Selasa 2 Mei 2017: St. Atanasius (uskup dan pujangga Gereja, 295-373)
Atanasius dilahirkan sekitar tahun 297 di Alexandria, Mesir. Ia membaktikan seluruh hidupnya untuk membuktikan bahwa Yesus adalah sungguh Allah. Hal ini amat penting, karena sekelompok orang yang disebut Arian menyangkalnya. Sebelum ia menjadi seorang imam, Atanasius telah banyak membaca buku tentang iman. Oleh sebab itulah dengan mudah ia dapat menunjukkan kelemahan-kelemahan ajaran bidaah Arian.
Atanasius ditahbiskan sebagai Uskup Agung Alexandria ketika usianya masih belum tiga puluh tahun. Selama empat puluh enam tahun, ia menjadi seorang gembala yang menggembalakan umatnya dengan gagah berani. Empat orang kaisar Romawi tidak dapat memaksanya berhenti menuliskan penjelasan-penjelasannya yang terang dan jelas mengenai iman kita yang kudus. Para musuhnya menganiayanya dengan berbagai cara.
Lima kali ia diusir dari keuskupannya sendiri. Pengasingannya yang pertama berlangsung dua tahun lamanya. Ia dibuang ke kota Trier pada tahun 336. Seorang uskup yang baik, St Maximinius, menyambutnya dengan hangat. Pengasingan-pengasiangan lainnya berlangsung lebih lama. Atanasius dikejar-kejar oleh orang-orang yang hendak membunuh dia. Di salah satu pengasingannya, para rahib menyembunyikannya di padang gurun selama tujuh tahun. Para musuhnya tidak dapat menemukannya.
Suatu ketika, para prajurit kaisar mengejar Atanasius hingga ke Sungai Nil. “Mereka berhasil mengejar kita!” teriak para sahabat uskup. Tetapi, Atanasius sama sekali tidak khawatir. “Putar balik perahu kita,” katanya tenang, “mari menyongsong mereka.” Para prajurit di perahu yang lain berteriak, “Apakah kalian melihat Atanasius?” Jawab mereka: “Kalian tidak jauh darinya!” Perahu musuh melaju sekencang-kencangnya dan Atanasius pun selamatlah.
Umat di Alexandria mengasihi uskup agung mereka yang baik hati itu. Ia seperti seorang bapa bagi mereka. Sementara tahun-tahun berlalu, mereka menghargainya lebih dan lebih lagi, betapa banyak ia telah menderita bagi Yesus dan Gereja. Umatlah yang mengatur serta mengusahakan agar ia dapat hidup dengan tenang. Ia menghabiskan tujuh tahun terakhir hidupnya dengan tenang bersama mereka. Para musuh tetap mengejarnya, namun tak pernah dapat menemukanya. Selama masa itu, St. Atanasius menulis tentang Riwayat Hidup St. Antonius Pertapa. Antonius telah menjadi sahabat dekatnya sejak Atanasius masih muda. St. Atanasius wafat dalam damai pada tanggal 2 Mei 373. Ia tetap menjadi salah seorang santo terbesar dan tergagah sepanjang masa.
Tantangan apakah yang aku hadapi sebagai seorang Kristen pada masa sekarang? Dengarkanlah kata-kata Yesus: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal … Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Yoh 14:2-3)
Antifon Pembukaan lih. Sir 44:15.14
* Kebijaksanaan orang suci
diwartakan bangsa-bangsa.
Kemuliaannya dikabarkan umat,
dan nama mereka hidup terus,
dikenangkan turun-temurun.
Kata Pengantar
Ketika Atanasius menjadi batrik di Alexandria, nampaknya Gereja akan mengalami masa tenang. Penganiayaan berdarah sudah berlalu. Tetapi ternyata di dalam Gereja sendiri muncul pertentangan sengit. Arius seorang imam keuskupannya mengingkari bahwa Yesus adalah Tuhan. Pengikut-pengikutnya mengarahkan sasarannya kepada Atanasius, sebab ia dekat dengan umat, dan tidak menyembunyikan imannya akan keallahan Yesus. Berkali-kali Atanasius tak berkenan di hati Kaisar. Gerak-geriknya dibatasai. Berkat pernyataan imannya yang tegas ia dijuluki ‘Rasul Penjelmaan Tuhan’.
Doa Pembukaan
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa,
Engkau menugasi Santo Atanasius, uskup,Mu,
untuk membela keallahan Putera-Mu.
Kami mohon semoga kebenaran ini
semakin meresap di dalam hati kami,
sehingga kami semakin mendalami iman kami
dan semakin berkembang dalarn cinta kasih.
Demi Yesus Kristus,…..
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 7:51-8:10
Martir adalah orang yang memperbarui wafat dan kebangkitan Yesus. Justru karena diperkenankan mengikuti Paskah-Nya, saksi iman itu tabah dan mantap. Stefanus adalah martir pertama yang mengikuti teladan Yesus: dibunuh di luar kota dan mendoakan pembunuhnya. Pada saat maut mengancam, Stefanus melihat Yesus yang sudah bangkit dan hidup. Demikianlah iman.
“Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!”
Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”
Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mazmur 31:3c-4.6ab.7b.8a.17.21ab
Ref: Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Atau: Alleluya.
Mazmur:
Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung,
dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Tetapi aku percaya kepada Tuhan,
aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu
terhadap persekongkolan orang-orang.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 6:35
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Akulah roti hidup, sabda Tuhan;
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Yohanes 6:30-35
Sesudah perbanyakan roti, Yesus tidak membicarakan makanan biasa, tetapi makanan yang memberi hidup kekal. Orang harus percaya, bukan kepada pembuat mukjizat, melainkan kepada Putra yang diutus oleh Bapa. Bukti tidak diberikan di sini, tetapi tanda, yaitu tubuh-Nya yang merupakan sumber kehidupan.
“Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga,
melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.”
Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.”
Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.”
Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persembahan
Allah Bapa yang mahaagung,
pandanglah dengan rela persembahan kami
pada peringatan Santo Atanasius ini.
Semoga imannya yang murni
serta kesaksiannya akan kebenaran,
sungguh bermanfaat bagi kaum beriman.
Demi Kristus,…..
Antifon Komuni 1Kor 1:23-24
* Kami memaklumkan Kristus yang tersalib Kristus,
kuasa dan kebijaksanaan Allah.
Doa Penutup
Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa,
bersama Santo Atanasius kami mengimani
keallahan Putera-Mu yang tunggal.
Kami mohon semoga berkat perayaan ekaristi ini
iman kami semakin hidup dan semakin teguh.
Demi Kristus,….