya.

“Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya”

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat
Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Bacaan Injil – Lukas 1:39-56
Dengan Putera Allah di dalam rahimnya dan dorongan Roh Kudus, Bunda Maria bergegas ke rumah Santa Elisabet. Putera Elisabet, perintis Al Masih, pun diurapi oleh Roh Kudus menjadi nabi. Sebagaimana Daud menari-nari di depan Tabut (2Sam 6:12-16), demikian pula Yohanes melonjak kegirangan di dalam rahim Elisabet, ketika bertemu dengan Bunda Maria. Elisabet memuji keagungan Bunda Maria, yang telah terpilih oleh Tuhan sebagai Ibunda Penebus, dan yang telah menerima pilihan Tuhan itu dengan penuh iman (Luk 11:27 dst). Bunda Maria bersyukur kepada Tuhan atas nama semua orang yang menantikan kedatangan Al Masih. Bersama mereka itu ia memuji karya agung Tuhan terhadap dirinya dan Gereja.

“Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.

Doa Umat

Tuhan menaruh kepercayaan kepada kita. Kita diberi tugas mengerjakan dunia lebih lanjut dan hidup menurut Bunda Maria, mohon bantuan dan semangat dalam karya ini:

Bagi Sri Paus, para uskup dan para imam: agar mereka menerima segala cobaan dan kesulita dengan iman, bahwa Tuhan menjunjung yang kecil dan memperkaya yang papa.

Bagi para ibu: agar mereka jangan merasa cemas menyaksikan keberhasilan ataupun kegagalan putera-puteri mereka.

Bagi kita di sekitar altar ini: agar kita yang percaya bahwa kebencian telah dikalahkan oleh cinta kasih, dan bahwa maut bukanlah akhir segala-galanya, sebagaimana Bunda Maria selalu bersyukur dan memuji Tuhan karena karya penyelamatan-Nya.

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur kepada-Mu atas pengangkatan Bunda Maria, bunda Putera-Mu dan Bunda kami umat manusia, ke surga. Kebahagiaan yang telah dicapainya merupakan janji dan jaminan bagi kami kini dan sepanjang masa.
Amin.

Doa Persembahan

Allah Bapa, kerinduan hati kami,
terimalah kiranya roti dan anggur, tanda bakti yang kami persembahkan di altar ini.
Semoga berkat doa permohonan Santa Perawan Maria, yang hari ini Kauangkta ke surga dengan jiwa dan raganya, hati kami Kaukobarkan dengan api cinta kasih sejati, sehingga senantiasa merindukan Dikau.
Demi Kristus, …

Antifon Komuni

Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia, oleh sekalian bangsa.
Sebab Tuhan memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa, kehidupan dan kebangkitan kami.
Kami telah Kauperkenankan ikut serta dalam perjamuan suci guna menghormati Santa Perawan Maria yang diangkat ke surga. Semoga berkat pertolongan Bunda Putera-Mu kami Kauantar kepada kebangkitan yang mulia. Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan