Orang Muda : Iman, Karir dan Jodoh (Ziarah KKMK 10-11 Oktober 2015)

Iman, karir dan jodoh merupakan hal yang dekat dengan diri orang muda dalam menghadapi tantangan hidupnya. Berangkat dari kenyataan ini maka ditetapkanlah tema ziarah bersama Karyawan Karyawati Muda Katolik (KKMK) Keuskupan Padang yaitu “Iman, Karir, Jodoh = Tantangan Hidup”, demikian disampaikan Valentine Essy Siregar relawan dari Komisi Kepemudaan dalam pembukaan kegiatan ziarah KKMK, Sabtu 10/10 malam. Ia juga menyampaikan harapan dari kegiatan ini agar semua peserta bisa mengambil kesempatan untuk saling berbagi banyak hal dengan teman-teman dari paroki lain, sehingga muncul rasa kebersamaan dan saling memiliki dibawah naungan Keuskupan Padang.
Ziarah KKMK yang diadakan pada 10-11 Oktober 2015 di Bukittinggi ini diikuti sekitar 120 orang karayawan karayawati muda dari tujuh paroki rawil Sumatera Barat dan Riau. Adalah Pastor Alexander Irwan Suwandi Pr. yang menjadi pembicara dalam sharing bersama di kegiatan ini. Ia memulai pemaparannya dengan memutar sebuah film pendek tentang apa yang kita putuskan hari ini menentukan kita di masa depan. Menurutnya tidak ada waktu yang sia-sia karena selalu penuh dengan rahmat Tuhan, maka berbuatlah selalu yang terbaik.

Lebih jauh Vikjen Keuskupan Padang ini mengatakan sebagai orang beriman kita hendaklah menjalankan kewajiban gerejani kita, menjauhi larangan gereja dan selalu menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Itu semua kita lakukan tanpa meninggalkan hubungan intim dengan Bapa di surga. Manusia yang beriman kokoh cenderung akan lebih cemerlang karirnya karena kejujuran yang dimiliki. “Dalam dunia kerja dewasa ini, kejujuran dan pengalaman jauh lebih bernilai dibanding selembar ijazah.”ungkapnya.
Pada saat pembahasan mengenai jodoh, Pastor Alex membacakan beberapa surat pembaca yang sudah dipublikasikan kepada umum. Semua surat bercerita bagaimana beratnya menghadapi kehidupan pernikahan beda agama. Pesertapun sangat antusias dalam mengikuti bahasan ini, dan mereka saling berbagi pengalaman hidup. Bahkan ada salah satu peserta yang kisah hidup orang tuanya identik dengan cerita yang diberikan Pastor Alex. Berkaca dari hal itu, ia pun mengajak peserta yang lain untuk tetap teguh mempertahankan iman akan Kristus. Disisi lain, Lilis Natalia Tampubolon, peserta dari paroki Santo Petrus Claver Bukittinggi mengatakan bahwa untuk memutuskan pindah agama karena pernikahan haruslah dipikirkan masak-masak agar tidak terjadi masalah dikemudian hari. “Jika hal itu terjadi pada saya, saya akan mempertahankan iman saya” ungkap wanita yang juga menyelesaikan studi jurusan psikologinya dengan mengambil tema proses perpindahan agama karena pernikahan.

Sebagai penutup pemaparannya Pastor Alex mengingatkan peserta untuk bisa memperkecil perbedaan yang ada sebelum pernikahan dilaksanakan, karena menurutnya setelah pernikahan terjadi makin banyak perbedaan dan permasalahan yang akan dihadapi. Semuanya itu akan lebih mudah dirasakan bila kita mempunya iman yang kuat akan Yesus Kristus. Kegiatan ziarah malam itu dilanjutkan dengan api unggun bersama. Perwakilan peserta dari masing-masing paroki menampilkan sumbangan acara, ada solo song, vokal group, gerak dan lagu. Semua membaur dan saling mengenal ditemani pisang, jagung dan ubi bakar.
Pada minggu 11/10 pagi, kegiatan dimulai dengan ibadat pagi bersama dilanjutkan dengan rangkuman kegiatan yang dipandu oleh Raymond Bagariang. Ia mengatakan bahwa iman, karir dan jodoh adalah 3 hal yang mempengaruhi kehidupan karyawan karyawati muda saat ini. Sering kali kita mendengar orang muda pindah agama hanya karena kedudukan di tempat kerja dan atau karena menikah dengan pasangan yang berbeda agama. Raymond menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan di paroki-paroki serta bisa dibentuk komunitas KKMK paroki sebagai wadah pertemuan bagi mereka yang sudah bekerja guna mempererat hubungan antar sesama orang muda Katolik.

Kegiatan berlanjut dengan Doa Rosario bersama sambil berjalan berarak menuju Goa Maria Paroki Santo Claver Bukittinggi. Doa Rosario ini dipimpin oleh perwakilan dari masing-masing paroki. Setelah selesai, peserta mengkuti perayaan ekaristi di Gereja Paroki Santo Claver Bukittinggi yang dipimpin oleh Pastor Alexander Irwan Suwandi Pr. sebagai selebran utama,didampingi Pastor Fransiskus Riduan Naibaho Pr., Pastor Antonius Wahyudi, SX., Pastor Yulius Tangke, SX., Pastor Enriqoue Sanchez Vaques, SX., serta Pastor Valentin Bihaira Shukuru, SX. sebagai konselebran. Turut hadir juga dalam perayaan ekaristi umat dari berbagai paroki di Keuskupan Padang. Dalam homilinya Pastor Alex memaparkan pentingnya penghormatan Gereja terhadap Bunda Maria melalui doa-doa, ataupun melalui devosi yang ditujukan kepadaNya.
Kristin Malem salah seorang peserta dari Santo Paulus Pekanbaru mengungkapkan perasaan bahagia bisa saling kenal dengan teman seiman, bisa berbagi pengalaman, kasih dan sukacita bersama setelah mengikuti kegiatan ini. “Kegiatannya sangat menarik. Dimana dari ziarah ini kita dapat mengintropeksi diri mengenai iman, apakah iman yang kita miliki sudah teguh? Karena menurut saya dengan iman yang teguh akan Allah Bapa bisa menghasilkan solusi yang lebih baik ketika menghadapi masalah-masalah karir dan jodoh”ungkapnya. Harapannya agar kegiatan ini bisa terlaksana berkelanjutan dan dengan waktu yang lebih banyak, sehingga makin terjalin rasa saling memiliki antar karyawan karyawati muda di Keuskupan Padang. (Silvianus Irwan Laoli)
Photo lebih lengkap, Klik disini!!