Rabu Pekan Biasa XXXIII, 18 November 2015

Antifon Pembukaan – II Makabe 7:23

 Berkat belas kasih-Nya
Tuhan mengembalikan roh dan hidup kepadamu,
justru karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa
demi hukum-hukum-Nya.

Pengantar

Melanjutkan karya penciptaan dengan bakat-bakat yang kita miliki itu ikut serta melaksanakan rencana Tuhan di dunia. Ketujuh saudara Makabe juga tetap setia menunaikan tugas itu. Sekalipun dianiaya, bahkan yang bungsu dibunuh di depan mata ibunya, mereka tetap bertahan. Lebih baik berkenan di hati Tuhan daripada di hati orang.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang mahamulia,
berkat kemurahan hati-Mu kami memelihara
hidup dan mencari kebahagiaan.
Maka kami bersyukur, tetapi masih mohon,
semoga kami dalam hidup dan karya
dapat menyelesaikan segala sesuatu yang telah Kaumulai.
Demi Yesus ….

Bacaan Pertama – II Makabe 7:1.20-31
Kisah tujuh orang bersaudara Makabe ditutup dengan penganiayaan dan kematian si bungsu. Raja menghendaki agar ibunya mengajak anaknya murtad saja. Tetapi keduanya tetap setia. Keduanya percaya sesudah kematian di dunia ini masih ada kelanjutannya. Karena itulah mereka bersyukur, sebab diperkenankan mengalami hal demikian itu.

Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu.

Pembacaan dari Kitab Kedua Makabe:
Pada waktu itu ada tujuh orang bersaudara beserta ibunya ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh Raja Antiokhus Epifanes untuk makan daging babi yang haram.

Ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang baik-baik. Ia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian tetap menanggungnya dengan tabah dan besar hati karena harapannya kepada Tuhan. Dengan rasa hati yang luhur ia menghibur anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri penuh dengan semangat hukum. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.”

Adapun Raja Antiokhus mengira, bahwa ibu itu menghina dirinya, dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa si bungsu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikan sahabat raja, dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan negara. Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasihati anaknya demi keselamatan hidupnya.

Sesudah lama didesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya. Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu ia berkata dalam bahasanya sendiri, “Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusui engkau. Aku pun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umurmu sekarang ini dan terus memeliharamu. Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah menjadikan semuanya itu bukan dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa manusia juga dijadikan. Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.”

Belum lagi ibu mengakhiri ucapannya berkatalah pemuda itu, “Kalian menunggu siapa? Aku tidak akan taat kepada penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat
yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami. Tetapi Baginda, yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani, pasti tidak akan luput dari tangan Allah.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 1 7:1.5-6.8b.1 5

Ref: Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan

Mazmur:
 Dengarkanlah, Tuhan pengaduan yang jujur,
perhatikanlah seruanku;
berilah telinga kepada doaku,
doa dari bibir yang tidak menipu.

 Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu,
kakiku tidaklah goyah.
Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah;
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.

 Peliharalah aku seperti biji mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.
Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu,
dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 15:16

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi
dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Lukas 19:11-28
Kita ini harus selalu siap siaga, sebab setiap saat dapat dimintai tanggungjawab atas segala yang diserahkan kepada kita. Setiap orang menerima anugerah dan bakatnya masing-masing untuk membangun kerajaan Allah.

Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali.’

Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.’ Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.’ Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.’ Datanglah yang kedua dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina,’ Katanya kepada orang kedua itu, “Dan engkau, kuasailah lima kota.’ Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur.’ Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.’ Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.’ Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.’ Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.”

Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa kami di surga,
berkenanlah memberkati persembahan ini
yang melambangkan iman kami akan Yesus Putra-Mu.
Ajarilah kami hidup seturut teladan
yang telah diberikan-Nya kepada kami.
Sebab Dialah ….

Antifon Komuni – Makabe 7:29

 Jangan takut kepada algojo itu.
Sebaliknya berlakulah pantas seperti kakak-kakakmu.
Terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau
bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami yang mahabaik,
Engkau telah melimpahi kami
dengan cahaya dan hidup, roti dan anggur,
iman dan cinta kasih.
Kami bersyukur atas segala anugerah-Mu itu,
namun kami mohon,
perkenankanlah kami bagi kepada sesama,
agar Roh-Mu memenuhi dunia
dan siapa pun Kauperkenankan memasuki kerajaan-Mu.
Demi Kristus ….

Tinggalkan Balasan