YESUS MENCINTAI KAUM MISKIN (Majalah Mekar Edisi Agustus 2016)

KITA HARUS MEMBANTU!

Mekar: Suster, Negara RI  sudah merdeka 71 tahun, tetapi kesejahteraan dan kemakmuran belum dinikmati oleh semua warga negara, masih banyak warga yang miskin dan terpinggirkan. Bagaimana itu Suster?

Sr. Beata: Kita sedih dengan keadaan itu, Mekar! Tetapi apa yang dapat kita lakukan? Selain berdoa, kita dapat saja membantu mereka yang susah di sekitar kita.

Piyung: Betul, Suster! Tidak perlu jauh-jauh mencari orang miskin dan terlantar! Di lingkungan keluarga kita saja ada! Di kring dan paroki kita juga banyak!

Mekar: Ya, Yung! Aku teringat pada keluarga Pak Don Bosko di kring kita. Pekerjaan sebagai tukang kebun tidak mencukupi kebutuhan isteri dan anaknya.

Piyung: Berdoa untuk para pejabat yang menjalankan pemerintahan di negara kita, agar mereka mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan bukan kepentingan sendiri.

Sr. Beata: Benar, Yung! Semoga pemerintah kita dapat menegakkan keadilan sosial bagi semua warganya. Yang miskin dan susah diperhatikan, orang yang menganggur mendapat pekerjaan dan upah yang layak!

Mekar: Kita harus membantu yang miskin dan terlantar, tidak cukup hanya mendoakan mereka. Seperti Yesus yang memberi makan pada orang yang kelaparan dan menyembuhkan yang sakit. “Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang  kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan Kabar Baik” (Matius 11: 5).

Sr. Beata: Ya, Mekar… sebab Yesus mencintai kaum miskin, dan untuk itulah Dia datang ke dunia ini, untuk menyelamatkan kita semua yang miskin. Jangan sampai kita pelit  untuk berbuat baik dan berbelas kasih pada sesama.