RABU BIASA XXXII, 15 November 2017

Antifon Pembukaan – Mazmur 82:3-4

 Belalah orang lemah dan yatim piatu,
berilah keadilan kepada orang hina dan papa.
Lupakanlah orang lemah dan miskin,
luputkanlah mereka dari tangan orang berdosa.

Pengantar

Kebijakan penguasa harus diarahkan kepada keamanan warga. Sebab mereka ini oleh Allah diserahkan kepada penguasa. Orang-orang yang mengganggu masyarakat dapat diasingkan. Namun, harus secara manusiawi. Dan setelah diperbaiki, segera diterima kembali.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa kami di surga sumber segala rahmat,
segala yang ada pada kami ini
kami terima berkat kemurahan hati-Mu.
Semoga kami selalu penuh rasa syukur
atas segala anugerah-Mu dan penuh harapan,
bahwa akan Kauselesaikan segala
yang sudah dimulai pada diri kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

Bacaan I – Kebijaksanaan 6:2-11
Segala kekuasaan itu berasal dari Allah. Inilah yang ditonjolkan dalam kutipan ini. Yang bertugas itu menguasai apa yang diserahkan oleh Allah. Tetapi kelak juga harus memberi pertanggungjawaban.

Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan.

Pembacaan dari Kitab Kebijaksanaan:
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab Tuhanlah yang memberi kalian kekuasaan, dan dari Tuhan yang mahatinggilah asal pemerintahan. Ia akan memeriksa, segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu. Sebab sebenarnya kalian hanyalah abdi Kerajaan-Nya. Maka kalau kalian tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau tidak berlaku menurut kehendak Allah, Ia akan mendatangi kalian dengan dahsyat dan cepat. Pengadilan yang tak terelakkan akan menimpa para pembesar. Memang para bawahan dapat dimaafkan karena belas kasih, tetapi para penguasa akan disiksa dengan kejam. Tuhan yang mahakuasa tidak akan mundur terhadap siapa pun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Baik yang kecil maupun yang besar dijadikan oleh-Nya dan semua dipelihara-Nya dengan cara yang sama. Tetapi terhadap para penguasa akan diadakan pemeriksaan yang keras.

Jadi perkataanku ini tertuju kepada kalian, para pembesar. Hendaknya kalian belajar menjadi bijaksana dan jangan sampai jatuh. Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kalian akan terdidik.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 82:3-4.6-7

Ref: Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.

Mazmur:
 “Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim,
belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!
Luputkanlah orang lemah dan miskin,
lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik.”

 Allah sendiri telah berfirman, “Kamu adalah allah,
kamu sekalian adalah anak-anak Yang Mahatinggi.
Namun kamu akan mati seperti manusia,
dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.”

BAIT PENGANTAR INJIL 1Tes 5:18

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian
di dalam Kristus Yesus.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 17:11-19
Sepuluh orang kusta mengharapkan penyembuhan dari Yesus. Mereka itu bagaikan sampah masyarakat dan kalau sembuh harus melaporkan diri kepada para imam. Yesus minta mereka menghadap ke sana. Berkat iman mereka sembuh. Tetapi hanya satu yang kembali untuk bersyukur. Tahukah kita berterima kasih?

Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir.

Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria.

Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?”

Lalu Ia berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persiapan

Allah Bapa kami yang maharahim,
dalam roti anggur ini berkenanlah
menunjukkan belas kasih-Mu kepada kami
dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih
dan ajarilah kami hidup bantu-membantu
bersama sesama kami.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Lukas 17:17-18

 Bukankah sepuluh orang yang menjadi bersih?
Di manakah yang kesembilan orang lainnya?
Tiadakah seorang pun yang kembali memuliakan Allah
kecuali orang asing ini?

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang maharahim,
Engkau telah membebaskan kami dari dosa
melalui Yesus, yang penuh belas kasih.
Kami mohon, limpahi rahmat-Mu,
agar dapat saling memaafkan dengan tulus ikhlas
dan semoga Engkau lalu hadir di tengah-tengah kami.
Demi Kristus, ….

 

Tinggalkan Balasan