Senin Pekan Paskah VI, 11 Mei 2015

SENIN PASKAH VI

Antifon Pembukaan – lih. Roma 6:9

Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi;
maut tidak menguasai-Nya lagi. Aleluya.

Pengantar

Banyak orang kristiani yang karena imannya diejek, dihina, kehilangan pekerjaan, atau tetap miskin. Yesus sendiri pernah mengatakan hal itu. Tetapi, Ia juga berjanji akan mengutus Roh-Nya agar pada saat cobaan orang tetap tabah. Bagi kita, ini berarti agar kita semakin menyelami Injil, selalu mendambakan Tuhan dan berdoa, serta agar kita terbuka terhadap Roh Kudus, yang membuat kita sanggup menerima sabda Yesus.

Doa Pembukaan

Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber segala harapan,
sabda-Mu bagaikan api yang menghangatkan hati.
Semoga hati kami Kaunyalakan dalam cinta kasih,
agar kami saling membantu,
mendamaikan, menghibur,
dan menumbuhkan harapan
dalam keadaan bagaimanapun.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …..

Bacaan I – Kisah Para Rasul 16:11-15

Di kota Filipi, Paulus diterima dengan baik dan mendapat pondokan. Iman dan pembaptisan pemilik rumah sekeluarga membuka Gereja di Filipi yang kelak akan berkembang. Gereja yang patuh setia itu kelak akan menerima surat dari Santo Paulus.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:11-15)
Tuhan membuka hati Lidia, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.”

Setelah Paulus mendapat pesan dari Surga supaya menyeberang ke Makedonia, kami, Paulus dan Silas, bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake. Keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; dan dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari. Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ. Setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di situ. Salah seorang dari perempuan-perempuan itu, yang bernama Lidia, turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, seorang yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, Lidia mengajak kami, katanya, “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 149:1-2.3-4.5-6a.9b

Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya. Atau Aleluya.

Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Roh Kebenaran akan bersaksi tentang Aku, sabda Tuhan; tetapi kamu juga harus bersaksi. (bdk. Yoh 15:26b.27b)

Bacaan Injil – Yohanes 15:26-16:4a

Murid Kristus harus memberi kesaksian. Apa saja tak boleh mengendorkan semangatnya. Yesus sendiri menyatakan bahwa pelaksanaannya takkan mudah. Tetapi Roh Kudus akan mendampingi kita dan memberi kekuatan. Dapatkah kita percaya bahwa Yesuslah yang memiliki sabda terakhir mengenai sejarah umat manusia? Dapatkah kita percaya bahwa revolusi terakhir itu berasal dari Roh Kudus?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26–16:4a)

“Roh kebenaran bersaksi tentang Yesus.”

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan; bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya, kamu ingat bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Doa Persiapan

Allah Bapa sumber ketentraman hidup,
semoga berkat Roh Kudus,
roti anggur ini Kauteguhkan
menjadi tanda hidup,
bahwa Engkau hadir dalam diri kami;
maka akan tenteramlah hidup kami.
Demi Kristus,…..

Antifon Komuni – Yohanes 20:19

* Yesus berdiri di tengah-tengah para murid dan berkata,
“Salam damai bagimu sekalian!” Aleluya.

Doa sesudah komuni

Marilah berdoa:
Allah Bapa sumber pembaruan hidup,
Engkau telah membarui kami dengan sakramen-Mu.
Maka kami mohon,
pandanglah kami dengan rela
dan bangkitkanlah tubuh kami
untuk hidup yang mulia.
Demi Kristus, …..

***

RENUNGAN

“Kamu juga harus bersaksi”
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Memberikan kesaksian tentang Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup” merupakan panggilan setiap orang beriman. Hal ini tampak nyata kita rayakan dalam sakramen Krisma yang kepada kita telah dikaruniai Roh Kudus. Setelah diolesi minyak Krisma di dahi kita dengan perkataan “Terimalah karunia Roh Kudus”, dilanjutkan dengan penamparan pipi oleh uskup dengan perkataan: “Damai Kristus besertamu”. Sakramen Krisma yang sudah kita terima menandakan bahwa kita adalah orang-orang beriman yang dewasa. Dalam arti ini kita adalah orang-orang yang kuat, ulet, tabah dalam menghadapi setiap tantangan hidup dalam kesadaran bahwa kita diutus sebagai saksi.
Yesus mengatakan kepada para murid-Nya: “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan; bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah”. Sabda Yesus ini pun menggema menggema kembali kepada kita yang merayakan Ekaristi hari ini. Kita adalah saksi-saksi-Nya yang dewasa yang tidak mudah kecewa dan mengecewan Yesus. Meskipun menjadi saksi-Nya tidaklah mudah namun untuk itulah Yesus memanggil dan mengutus kita. Bagaimanakah kita bersaksi bahwa Yesus itua adalah Jalan, Kebenaran Hidup dalam untuk masa sekarang ini? Dalam kehidupan berbangsa, bertetangga maupun dalam keluarga sangat terasa semakin tingginya krisis kejujuran. Setiakah untuk tetap bersikap jujur di dalam sikap, perkataan dan perbuatan meskipun ditolak atau dikecewakan oleh orang lain? Semoga, Tuhan memberkati!

Tinggalkan Balasan