Senin Pekan Biasa II, 18 Januari 2016

Antifon Pembukaan – Mazmur 66:4

 Hendaklah seluruh bumi menyembah Engkau,
Dan bermadah serta melagukan mazmur bagi-Mu,
Allah mahaluhur.

Pengantar

Allah kita adalah Allah yang cemburu. Ia menuntut pengabdian dan kepatuhan utuh. Orang yang suka setengah-setengah dan berkompromi tidak berkenan di hati-Nya. Sikap demikian tak dapat dimaafkan dengan kurban dan ibadat, yang serba munafik. Sama halnya dengan menambal baju lama dengan baju baru. Tuntutan Kristus total. Kebaruan Roh-Nya harus tampak dalam hidup kita.

Doa Pembukaan

Marilah bedoa:
Allah Bapa mahasetia,
ajarilah kami mematuhi sabda-Mu
dan melaksanakan sabda Putra-Mu,
yang selalu mematuhi kehendak-Mu
dan melaksanakan janji-Mu.
Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami,
yang ….

Bacaan Pertama – I Samuel 15:16-23
Dalam Perjanjian Lama Tuhan menuntut agar utusan-Nya patuh setia. Melalui para utusan Ia menghendaki agar kita memperhatikan sabda-Nya. Hal itu dianggap lebih berharga dari kurban ataupun ibadat. Pada zaman Saul bila berperang dilarang mencari jarahan. Hal itu dianggap perintah Allah. Saul melanggarnya dengan alasan akan mengurbankan yang paling baik. Namun, patuh setia lebih luhur daripada mempersembahkan kurban.

“Mengamalkan Sabda Tuhan lebih baik daripada kurban sembelihan. Maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja.”

Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:
Setelah Raja Saul melanggar perintah Tuhan, Samuel berkata kepadanya, “Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang disabdakan Tuhan kepadaku tadi malam.” Kata Saul kepadanya, “Katakanlah!”

Sesudah itu berkatalah Samuel, “Engkau ini kecil pada pemandanganmu sendiri! Meskipun demikian bukankah engkau telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel? Bukankah Tuhan telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka? Mengapa engkau tidak mendengarkan suara Tuhan? Mengapa engkau menjarah rayah dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan?”

Lalu kata Saul kepada Samuel, “Aku memang mendengarkan suara Tuhan! Aku telah mengikuti apa yang disuruhkan Tuhan kepadaku. Aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek sendiri telah kutumpas, Tetapi rakyatlah yang mengambil dari jarahan itu: kambing domba dan lembu-lembu terbaik dari yang seharusnya ditumpas itu; maksudnya mau dipersembahkan kepada Tuhan, Allahmu, di Gilgal.”

Tetapi sahut Samuel, “Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan kurban sembelihan, sama seperti Ia berkenan kepada pengamalan sabda-Nya? Sesungguhnya, mengarnalkan sabda lebih baik daripada kurban sembelihan, menuruti firman lebih baik daripada lemak domba jantan. Camkanlah pendurhakaan itu sama seperti dosa bertenung, dan kedegilan itu sama seperti menyembah berhala. Karena engkau telah menolak firman Tuhan, maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 50:8-9.16bc-17.21.23

Ref: Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Mazmur:
 Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum,
sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku!
Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu
atau kambing jantan dari kandangmu.

 “Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku,
dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
padahal engkau membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?

 Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja?
Apakah kaukira Aku ini sederajad dengan kamu?
Aku menggugat engkau dan ingin beperkara denganmu.
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban,
ia memuliakan Daku;
dan siapa yang jujur jalannya
akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.”

BAIT PENGANTAR INJIL Ibr 4:12

S: Alleluya. U: Alleluya.
S: Sabda Allah itu hidup dan kuat.
Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Markus 2:18-22
Yesus tidak menghendaki mendirikan Gereja yang keras, penuh matiraga. Kedatangan-Nya mau membawa sukacita yang baru bagi orang Yahudi. Jadi, bukan hanya penjelasan tentang hukum Taurat. Semangat baru ini tidak sesuai dengan tradisi, yang seperti baju lama jika dibandingkan dengan yang baru. Kebebasan yang dibawa Kristus itulah yang kini dinikmati oleh umat dewasa ini.

Pengantin itu sedang bersama mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Waktu itu murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata, “Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.

Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa, sumber sukacita,
berilah kami sukacita karena mengenangkan Yesus.
Semoga Ia berkenan datang di sini,
agar kami dan dunia diciptakan kembali oleh Roh-Mu.
Demi Kristus, ….

Antifon Komuni – Markus 2:20.22

 Tak seorang pun menyimpan anggur baru dalam kirbat lama.
Anggur baru haruslah disimpan dalam kirbat baru.

Doa Sesudah Komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa, sumber kehidupan baru,
kami bersyukur, bahwasanya melalui Kristus,
Engkau telah membuka harapan baru yang luas.
Semoga karena sabda-Nya,
hidup kami berkembang subur
dan selalu segar dan baru.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.


Tinggalkan Balasan