SENIN BIASA XXXIII, 20 November 2017
Antifon Pembukaan – Yohanes 8:12
Akulah cahaya dunia.
Barang siapa mengikuti Aku,
hidup dalam cahaya abadi.
Pengantar
Selalu siap sedia membantu sering berat juga. Ketika dalam perjalanan Yesus diganggu seorang pengemis buta, para murid kehabisan kesabaran. Namun, Yesus tidak. Si buta pun diberi kesempatan. Berapa banyak orang-orang buta hati kita jumpai di jalan? Mungkin mereka mengganggu kita mengenai perkara kecil-kecil, tanpa kita ketahui isi hati mereka.
Doa Pembukaan
Marilah bedoa:
Allah Bapa kami yang maharahim,
ampunilah kami dan perkenankanlah kami
memandang Engkau dalam diri Yesus, Putra Daud.
Semoga kami dapat mengimani sabda-Nya.
Sebab Dialah Putra-Mu, ….
Bacaan I – I Makabe 1:10-15.41-43.54-57.62-64
Pada abad kedua sebelum masehi, pada zaman Raja Antiokhus, umat Israel tertimpa cobaan besar. Orang dipaksa berpindah agama. Namun, banyak yang tetap teguh imannya dan lebih baik mati daripada mengkhianati Perjanjian.
Kemurkaan hebat menimpa umat.
Pembacaan dari Kitab Pertama Makabe:
Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tiga puluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat.
Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu.
Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.
Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja.
Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur 119:53.61.134.150.156.158
Ref: Hidupkanlah aku, ya Tuhan,
supaya aku berpegang pada perintah-Mu.
Mazmur:
Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik,
yang meninggalkan Taurat-Mu.
Tali-tali orang-orang fasik membelit aku,
tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia,
supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat
sudah mendekat,
mereka menjauh dari Hukum-Mu
Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik,
sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu!
Melihat para pengkhianat aku merasa muak,
karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL Yoh 8:12
S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Akulah terang dunia.
Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.
U: Alleluya.
Bacaan Injil – Lukas 18:35-43
Bagi para murid berat rasanya, apa yang digambarkan Yesus tentang hari kemudian. Sulit bagi mereka untuk percaya. Jawaban Yesus berupa sembuhnya seorang buta. Kata-kata si buta itu seakan-akan harus ditirukan para murid dan juga kita masing-masing: Tuhan, semoga aku melihat! Kita pun memerlukan iman, agar dapat memahami apa yang dikehendaki Tuhan bagi kita.
Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?
Tuhan, semoga aku melihat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.”
Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”
Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!”
Maka Yesus berkata, “Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Doa Persiapan
Allah Bapa kami di surga,
berkenanlah memberkati roti anggur ini
dan semoga kami dalam diri Yesus Putra-Mu
dapat melihat betapa besar daya kekuatan cinta kasih sejati.
Sebab Dialah ….
Antifon Komuni – Lukas 18:41-42
Si buta berkata, “Tuhan, semoga aku melihat.”
Jawab Yesus kepadanya,
“Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau!”
Doa Sesudah Komuni
Marilah berdoa:
Allah Bapa kami di surga,
kami mohon, agar dapat melihat.
Dan semoga lalu bersedia melihat kebutuhan sesama
dan ikut turun tangan,
agar setiap orang dapat menemukan kebahagiaan,
yang sangat mereka dambakan.
Demi Kristus, ….