SENIN PEKAN BIASA XIV, 6 JULI 2015

“Anakku perempuan baru saja meninggal,
tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.”

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Kegagalan, bencana, penyakit yang berkepanjangan dapat saja menimpa kita. Namun dalam kerapuhan hidup itu, beranikah kita memohon kepada Yesus seperti seorang kepala rumah ibadat yang mengatakan: “”Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” Atau seperti seorang perempuan yang melihat kerapuhannya dengan iman yang kuat mengatakan: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh”. Marilah kita bawa kerapuhan hidup kita kepada Yesus. Selamat merayakan Ekaristi hari ini. Tuhan memberkati!

————————————————-

Antifon Pembukaan – Kej 28: 16-18

Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini,
dan aku tidak mengetahuinya.
Alangkah dahsyatnya tempat ini.
Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga.

Pengantar

Yakub pun diberi tahu tentang perjanjian yang diikat Tuhan dengan Abraham. Semua bangsa di dunia akan diberkati melalui dia. Demikian pula Yesus setiap kali berada di tengah-tengah umat akan membagikan kesembuhan dan menumbuhkan kehidupan baru.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami di surga, Engkaulah tanah tempat kami berpijak.
Kami bersyukur ke hadapan-Mu, karena kehadiran-Mu di tengah-tengah kami
menyehatkan jiwa raga kami. Maka kami mohon semoga Engkau tetap beserta kami.
Demi Yesus Kristus, …

Bacaan Pertama — Kejadian 28:10-22
Dalam mimpi Tuhan menampakkan diri kepada Yakub dan mengulangi janji-Nya kepada Abraham dan Ishak. Menurut tradisi liturgi banyak kutipan dari cerita ini dapat untuk mengingatkan kita akan kehadiran Allah di tengah kita: Sesungguhnya Tuhan ada di sini, tetapi aku tidak mengetahuinya.

“Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda”

Pembacaan dari Kitab Kejadian
Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”
Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Ia takut dan berkata: “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.” Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”

Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Antar Bacaan

Allahku, pada-Mulah aku percaya

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha tinggi
dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
akan berkata kepada Tuhan,
“Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”

Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau
dari jerat penangkap burung dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.

“Sungguh hatinya melekat kepada-Ku,
maka Aku akan meluputkannya,
Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan”.

Bait Pengantar Injil

Alleluya
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil – Matius 9:18-26
Ketika murid-murida Yohanes Pembaptis bertanya, adakah Yesus itu Al Masih, maka Yesus menunjukkan mukjizat-mukjizat. Demikian pula maksud kisah di dalam Injil ini: suatu tanda bahwa kerajaan Allah sudah tiba. Gereja melanjutkan karya-Nya: berkeliling mendampingi yang menderita kesulitan dan penyakit.

“Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
Sekali peristiwa datanglah seorang kepala rumah ibadat. Ia lalu menyembah Dia dan berkata: “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: “Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur.” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.

Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus

Doa Persembahan

Allah Bapa kami di surga, kuduskanlah roti dan piala ini
agar dapat memberikan kedamaian dan kesehatan kepada kami semua.
Demi Kristus, …

Antifon Komuni – Mzm 144: 8-9

Tuhan itu pengasih dan penyayang,
lambat akan murka dan besar kasih setia-Nya.
Tuhan baik terhadap semua orang,
penuh kasih setia terhadap segala ciptaan-Nya.

Doa Penutup

Marilah berdoa:
Allah Bapa kami di surga, kami telah mendapat Putera-Mu sebagai janji kesehatan dan kehidupan.
Kami mohon kepada-Mu, semoga kami Kaujiwai dengan semangat-Nya dalam segala tingkah laku kami dan dengan demikian Kauperkenankan ikut serta mengusahakan damai sejahtera alam raya.
Demi Kristus, …

Tinggalkan Balasan