EKARISTI RABU, 6 Februari 2019: Peringatan Wajib Santo Paulus Miki dan teman-teman (Martir, 1597)

Keduapuluh enam martir ini kadang-kadang disebut juga para martir Nagasaki atau para martir Jepang. St. Fransiskus Xaverius mewartakan Kabar Gembira ke Jepang pada tahun 1549. Banyak orang menerima Sabda Tuhan dan dibaptis oleh St. Fransiskus sendiri. Meskipun Fransiskus kemudian melanjutkan perjalanannya dan pada akhirnya wafat dekat pantai Cina, iman Kristiani tumbuh di Jepang. Pada tahun 1587 terdapat lebih dari duaratus ribu orang Katolik di sana. Para misionaris dari berbagai ordo religius juga ada di sana. Para imam Jepang, biarawan-biarawati serta umat awam hidup dalam iman dengan penuh sukacita.

Pada tahun 1597, limapuluh lima tahun setelah kedatangan St. Fransiskus Xaverius, seorang penguasa Jepang yang amat berpengaruh, Hideyoshi, mendengar hasutan seorang pedagang Spanyol. Pedagang itu membisikkan bahwa para misionaris adalah pengkhianat bangsa Jepang. Ia menambahkan bahwa para pengkhianat itu akan mengakibatkan Jepang dikuasai oleh Spanyol dan Portugis. Hasutan itu tidak benar dan tidak masuk akal. Tetapi, Hideyoshi menanggapinya dengan berlebihan, sehingga keduapuluh enam orang itu ditangkap. Kelompok tersebut terdiri dari enam orang biarawan Fransiskan dari Spanyol, Meksiko dan India; tiga orang katekis Yesuit Jepang, termasuk St. Paulus Miki; dan tujuhbelas Katolik awam Jepang, termasuk anak-anak.

Keduapuluh enam orang itu dibawa ke tempat pelaksanaan hukuman mati di luar kota Nagasaki. Mereka diikatkan pada salib masing-masing dengan rantai dan tali dan belenggu besi dipasang disekeliling leher mereka. Masing-masing salib kemudian dikerek dan kaki salib ditancapkan ke sebuah lubang yang telah digali. Tombak ditikamkan kepada masing-masing korban. Mereka wafat pada saat yang hampir bersamaan. Pakaian-pakaian mereka yang ternoda oleh darah disimpan sebagai reliqui yang berharga oleh komunitas Kristiani dan mukjizat-mukjizat terjadi melalui bantuan doa mereka.

Setiap martir adalah suatu persembahan bagi Gereja. St. Paulus Miki, seorang katekis Yesuit, adalah seorang pengkhotbah yang ulung. Khotbah terakhirnya yang gagah berani disampaikannya dari atas salib sementara ia memberi semangat umat Kristiani lainnya agar tetap setia sampai mati. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 5 Februari 1597. St. Paulus Miki dan kawan-kawannya dinyatakan kudus pada tahun 1862 oleh Paus Gregorius XVI.

Luangkan sedikit waktu pada hari ini untuk berdoa bagi umat Krisitiani di seluruh dunia yang mengalami penganiayaan.

Antifon Pembukaan

*Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus.
Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersuka ria selamanya.

Kata Pengantar

“Kalian akan dianiaya demi nama-Ku. Kalian akan diseret ke muka pengadilan dan para penguasa. Tetapi janganlah takut. Aku akan membisikkan kepadamu, apa yang harus kalian katakan.” Di mana saja iman diwartakan, disitu pula terlaksana sabda itu. Jepang merupakan salah satu negara dimana iman bukan secara kuantitatif, tetapi secara kualitatif berkembang.
Paulus Miki, salah seorang Yesuit pertama Jepang, telah membangun sebuah kelompok yang penuh semangat di Nagasaki bersama para misionaris dari Spanyol. Kelompok itu dihancurkan sama sekali. Dengan memuji nama Tuhan mereka membela iman sampai akhir hayatnya.

Doa Pembukaan

Marilah Berdoa:
Allah Bapa, Kekuatan Para kudus,
Santo Paulus Miki dan teman-temannya
Kau panggil melalui salib kepada kehidupan.
Dengarkanlah doa permohonan mereka,
agar iman yang kami akui dan kami hayati,
juga kami pegang teguh sampai mati.
Demi Yesus Kristus, …..

Bacaan I – Ibrani 12:4-7.11-15
Tuhan mendidik putra dan putri-Nya dengan cobaan-cobaan. Maka janganlah kita patah harapan. Menurut teladan Kristus, kita harus benar-benar berusaha. Kita dapat menjadi teladan baik tetapi juga dapat menjadi batu sandungan.

Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.

Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, Sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mazmur 103:1-2.13-14.17-18a

Ref: Kekal abadilah kasih setia Tuhan
atas orang yang takwa.

Mazmur:
 Pujilah Tuhan, hai hatiku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat,
Dia sadar bahwa kita ini debu.

 Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya,
sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya
asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan.
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 6:1-6
Yesus tidak diterima oleh sanak saudara dan keluarga. Kesulitannya sama saja: Bagaimana mungkin orang yang dikenal asal usulnya memiliki kewibawaan ilahi? Orang baru dapat menerima, asal mau memutuskan belenggu semu. Barulah ia dapat melihat kesucian-Nya dalam sabda dan karya.

Seorang nabi dihormati di mana-mana
kecuali di tempat asalnya sendiri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Maka Yesus tidak mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidak-percayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa yang kudus,
terimalah persembahan yang kami hunjukkan
pada peringatan Santo Paulus Miki
dan teman-temannya.
Semoga kami, hamba-Mu ini,
berani memberi kesaksian tentang nama-Mu
dan tak gentar sedikit pun,
karena Engkau selalu mendampingi kami.
Demi Kristus,….

Antifon Komuni Yoh 15:13

*Tiada cinta kasih yang lebih besar
dari pada cinta kasih orang yang menyerahkan nyawanya demi sahabatnya.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa yang maha pengasih,
kekayaan salib telah Kautunjukkan
dalam diri para martir-Mu.
Semoga kami dikuatkan oleh kurban ini,
sehingga berpegang teguh pada Kristus,
dan bekerja giat di tengah umat-Mu
bagi keselamatan siapa-pun.
Demi Kristus, …..

Tinggalkan Balasan