SABTU BIASA XXV, 24 SEPTEMBER 2016
Antifon Pembukaan – Pengkhotbah 12:8
Kesisa-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah,
segala sesuatu adalah kesia-siaan.
Pengantar
“Nikmatilah hidup, sebab hidup itu singkat.” Bacaan pertama memberi nilai rohani kepada pepatah itu. Perkembangkanlah bakat-bakatmu gunakanlah, sebab waktunya singkat. Kisah penciptaan menyatakan ini hanya secara umum, tetapi Yesus menjelaskan tugas itu ke arah manusia. “Serahkanlah dirimu tanpa mempedulikan orang lain. Jangan memikirkan waktu dan kesulitan, serahkanlah dirimu sepenuhnya.” Itulah yang diharapkan Bapa daripadamu. Maka la mempercayakan begitu banyak kepadamu.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang mahabaik,
berkenanlah membuka telinga kami,
agar dapat mendengar sabda-Mu,
dan berilah kami kekuatan,
agar dapat menyerupai Yesus Mesias, hamba kedamaian,
yang membuka pandangan baru
penuh harapan untuk hari kemudian.
Sebab Dialah Putra-Mu ….
Bacaan Pertama – Pengkhotbah 11:9-12:8
Kaum muda diajak memanfaatkan waktu dan kekuatannya. Akan bagaimana hidup mereka haruslah mereka bangun sendiri. Maka segala anugerah harus digunakan selagi masih ada kesempatan.
“Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah.”
Pembacaan dari Kitab Pengkhotbah:
Bersukarialah, hai para pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan, ‘Tiada kesenangan bagiku di dalamnya,’ sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan; pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya. dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi wanita tunduk; sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga, dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal, dan peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 90:3-6.12-14.17
Ref: Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan bagi kami turun-temurun.
Mazmur:
Engkau mengembalikan manusia kepada debu,
hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!”
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin
atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi
seperti rumput yang bertumbuh:
di waktu pagi tumbuh dan berkembang,
di waktu petang sudah lisut dan layu.
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Kembalilah, ya Tuhan, — berapa lama lagi? —
dan sayangilah hamba-hamba-Mu
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu,
supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.
Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami!
Teguhkanlah perbuatan tangan kami,
ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
BAIT PENGANTAR INJIL 2Tim 1: 10b
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut,
dan menerangi hidup dengan Injil.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 9:43b-45
Meski sudah lebih dari separuh masa hidup Yesus di tengah masyarakat, namun para murid belum juga menangkap tugas perutusan Yesus. Nubuat-nubuat tentang sengsara-Nya masih tertutup bagi mereka.
“Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.”
Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa kami, sumber iman kepercayaan,
dengan roti anggur ini
berkenanlah menerima iman kami akan kedamaian
yang terletak pada cinta kasih sejati.
Semoga karenanya kami berani hidup yang baik,
demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Antifon Komuni – Lukas 9: 44
Dengarkan dan camkanlah perkataan-Ku ini:
Putra Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami maha penyayang,
kami bersyukur,
bahwasanya yang paling agung di antara manusia
sudi menjadi yang paling hina
demi kebahagiaan kami.
Semoga Ia menjadi cahaya
selagi kami mencari bumi baru,
yang akan mempersatukan kami berkat cinta kasih.
Demi Kristus, ….