Yesus Tanda Sejati Allah (Renungan KAMIS 10 November 2016: Santo Leo Agung Oleh Fr. Lukas Lumban Gaol)
Yesus tanda Sejati Allah
St. Leo Agung, Paus Pujangga (PW) putih
Bacaan I : Flm. 7 – 20
Bacaan Injil : Luk 17: 20 – 25
Hari ini gereja semesta memperingati Santo Leo Agung. Dia adalah Paus dan Pujangga gereja. Dia bertahta selama dua puluh satu tahun. Dia terpilih menggantikan paus pendahulu yaitu Sixtus. Leo merupakan seorang yang tangguh hati dalam pelayanan umat Allah. Dia dalam karyanya selalu mengandalkan Yesus melalui doa dari Santo Petrus pendahulunya. Salah satu tantangan yang dihadapinya yang amat besar, pasukan Barbar yang disebut bangsa Hun hendak menyerang kota Roma.
Mendengar hal ini masyarakat Roma merasa takut dan ngeri. Namun, Paus Leo bersikap tenang, dibalik ketenangan itu tersimpan doa–doa yang amat khusuk dan tulus. Paus Leo memberanikan diri untuk menemui pemimpin bangsa Hun itu yakni, Attila. Saat bertemu, Attila menaruh rasa hormat yang luar biasa terhadap Paus Leo. Attila menyaksikan tanda dari Allah dalam diri Paus Leo. Attila melihat bahwa kedua sosok besar, Petrus dan Paulus berada di samping paus saat mereka berbincang. Melalui peristiwa tersebut Attila mengikat perjanjian damai dengan Paus Leo.
Bacaan pertama menceritakan bahwa Paulus sangat menghormati Filemon. Tampak di jelaskan hubungan Paulus dan Filemon sangat harmonis dalam iman. Paulus selalu bersikap adil dan bijaksana, tidak ada antara tuan dan hamba tetapi saudara. Sikap tersebut tampak dalam suratnya yang memintai pendapat akan suatu keputusan yang menyangkut tentang pewartaan Yesus Kristus. Paulus secara langsung mencerminkan dan mendorong sikap yang sangat khas dan sejati sebagai pengikut sejati Kristus yaitu bertanggung jawab dan kristiani. Dia tidak ingin bertindak atas namanya sendiri kendatipun paling senior. Apakah kita sanggup bersikap seperti Paulus?
Bacaan Injil menjelaskan bahwa Yesus adalah tanda sejati Allah. Yesus menegaskan bahwa bahwa Kerajaan Allah ada diantara kamu. Dalam pernyataan ini, secara tidak langsung Dia menyatakan bahwa Kerajaan Allah itu adalah diriNya. Ungkapan Yesus tersebut tercermin lewat apa yang dikerjakan dan diajarkanNya. Sang Guru Sejati! Yesus juga memberikan jalan masuk bahwa suatu hari Dia akan menampakkan kemuliaanNya yang tiada tara dan tandingan. Kebangkitan Nya dari alam maut. Dengan itu Dia menjadi perbincangan banyak orang dan bahkan muridNya sendiri. Tetapi untuk itu semua Dia harus mengalami penderitaan dari dunia yang fana ini melalui tindakan – tindakan setiap angkatan.
Dengan kecanggihan dunia modern ini kerap membutakan mata hati kita. Kita tidak mampu lagi untuk melihat dan merasakan tanda – tanda dari Allah dan SejatiNya. Kadang kala kita lebih percaya dengan kecanggihan alat teknologi yang kita ciptakan daripada Allah dan tandaNya yang tertuang dalam pribadi Yesus. Mari kita bersikap seperti Santo Leo Agung yang sepanjang hayatnya senantiasa mengandalkan Allah. Dengan itu dia memperoleh tanda dalam hidupnya dan menghasilkan buah perdamaian dengan Atilla. Paulus juga demikian, dia mampu bersikap kristiani dan bertanggung jawab dalam perwartaan Yesus Kristus. Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita tetap setia pada Allah? Sanggupkah kita meneladani tokoh panutan iman tersebut? (Fr. Lukas Lumban Gaol)