Ekaristi RABU BIASA X, 10 JUNI 2020

Antifon Pembukaan – Mazmur 16:11

 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan.
Di hadapan-Mu terdapat sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat abadi.

Pengantar

‘Berapa kali lagi kalian berlaku timpang dan mendua hati?’ demikianlah pertanyaan Nabi Elia. Kita tak dapat mengimani Allah yang Maha Esa dan sekaligus dewa-dewa buatan manusia. Salah satu dewa buatan itu ialah membela hukum demi hukum tanpa semangat dan keyakinan. Yesus mewartakan Allah yang sama dengan Perjanjian Lama, tetapi mendekatkan kita dengan Allah, yang disebut-Nya Bapa-Nya dan Bapa kita.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa yang Maha Esa,
hukum dan nubuat para nabi telah terlaksana
dalam diri Yesus, Tuhan Kami.
Semoga hidup kami dijiwai oleh cinta kasih,
yang pernah memenuhi gembala dan pemimpin kami
menuju keabadian,
ialah Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan I – I Raja-Raja 18:20-39
Adu kekuatan antara Nabi Elia, nabi Allah yang esa dan benar, dengan para nabi Baal mengingatkan kita, bahwa kita harus teguh dalam iman. Dewa-dewa buatan manusia tak mampu berbuat sesuatu, sebab hanya titipan belaka.

Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan,
dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat.

Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:

Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi Baal ke Gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata, “Berapa lama lagi kalian berlaku timpang dan mendua hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia!” Tetapi rakyat itu tidak menjawab sepatah kata pun. Lalu Elia berkata lagi kepada rakyat, “Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi Tuhan, padahal nabi-nabi Baal berjumlah empat ratus lima puluh orang. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan. Biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, lalu menaruhnya di atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh memasang api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya di atas kayu api dan juga tidak akan memasang api. Kemudian biarlah kalian memanggil nama allahmu dan aku pun memanggil nama Tuhan. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!” Seluruh rakyat menyahut, “Baiklah demikian!”

Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu, “Karena kalian berjumlah banyak, pilihlah dahulu seekor lembu dan olahlah. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kalian tidak boleh memasang api.” Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, lalu mengolahnya. Kemudian mereka memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya, “Ya Baal, jawablah kami!” Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang mereka buat.

Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya, “Panggillah lebih keras! Bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin sedang ada urusan, atau mungkin ia bepergian. Barangkali ia tidur, dan belum terjaga.” Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak. Seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan kurban petang; tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda.

Kemudian Elia berkata kepada seluruh rakyat, “Mari mendekat kepadaku.” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepada Elia. Lalu Elia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan itu. Kemudian ia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. Kepada Yakub ini telah datang sabda Tuhan, “Engkau akan bernama Israel.” Lalu Elia mendirikan batu-batu itu menjadi sebuah mezbah demi nama Tuhan dan membuat suatu parit yang dapat memuat dua sukat benih di sekeliling mezbah itu. Ia menyusun kayu api, memotong lembunya, dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api. Sesudah itu ia berkata, “Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas kurban bakaran serta ke atas kayu api itu!” Kemudian kata Elia, “Buatlah begitu untuk kedua kalinya!” Dan mereka berbuat demikian untuk kedua kalinya. Lalu katanya lagi, “Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!” Dan mereka berbuat demikian untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air.

Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah Nabi Elia dan berkata, “Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, nada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel, dan bahwa aku ini hamba-Mu; dan bahwa atas sabda-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya Tuhan, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat.”

Lalu turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air di dalam parit itu pun habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata, “Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 16:1-2a.4.5.8.11

Refren: Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

Mazmur:
 Jagalah aku, ya Allah,
sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku.”

 Bertambahlah kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain:
aku tidak akan ikut mempersembahkan kurban curahan mereka,
juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.

 Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian
yang diundikan kepadaku
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

BAIT PENGANTAR INJIL – Mzm 25:4c.5a

S: Alleluya.
U: Alleluya.
S: Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan,
bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Matius 5:17-19
Yesus tak hendak menghapus hukum yang sudah ada, tetapi mau menambah dan menyempurnakan. Dengan demikian, dijelaskan-Nya, bahwa Dialah Mesias sejati, yang lebih agung daripada Musa dan sejajar dengan Allah.

Aku datang untuk menggenapi hukum.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.’

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa Raja damai,
berkenanlah melaksanakan
janji kedamaian dan keselamatan-Mu
melalui roti anggur lambang tanah baru
yang boleh kami masuki.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Matius 5:19

 Barangsiapa melakukan dan mengajarkan perintah Tuhan,
dia akan menduduki tempat tinggi di dalam kerajaan surga.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa mahamulia,
kami bersyukur
bahwasanya Engkau telah menyiapkan segala sesuatu
dengan perantaraan Yesus, Tuhan kami,
ialah hari depan yang cerah dan gemilang
bagi semua orang di dunia ini,
yaitu pelaksanaan janjimu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

Renungan Hari ini: KLARIFIKASI KASIH (Renungan RABU BIASA X, 8 JUNI 2016 Oleh Fr. Bonar Sinabariba)… Klik disini!!

Tinggalkan Balasan