PENGAMPUNAN (Renungan SELASA PRAPASKAH III, 21 Maret 2017 Oleh Fr. John Mezer Manullang)
Selasa, 21 Maret 2017, Hari Biasa Prapaskah III
Bce: Dan 3:25,34-42; Mat 18-21-35
Warna liturgi Ungu
PENGAMPUNAN
Adalah seorang siswa pelajar SMA yang bernama Ari. Ia adalah orang yang memiliki bakat dalam melukis atau menggambar. Selain bakat yang ia miliki, ia adalah pribadi yang pemarah-emosional sehingga hari-harinya diliputi dengan marah ketika siapa saja yang mengganggunya. Akibatnya ia tidak disenangi oleh banyak orang karena sikap dan karakter kepribadiannya. Ketika ia mendapat tugas dari gurunya untuk melukiskan gambar Yesus yang tersalib, ia pun memulainya dengan senang hati tanpa ada rasa beban yang mengerumuninya. Tetapi ketika karyanya yang hampir selesai, orang lain berusaha untuk mengganggunya dan ia pun marah besar. Akibatnya ia tidak menyelesaikan karyanya. Dengan rendah hati dia menyadari bahwa dengan mendiamkan tidak akan menyelesaikan permasalahan tanpa ada rasa memaafkan. Ia pun meminta maaf atas sikapnya selama ini dan menyelesaikan karyanya dengan baik.
Saudara-saudari terkasih, pengampunan adalah syarat sekaligus kunci dasar untuk kita membangun relasi dengan yang lain dan bebas dari rasa kecurigaan dan kebencian. Maka kita diajari oleh Tuhan untuk menanamkan sikap saling mengampuni satu sama lain. Jangan kita biarkan akar kebencian dan kemarahan bertumbuh dan berkembang semakin besar sehingga menguasai kehidupan kita. Karena kar dari semuanya itu adalah dosa yang menjadi pemutus bahkan perusak persekutuan kita dengan Allah.
Saudara-saudari terkasih, ada dua hal yang menjadi permenungan bagi kita dalam sabdaNya hari ini. Pertama, pengampunan yang tanpa batas. Kita dituntut untuk senantiasa hidup dalam pengampunan tanpa harus menghitung-hitung bahwa berapa kali ia sudah melakukan pengampunan. Kedua, bahwa orang yang sudah menerima pengampunan harus mengampuni sesamanya juga sebagaimana yang tertulis dalam Luk 6:36: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Maka kita diajak untuk bercermin pada Tuhan dalam memaafkan sesama. Seperti yang telah diajarkan Yesus kepada kita dalam doaNya (Bapa Kami): “Ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni yang bersalah kepada kami.”
By: Fr. John Mezer Manullang
Ekaristi Hari ini: SELASA PRAPASKAH III, 21 Maret 2017… Klik disini!!