MINGGU ADVEN I –B, 3 DESEMBER 2017
Menghayati Ekaristi
Perang melawan narkoba dilakukan oleh banyak negara di dunia. Narkoba memang merupakan masalah berat dewasa ini. Orang yang terbius tidak lagi hidup secara riil, tetapi mengawang di angkasa, dalam dunia impian semata-mata. Arti obat bius dapat diperluas sampai pada informasi dan publikasi yang membius orang, sehingga tak dapat menggunakan akal sehat, menipu hati nurani, membangkitkan nafsu dan gairah terhadap cita-cita yang tak wajar.
Seorang pengikut Kristus mestinya orang yang selalu waspada dan paling siap siaga. Imannya yang selalu mendorong untuk bersikap terbuka terhadap Tuhan dan sesama. Bila tidak demikian, maka kelincahan rohaninya akan macet dan akan tenggelam dalam dosa. Siap siaga bukan berarti menantikan keselamatan secara pasif, melainkan menggunakan secara aktif segala kemungkinan dan kebebasan yang disediakan oleh Injil kini kita masih terancam oleh kelemahan dan kemalasan. Tetapi dalam sinar kedatangan kembali Tuhan kita akan mekar dalam kemenangan.
Antifon Pembukaan –Bdk Mzm 25:1-3
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beriang-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
Pengantar
Kita mengawali tahun baru dalam kalendarium Gereja. Adven pertama membawa kita pada persiapan diri bahwa Allah hadir untuk masa lalu, sekarang, dan masa mendatang. Untuk itu, kita diajak berdoa. Kita yakin Tuhan yang kita nantikan berkuasa melakukan hala-hal yang mengherankan. Keyakinan inilah harapan kita. Kita akan dapt bertahan sampai akhir zaman jika Tuhan berserta kita. Yang diminta sekarang adalah sikap berjaga-jaga agar kita dapat ditermukan siap menerima kedatangan-Nya.
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah pembawa damai sejahtera ke dunia.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah cahaya penghalang kegelapan dunia. Engkaulah yang didamba-dambakan umat manusia.
Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah pembawa keselamatan dunia. Engkaulah yang diharap-harapkan umat manusia.
Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Yang Maha Pengasih, Engkau tampaknya begitu jauh, tetapi sebenarnya Engkalu selalu dekat dengan kami. Kami mohon, bukalah hati kami agar dapat mengenal kehadiran-Mu dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, sehingga kami selalu siap sedia menyambut-Nya. Sebab, Dialah Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau danRoh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa.
Amin.
Bacaan Pertama – Yesaya 63:16b-17;64:1.3b-8
Bacaan ini memuat pengakuan dosa umat yang telah tidak setia kepada Allah dan sekaligus pengakuan iman. Malapetaka yang dialami dipandang sebagai hukuman yang layak dari Allah karena dosa-dosa mereka. Kini umat meletakkan harapan penyelamatn dan pembaruan hidup kepada Allah sendiri yang disebut Bapa. Hanya Allah yang sanggup memulihkan keadaan umat-Nya yang tersesat dan jatuh. Maka, kedatangan-Nya dinantikan. Inilah pula makna Masa Adven yang kita mulai hari ini. Kita menantikan Tuhan yang akan datang dan memulihkan kita, umat-Nya, dari segala kemalangan.
“Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun.”
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Ya Tuhan, Engkau sendirilah Bapa kami. Sejak dahulu kala nama-Mu ialah “Penebus kami”. Ya Tuhan, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu? Mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga kami tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, dan oleh karena suku-suku milik pusaka-Mu. Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu. Karena sejak dahulu kala orang tidak pernah mendengar, dan juga tidak ada telinga yang mendengarl tidak ada mata yang melihat Allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan Dia. Hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan kebenaran, dan yang mengindahkan jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka sebab kami berdosa. Terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. Demikianlah kami semua seperti orang najis, dan segala kesalehan kami seperti kain kotor. Kami semua menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu, sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami. Engkau menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Tetapi sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami! Kami ini tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami semua adalah buatan tangan-Mu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 80:2ac+3b.15-16.18-19; REF: 4
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Mazmur:
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
Bacaan Kedua – 1 Korintus 1:3-9
Santo Paulus ingin meyakinkan umat bahwa kita tidak kekurangan suatu karunia pun untuk selamat. Sebab Allah telah menganugerahkan segala karunia melalui Tuhan Yesus Kristus. Dalam Gereja, kasih karunia Allah itu telah dianugerahkan melalui segala macam hal yang memungkinkan kita tetap dapat bersatu dan bersama Kristus, seperti misalnya sakramen-sakramen semua tradisi doa dan mati raga, panggilan suci, dsb. Itulah sebabnya, hidup orang kristen itu berintikan pada ucapan syukur kepada Tuhan.
“Kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus.”
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku, Paulus, senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu, atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Kristus kamu telah menjadi kaya dalam segala hal, yaitu dalam segala macam perkataan dan pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang telah diteguhkan di antara kamu, sehingga kamu tidak kekurangan suatu karunia pun sementara kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus. Dia juga akan meneguhkan kamu sampai kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab setialah Allah yang telah memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL – Mazmur 85:8
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
U: Alleluya.
Bacaan Injil –Markus 13:33-37
Perumpamaan tentang penjaga pintu mau menyatakan betapa pentingnya sikap berjaga-jaga. Tuan rumah akan datang pada waktu yang tidak disangka-sangka. Hamba penjaga pintu itu hanya harus siap siaga. Itulah gambaran hidup Kristen: senantiasa siap sedia dan berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Tuhan. Berjaga-jaga bisa sangat menjemukan, godaannya; bosan dan ngantuk. Akan tetapi, berjaga-jaga yang baik ialah melaksanakannya secara kreatif, mengisinya dengan hal yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang.
“Berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah pulang!”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamana waktunya tiba. Ibaratnya seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing sesuai dengan tugasnya, dan memerintahkan supaya penunggu pintu berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang: Menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta. Hal ini Kukatakan supaya kalau ia tiba-tiba datang, jangan sampai kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu Kukatakan kepada semua orang: Berjaga-jagalah!”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Umat
Tuhan Yesus Kristus bersabda, “Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamana waktunya tiba”. Marilah kita berjaga-jaga dengan tekun dalam menantikan kedatangan Kerajaan-Nya dan memanjatkan doa.
Bagi Gereja Kudus.
Allah Bapa Yang Mahabaik, tuntunlah Gereja-Mu agar tetap rendah hati dalam mendengarkan Sabda-Mu dan melaksanakannya dengan gembira meski mengalamai banyak hambatan dan kegagalan.
Kami mohon, …
Tuhan, cahaya sejati hidup kami, denganlah doa kami.
Bagi para pemimpin masyarakat.
Allah Bapa Yang Mahabaik, dampingilah para pemimpin kami dalam membimbing dan melayani masyarakat semoga mereka selalu mendahulukan kepentingan umum berlandaskan Sabda-Mu.
Kami mohon, ..
Tuhan, cahaya hidup kami, dengarkanlah doa kami.
Bagi para orang tua.
Allah Bapa Yang Mahabaik, teguhkanlah para orang tua dengan iman yang mantap sehingga mereka dapat mendidik anak-anak sesuai dengan kehendak-Mu dalam suasana pengertian dan cinta kasih.
Kami mohon, ..
Tuhan, cahaya hidup kami, dengarkanlah doa kami.
Bagi mereka yang hari ini tidak dapat hadir di sini.
Allah Bapa Yang mahabaik berkatilah dan lindungilah saudara-saudara kami yang hari ini tidak dapat hadir agar mereka mampu mengatasi segala persoalan yang sedang dihadapi dengan dengan selalu berpegang pada Sabda-Mu.
Kami mohon, ..
Tuhan, cahaya hidup kami, dengarkanlah doa kami.
Allah Bapa Yang Mahakuasa, sepanjang zaman Engkau setia akan Sabda-Mu. Engkaulah Tuha kami, Allah beserta kami, dan kami ini umat-Mu. Itulah iman dan harapan kami bila kami berdoa kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa Yang Mahakudus, terimalah dan kuduskanlah persembahan kami ini. Semoga, persembahan ini mendatangkan rahmat bagi kami dan sesama berkat persatuan dengan persembahan Tubuh dan Darah Kristus, Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Antifon Komuni – Mazmur 85:13
Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Kami bersyukur kepada-Mu, Ya Bapa atas perjamuan Ekaristi yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Semoga, kami tetap teguh berharap untuk menikmat perjamuan surgawi yang Kaujanjikan seraya bertekun dalam mewujudkan iman dan cinta kasih. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin